4 Alasan Second Lead Male Syndrome Terasa Sangat Menyakitkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fenomena second lead male syndrome (sindrom pemeran utama kedua pria) bisa jadi sangat menyakitkan. Fenomena ini tidak cuma muncul dalam drama Korea , tapi juga dalam berbagai film dan novel.
Meski begitu, second lead male syndrome dalam drama Korea terasa lebih mengoyak hati penonton karena jalinan ceritanya yang dibuat melodramatis. Saking bikin mellow-nya, ada julukan tersendiri untuk para karakter ini, yaitu ‘ jagain jodoh orang ’.
Mengutip dari SBS, berikut empat alasan second lead male syndrome dalam drama Korea jauh lebih menyakitkan.
1. KARAKTERNYA DIANGGAP LEBIH BAIK DIBANDING PEMERAN UTAMA PRIA
Foto: Instagram @seonho_kim
Penulis drama Korea sangat unggul dalam menciptakan berbagai karakter cerita. Umumnya, pemeran utama pria digambarkan dengan watak yang sombong, dingin, menjengkelkan, bahkan bermasalah dengan pemeran utama wanita pada awal cerita.
Berbeda dengan pemeran utama kedua pria yang digambarkan dengan kesempurnaan. Mereka diibaratkan dengan sosok yang memiliki kelembutan dan sangat perhatian dengan pemeran utama wanita. Bahkan punya kehidupan dan karier yang jauh lebih baik dari pemeran utama pria.
Misalnya, karakter Han Woo-tak (Jung Hae-in) dalam drama ‘While You Were Sleeping’ (2017) yang selalu membantu Hong-joo (Bae Suzy). Ataupun Han Ji-pyeong (Kim Seon-ho) seorang pengusaha sukses bermulut tajam, tapi berhati lembut dalam drama Start-Up".
Keduanya tak mampu memenangkan hati pemeran utama wanita yang mereka cintai. Padahal karakternya dianggap lebih sempurna daripada pemeran utama pria.
Baca Juga: 15 Kata Gaul yang Lagi Viral di Media Sosial
2. MEREKA PUNYA JALAN HIDUP TRAGIS
Foto: KBS2
Tiap karakter dalam drama punya cerita menyedihkannya masing-masing. Biasanya penulis drakor bakal memberikan latar belakang yang menyedihkan untuk karakter utamanya. Tujuannya agar karakter ini mendapat simpati lebih dari penonton. Karena itulah, umumnya mereka diberikan latar masa lalu yang tragis atau kelam.
Misalnya, karakter Gong Tae-kwang yang diperankan oleh Yook Sung-jae dalam Drama "School" (2015). Dia digambarkan sebagai anak dari orang tua yang bercerai, dan tinggal dengan ayahnya yang tak memberinya kasih sayang. Cintanya terhadap Lee Eun-bi (Kim So-Hyun) pun bertepuk sebelah tangan. Benar-benar menyedihkan dari awal hingga akhir.
3. TEMPAT CURHAT PEMERAN UTAMA WANITA
Foto:TvN D Indonesia
Pemeran utama pria kedua tidak pernah membiarkan pemeran utama wanita menangis. Mereka biasanya digambarkan sebagai sosok yang selalu ada bagi pemeran utama wanita. Meskipun akhirnya mereka akan menelan pahit saat mengetahui pemeran utama wanita menyukai pria lain.
Baca Juga: 20 Istilah dalam Budaya Korea, K-Pop, dan Drama Korea
Misalnya, karakter Han Seo-jun yang diperankan Hwang In-yeop dalam drama "True Beauty". Seo-jun banyak membantu Ju-kyung (Moon Ga-young) melawan para perisak dan jadi tempat keluh selama dua tahun. Namun semua pengorbanan itu tetap saja tidak mampu membuat Ju-kyung jatuh cinta padanya. Pada akhirnya, Seo-jun mesti melepaskan Ju-kyung setelah Su-ho kembali.
4. JARANG MENDAPAT AKHIR BAHAGIA
Foto: Soompi
Rasanya cuma sekadar mimpi untuk berharap pemeran utama pria kedua bisa berakhir bahagia dengan pemeran utama wanita. Bahkan, untuk dipasangkan dengan pemeran utama wanita kedua saja tidak dilakukan. Malahan kadang, pengorbanan karakter ini terasa berlebihan untuk orang yang dicintainya.
Baca Juga: 5 Drama Korea Favorit Penonton Internasional, tapi Ratingnya Rendah di Korea
Misalnya, karakter pangeran Wang-jung yang diperankan Ji Soo dalam drama "Moon Lovers Scarlet Heart Ryeo" (2016). Meskipun berakhir menikah dengan Hae-soo (IU), tapi cinta Hae-soo tetap untuk Pangeran Wang-soo (Lee Joon-gi). Pernikahan keduanya digelar hanya untuk membantu Hae-soo keluar dari istana. Hingga Hae-soo meninggal di pangkuan pangeran Wang-jung pun, ia hanya dianggap sebagai adik.
