Dirgantara Indonesia, Berawal Dari Patungan Beli Pesawat

Senin, 07 Desember 2020 - 19:27 WIB
loading...
A A A
Hanya saja saat sedang melawat ke India untuk keperluan overhaul (pembongkaran dan pemeriksaan komponen mesin) dan pemasangan tanki bahan bakar jarak jauh, Seulawah tertahan disana karena Indonesia kembali diduduki Belanda akibat dari Agresi Militer II.


4. DiOPERASIKAN KOMERSIL DI INDIA


Ketimbang menganggur, pesawat ini pun dioperasikan secara komersil.

Dengan dibantu oleh kedutaan besar Indonesia di India, maka dibentuklah Indonesia Airways pada tahun 1949.

Penerbangan pertamanya merupakan penerbangan dari Kalkuta, India ke Rangon, Myanmar. (Baca Juga: 6 Peristiwa Menarik saat MAMA 2020, dari Foto Jin BTS yang Hilang hingga 3 Artis Indonesia yang Menang )

5.PENERBANGAN KOMERSIL MULAI DI INDONESIA

Dirgantara Indonesia, Berawal Dari Patungan Beli Pesawat

Foto: Freepik

Pada tahun 1950 setelah Agresi Militer II usai, Indonesia Airways dilikuidasi oleh pemerintah Indonesia.

Sejak saat itu mulai berdiri satu per-satu maskapai penerbangan komersil di negeri ini.

Garuda Indonesia disinyalir merupakan regenerasi dari Indonesia Airways.

Sedangkan Merpati Nusantara menyusul hadir pada tahun 1962. Diikuti Simpati Air Transport yang hadir pada tahun 1968, Mandala Air hadir pada tahun 1969, hinggaLion Air pada tahun 1999.

6. SANGAT DIPERLUKAN

Dirgantara Indonesia, Berawal Dari Patungan Beli Pesawat

Foto: Shutterstock

Untuk Indonesia, keberadaan penerbangan komersil ini sangat penting, mengingat kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Dengan adanya penerbangan komersil, mobilisasi antar pulang lebih mudah untuk dilakukan dan dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Hal ini sangat berpengaruh terutama untuk perkembangan sosial dan ekonomi negara dengan lebih dari 17.000 pulau ini.

Menurut BPS, hingga tahun 2016 Indonesia memiliki 264 bandara domestik dan 27 bandara internasional. Menurutkamu, jumlah ini apakah sudah cukup untuk kepentingan transportasi 268.583.016 (BPS, Juni 2020) penduduk Indonesia?

Iffah Sulistyawati Hartana
Kontributor GENSDINDO
Program Studi Teknik Kelautan
Fakultas Teknik Sipil dan LingkunganITB @iffahshrtn
(nov)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2310 seconds (0.1#10.140)