Review Film Pixar 'Soul', Mencari Arti Hidup dengan Bantuan Karakter-Karakter Menggemaskan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film animasi "Soul" dirilis hari ini (25/13) di Disney+ Hotstar pukul 15.00 WIB, dan bisa jadi pilihan tontonan untuk keluarga saat libur Natal.
"Soul" lahir dari tangan sutradara dan penulis skenario Pete Docter, yang juga memproduksi film Pixar "Monsters, Inc." (2001), "Up" (2009), dan "Inside Out" (2015). Jadi kalau kamu penggemar berat tiga film tersebut, bisa dipastikan kamu juga bakal jatuh cinta dengan "Soul".
Film ini bercerita tentang Joe Gardner (disuarakan Jamie Foxx), guru musik di SMP yang punya mimpi menjadi musisi jazz.
Suatu hari, peluang itu datang lewat audisi untuk tampil bareng band kuartet pimpinan pemain saksofon Dorothe Williams (Anglea Basset). Lewat permainan pianonya yang menawan, Joe akhirnya terpilih.
Sayangnya, saat keluar dari tempat audisi, Joe masuk ke dalam lubang yang membawanya ke dunia lain. Dunia itu adalah sebuah tempat perantara sebelum seseorang masuk ke Great Beyond, atau dunia di antara hidup dan mati.
Merasa belum pantas mati, Joe lalu kabur ke Great Before, tempat individu diberikan jiwa dan kepribadiannya sebelum mereka 'terbang' ke dunia atau Bumi.
Sialnya, Joe ternyata dipasangkan dengan kepribadian atau soul no.22 (Tina Fey) yang pesimistis dan sama sekali tidak punya niatan untuk hidup dalam kepribadian manusia dan tinggal di Bumi.
Namun karena Joe terus memaksa no.22 untuk ke Bumi bersamanya demi mimpi jadi musisi jazz, jadilah mereka turun ke Bumi. Tapi lagi-lagi sial, jiwa Joe tertukar dengan seekor kucing, sementara jiwa no.22 malah masuk ke tubuh Joe.
"Soul" menjadi film pertama Pixar dengan karakter utama seorang berkulit hitam. "Soul" juga jadi film yang menampung semua kelebihan yang biasa ada dalam film-film garapan Pete Docter dan Pixar. Dengan kata lain, ini adalah film yang wajib kamu tonton.
Untuk visual dan teknis, karakter-karakter menggemaskannya, ada. Kamu bisa melihat betapa kocaknya Joe yang berubah jadi kucing gendut yang berisik. Juga visual jiwa Joe dan no.22 kalau tanpa tubuh; putih, agak chubby, dan pastinya bikin gemas.
Visualnya, layaknya semua film Pixar, juga mengajak kita berimajinasi tentang dunia lain mirip alam baka. Sosok yang digambarkan sebagai malaikat, jiwa-jiwa yang polos dan imut-imut, semuanya penuh fantasi. (Baca Juga: 10 Film Pixar Terbaik, Semuanya Bikin Mewek)
Soal musik, ada deretan musik jazz yang sangat nge-groove yang selalu jadi latar musik film ini. Bisa dibilang, tak ada genre musik yang pas untuk mewarnai "Soul" selain jazz, karena musik ini identik dengan musik yang baru bisa lahir kalau dimainkan dengan soul.
Tiga hal ini dijamin bakal membuat "Soul" jadi tontonan hiburan yang menyenangkan buat seluruh keluarga.
Sementara untuk ceritanya, jangan ditanya. Inilah bagian yang akan paling disuka oleh penonton dewasa.
Dari judulnya saja, kita bisa tahu bahwa film ini bakal mengajak kita berkontemplasi. Apa yang kita cari dalam hidup ini? Apa mimpi dan passion-mu? Apakah passion atau sesuatu yang membuat kamu bersemangat adalah alasan kamu untuk tetap hidup, atau ada hal lain yang lebih besar dari itu semua?
Kisah Joe dan jiwa no.22 akan menuntun kita untuk menjawab pertanyaan tersebut, lewat adegan-adegan dan dialog lucu, sedih, haru, yang melibatkan interaksi mereka dengan teman, keluarga, juga pastinya dengan diri sendiri. Semua yang ada dalam film ini akan mengajak kita berpikir ulang lagi tentang artinya hidup, dan menjalani kehidupan.
