Dirgantara Indonesia, Berawal Dari Patungan Beli Pesawat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejak tahun 1996, tanggal 7 Desember diperingati sebagai Hari Penerbangan Sipil Internasional.
Peringatan hari tersebutbertujuan untuk membantu membangkitkan dan memperkuat kesadaran dunia akan pentingnya penerbangan sipil internasional, terutama untuk perkembangan sosial dan ekonomi.
International Civil Aviation Organization (ICAO) selaku organisasi penggagas peringatan ini ingin membantu negara-negara dalam bekerjasama mewujudkan angkutan cepat global untuk melayani seluruh kebutuhan manusia.
Ayo ketahui sejarah kedirgantaraan Tanah Air. Simak fakta berikut:
1. PENERBANGAN SIPIL PERTAMA
Foto: geographicus
Kegiatan penerbangan sudah marak dioperasikan di Indonesia sejak awal abad ke-20, tapi utamanya untuk keperluan militer.
Baru pada tahun 1928, para pelaku bisnis di Hindia Belanda membentuk Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM) yang merupakan maskapai penerbangan sipil pertama di Hindia Belanda.
KNILM terus beroperasi di Hindia Belanda hingga Perang Asia-Pasifik meletus.
Setelah tentara sekutu menyerah kepada Jepang, KNILM tidak lagi beroperasi. ( )
2. DIBATASIPADA MASA PENJAJAHAN JEPANG
Di masa penjajahan Jepang penerbangan sipil sangat dibatasi. Penerbangan yang diperbolehkan untuk beroperasi hanya penerbangan-penerbangan dengan tujuan militer saja.
Saat Jepang menyerah kepada sekutu 3,5 tahun setelahnya, KNILM tak mampu lagi untuk bangkit.
Sejak saat itu, hingga tahun 1949 tidak ada maskapai penerbangan komersil yang beroperasi di Indonesia.
3. PATUNGAN BELI PESAWAT
Foto: dok.TNI AU
Pada 16 Juni 1948, Presiden Soekarno dalam lawatannya ke Aceh mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan sangat membutuhkan pesawat untuk keperluan pertahanan negara dan sebagai alat penghubung antar pulau.
Melalui pidatonya tersebut, Soekarno akhirnya berhasil menyentuh hati rakyat Aceh dan mereka pun bergotong royong membeli pesawat untuk Indonesia.
Pada Oktober 1948, pesawat ini akhirnya sampai di Indonesia dan diberi nama “Seulawah” dengan nomor registrasi RI-001.
Seulawah mulanya merupakan pesawat kenegaraan yang beroperasi untuk keperluan negara.
Peringatan hari tersebutbertujuan untuk membantu membangkitkan dan memperkuat kesadaran dunia akan pentingnya penerbangan sipil internasional, terutama untuk perkembangan sosial dan ekonomi.
International Civil Aviation Organization (ICAO) selaku organisasi penggagas peringatan ini ingin membantu negara-negara dalam bekerjasama mewujudkan angkutan cepat global untuk melayani seluruh kebutuhan manusia.
Ayo ketahui sejarah kedirgantaraan Tanah Air. Simak fakta berikut:
1. PENERBANGAN SIPIL PERTAMA
Foto: geographicus
Kegiatan penerbangan sudah marak dioperasikan di Indonesia sejak awal abad ke-20, tapi utamanya untuk keperluan militer.
Baru pada tahun 1928, para pelaku bisnis di Hindia Belanda membentuk Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM) yang merupakan maskapai penerbangan sipil pertama di Hindia Belanda.
KNILM terus beroperasi di Hindia Belanda hingga Perang Asia-Pasifik meletus.
Setelah tentara sekutu menyerah kepada Jepang, KNILM tidak lagi beroperasi. ( )
2. DIBATASIPADA MASA PENJAJAHAN JEPANG
Di masa penjajahan Jepang penerbangan sipil sangat dibatasi. Penerbangan yang diperbolehkan untuk beroperasi hanya penerbangan-penerbangan dengan tujuan militer saja.
Saat Jepang menyerah kepada sekutu 3,5 tahun setelahnya, KNILM tak mampu lagi untuk bangkit.
Sejak saat itu, hingga tahun 1949 tidak ada maskapai penerbangan komersil yang beroperasi di Indonesia.
3. PATUNGAN BELI PESAWAT
Foto: dok.TNI AU
Pada 16 Juni 1948, Presiden Soekarno dalam lawatannya ke Aceh mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan sangat membutuhkan pesawat untuk keperluan pertahanan negara dan sebagai alat penghubung antar pulau.
Melalui pidatonya tersebut, Soekarno akhirnya berhasil menyentuh hati rakyat Aceh dan mereka pun bergotong royong membeli pesawat untuk Indonesia.
Pada Oktober 1948, pesawat ini akhirnya sampai di Indonesia dan diberi nama “Seulawah” dengan nomor registrasi RI-001.
Seulawah mulanya merupakan pesawat kenegaraan yang beroperasi untuk keperluan negara.