Jajal Olahraga Ekstrem: Menantang Maut, Siap Bujet Besar

Sabtu, 12 Desember 2020 - 10:00 WIB
loading...
Jajal Olahraga Ekstrem: Menantang Maut, Siap Bujet Besar
Olahraga sepeda downhill termasuk ekstrem karena mesti melewati medan yang berat dan berbahaya. Foto/Instagram @khoifulmukhib52
A A A
JAKARTA - Mereka yang menekuni olahraga ekstrem butuh nyali besar, bukan cuma secara fisik dan mental, tapi juga rela mengeluarkan kocek yang dalam.

Punya hobi olahraga ekstrem memang tidak mudah. Pertama, butuh keahlian yang tinggi agar bisa aman dalam menguji nyali. Karena melakoni olahraga ini adalah nyawa taruhannya. Apalagi kalau sudah menjadikannya profesi atau menjadi atlet.

Khoiful Mukhib termasuk atlet olahraga ekstrem sepeda downhill. Sejak 2009, dia bergabung dalam 76 Team di kelas man elite, yaitu kelas tertinggi dalam olahraga ini.

Jajal Olahraga Ekstrem: Menantang Maut, Siap Bujet Besar

Foto: Instagram @khoifulmukhib52

Pria yang akrab disapa Mukhib, ini bahkan menjajal kelas man elite di berbagai kejuaraan di Indonesia sampai Eropa. Dia pernah meraih peringkat 50 besar dunia dalam Youth Championship Australia, menjuarai Indonesian Downhill di kelas man sport serta man elite, masuk peringkat 10 besar Asian Championship dan menjuarai peringkat pertama di Asian Games 2018.

Meski begitu, atlet asal Jepara ini pernah juga merasa minder saat beraksi di lapangan. Saat awal mencoba, dia malah sering jatuh di trek.

Salah satu pengalaman seru yang ia dapatkan adalah saat mengikuti kejuaraan Youth Championship di Australia. Saat itu riders pro tingkat dunia turut memeriahkan kejuaraan itu.

Jajal Olahraga Ekstrem: Menantang Maut, Siap Bujet Besar

Foto: Instagram @khoifulmukhib52

“Treknya sangat ekstrem. Deg-degan pas mau melakukan style drop mix drop yang sangat tinggi dan sangat jauh,” kata Mukhib. ( )

Menurutnya, untuk menekuni salah satu jenis olahraga mountain bike ini membutuhkan biaya yang mahal, karena sepeda downhill bukan sepeda murah dan suku cadangnya pun mahal.

Sementara Muhammad Aminullah adalah instruktur spesialisasi gunung hutan dan susur gua. Pengalaman seru ia dapatkan ketika melakukan ekpedisi gunung tertinggi di Iran, yaitu Gunung Damavand (5.600 mdpl) yang memiliki suhu sampai -30 derajat dan kecepatan angin sampai 60-80 km per jam.

Jajal Olahraga Ekstrem: Menantang Maut, Siap Bujet Besar

Foto: Dok.Muhammad Aminullah

Saat itu, gunung turun salju dan angin semakin kencang hingga menusuk tulang. Teman satu timnya hampir mengalami frost bite (saraf jari mati akibat kedinginan dan untuk menyembuhkannya harus diamputasi), karena sering membuka sarung tangan saat melakukan dokumentasi kegiatan.

Saat itu tiba-tiba telapak tangannya menjadi ungu kebiruan. Pemandu pun bertindak cepat dengan mengganti sarung tangan yang lebih aman. Dalam perjalanan menuju puncak pun sempat gagal saat percobaan pertama, dan ini membuat Anca, sapaan akrabnya, kecewa.

“Sudah susah payah latihan berbulan-bulan, tapi gagal sampai puncak karena kondisi kurang fit saat pendakian,” ujarnya. Saat percobaan kedua, mereka akhirnya berhasil sampai puncak dengan dihadang salju, angin kencang, dan awan gelap. Temannya bahkan tak bisa sampai puncak.

Jajal Olahraga Ekstrem: Menantang Maut, Siap Bujet Besar

Foto: Dok.Muhammad Aminullah

Menurut Anca, biaya menekuni olahraga ekstrem di gunung bergantung pada medan yang didaki. Untuk gunung bersalju, perlengkapan khusus musim dingin untuk sarung tangan sekitar Rp2 juta, jaket Rp4 juta, sampai Rp8 juta.

Belum lagi sepatu dan aksesori lainnya, juga biaya transportasi, pendakian, logistik, dan lainnya. ( )

GenSINDO
Anisa Khairani
UIN Jakarta
(it)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1669 seconds (0.1#10.140)