Tak ada adegan-adegan atau dialog menggurui dalam "Soul", karena meski kita diberi pertanyaan yang sama, pada akhirnya kita akan punya jawaban versi diri kita sendiri. (
)
"Soul" lahir dari tangan sutradara dan penulis skenario Pete Docter, yang juga memproduksi film Pixar "Monsters, Inc." (2001), "Up" (2009), dan "Inside Out" (2015). Jadi kalau kamu penggemar berat tiga film tersebut, bisa dipastikan kamu juga bakal jatuh cinta dengan "Soul".
Film ini bercerita tentang Joe Gardner (disuarakan Jamie Foxx), guru musik di SMP yang punya mimpi menjadi musisi jazz.
Suatu hari, peluang itu datang lewat audisi untuk tampil bareng band kuartet pimpinan pemain saksofon Dorothe Williams (Anglea Basset). Lewat permainan pianonya yang menawan, Joe akhirnya terpilih.
Sayangnya, saat keluar dari tempat audisi, Joe masuk ke dalam lubang yang membawanya ke dunia lain. Dunia itu adalah sebuah tempat perantara sebelum seseorang masuk ke Great Beyond, atau dunia di antara hidup dan mati.
Merasa belum pantas mati, Joe lalu kabur ke Great Before, tempat individu diberikan jiwa dan kepribadiannya sebelum mereka 'terbang' ke dunia atau Bumi.
Sialnya, Joe ternyata dipasangkan dengan kepribadian atau soul no.22 (Tina Fey) yang pesimistis dan sama sekali tidak punya niatan untuk hidup dalam kepribadian manusia dan tinggal di Bumi.
Namun karena Joe terus memaksa no.22 untuk ke Bumi bersamanya demi mimpi jadi musisi jazz, jadilah mereka turun ke Bumi. Tapi lagi-lagi sial, jiwa Joe tertukar dengan seekor kucing, sementara jiwa no.22 malah masuk ke tubuh Joe.
"Soul" menjadi film pertama Pixar dengan karakter utama seorang berkulit hitam. "Soul" juga jadi film yang menampung semua kelebihan yang biasa ada dalam film-film garapan Pete Docter dan Pixar. Dengan kata lain, ini adalah film yang wajib kamu tonton.
Untuk visual dan teknis, karakter-karakter menggemaskannya, ada. Kamu bisa melihat betapa kocaknya Joe yang berubah jadi kucing gendut yang berisik. Juga visual jiwa Joe dan no.22 kalau tanpa tubuh; putih, agak chubby, dan pastinya bikin gemas.
Visualnya, layaknya semua film Pixar, juga mengajak kita berimajinasi tentang dunia lain mirip alam baka. Sosok yang digambarkan sebagai malaikat, jiwa-jiwa yang polos dan imut-imut, semuanya penuh fantasi. (Baca Juga: 10 Film Pixar Terbaik, Semuanya Bikin Mewek)
Soal musik, ada deretan musik jazz yang sangat nge-groove yang selalu jadi latar musik film ini. Bisa dibilang, tak ada genre musik yang pas untuk mewarnai "Soul" selain jazz, karena musik ini identik dengan musik yang baru bisa lahir kalau dimainkan dengan soul.
Tiga hal ini dijamin bakal membuat "Soul" jadi tontonan hiburan yang menyenangkan buat seluruh keluarga.
Sementara untuk ceritanya, jangan ditanya. Inilah bagian yang akan paling disuka oleh penonton dewasa.
Dari judulnya saja, kita bisa tahu bahwa film ini bakal mengajak kita berkontemplasi. Apa yang kita cari dalam hidup ini? Apa mimpi dan passion-mu? Apakah passion atau sesuatu yang membuat kamu bersemangat adalah alasan kamu untuk tetap hidup, atau ada hal lain yang lebih besar dari itu semua?
Kisah Joe dan jiwa no.22 akan menuntun kita untuk menjawab pertanyaan tersebut, lewat adegan-adegan dan dialog lucu, sedih, haru, yang melibatkan interaksi mereka dengan teman, keluarga, juga pastinya dengan diri sendiri. Semua yang ada dalam film ini akan mengajak kita berpikir ulang lagi tentang artinya hidup, dan menjalani kehidupan.
Tak ada adegan-adegan atau dialog menggurui dalam "Soul", karena meski kita diberi pertanyaan yang sama, pada akhirnya kita akan punya jawaban versi diri kita sendiri. (
Baca Juga
(ita)