Eka Sarmila
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @eka_sarmila_
Meski begitu, second lead male syndrome dalam drama Korea terasa lebih mengoyak hati penonton karena jalinan ceritanya yang dibuat melodramatis. Saking bikin mellow-nya, ada julukan tersendiri untuk para karakter ini, yaitu ‘ jagain jodoh orang ’.
Mengutip dari SBS, berikut empat alasan second lead male syndrome dalam drama Korea jauh lebih menyakitkan.
1. KARAKTERNYA DIANGGAP LEBIH BAIK DIBANDING PEMERAN UTAMA PRIA
Foto: Instagram @seonho_kim
Penulis drama Korea sangat unggul dalam menciptakan berbagai karakter cerita. Umumnya, pemeran utama pria digambarkan dengan watak yang sombong, dingin, menjengkelkan, bahkan bermasalah dengan pemeran utama wanita pada awal cerita.
Berbeda dengan pemeran utama kedua pria yang digambarkan dengan kesempurnaan. Mereka diibaratkan dengan sosok yang memiliki kelembutan dan sangat perhatian dengan pemeran utama wanita. Bahkan punya kehidupan dan karier yang jauh lebih baik dari pemeran utama pria.
Misalnya, karakter Han Woo-tak (Jung Hae-in) dalam drama ‘While You Were Sleeping’ (2017) yang selalu membantu Hong-joo (Bae Suzy). Ataupun Han Ji-pyeong (Kim Seon-ho) seorang pengusaha sukses bermulut tajam, tapi berhati lembut dalam drama Start-Up".
Keduanya tak mampu memenangkan hati pemeran utama wanita yang mereka cintai. Padahal karakternya dianggap lebih sempurna daripada pemeran utama pria.
Baca Juga: 15 Kata Gaul yang Lagi Viral di Media Sosial
2. MEREKA PUNYA JALAN HIDUP TRAGIS
Foto: KBS2
Tiap karakter dalam drama punya cerita menyedihkannya masing-masing. Biasanya penulis drakor bakal memberikan latar belakang yang menyedihkan untuk karakter utamanya. Tujuannya agar karakter ini mendapat simpati lebih dari penonton. Karena itulah, umumnya mereka diberikan latar masa lalu yang tragis atau kelam.
Misalnya, karakter Gong Tae-kwang yang diperankan oleh Yook Sung-jae dalam Drama "School" (2015). Dia digambarkan sebagai anak dari orang tua yang bercerai, dan tinggal dengan ayahnya yang tak memberinya kasih sayang. Cintanya terhadap Lee Eun-bi (Kim So-Hyun) pun bertepuk sebelah tangan. Benar-benar menyedihkan dari awal hingga akhir.
3. TEMPAT CURHAT PEMERAN UTAMA WANITA
Foto:TvN D Indonesia
Pemeran utama pria kedua tidak pernah membiarkan pemeran utama wanita menangis. Mereka biasanya digambarkan sebagai sosok yang selalu ada bagi pemeran utama wanita. Meskipun akhirnya mereka akan menelan pahit saat mengetahui pemeran utama wanita menyukai pria lain.
Baca Juga: 20 Istilah dalam Budaya Korea, K-Pop, dan Drama Korea
Misalnya, karakter Han Seo-jun yang diperankan Hwang In-yeop dalam drama "True Beauty". Seo-jun banyak membantu Ju-kyung (Moon Ga-young) melawan para perisak dan jadi tempat keluh selama dua tahun. Namun semua pengorbanan itu tetap saja tidak mampu membuat Ju-kyung jatuh cinta padanya. Pada akhirnya, Seo-jun mesti melepaskan Ju-kyung setelah Su-ho kembali.
4. JARANG MENDAPAT AKHIR BAHAGIA
Foto: Soompi
Rasanya cuma sekadar mimpi untuk berharap pemeran utama pria kedua bisa berakhir bahagia dengan pemeran utama wanita. Bahkan, untuk dipasangkan dengan pemeran utama wanita kedua saja tidak dilakukan. Malahan kadang, pengorbanan karakter ini terasa berlebihan untuk orang yang dicintainya.
Baca Juga: 5 Drama Korea Favorit Penonton Internasional, tapi Ratingnya Rendah di Korea
Misalnya, karakter pangeran Wang-jung yang diperankan Ji Soo dalam drama "Moon Lovers Scarlet Heart Ryeo" (2016). Meskipun berakhir menikah dengan Hae-soo (IU), tapi cinta Hae-soo tetap untuk Pangeran Wang-soo (Lee Joon-gi). Pernikahan keduanya digelar hanya untuk membantu Hae-soo keluar dari istana. Hingga Hae-soo meninggal di pangkuan pangeran Wang-jung pun, ia hanya dianggap sebagai adik.
Eka Sarmila
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @eka_sarmila_
(ita)