Unik, Film Ini Hanya Dimainkan Oleh Dua Karakter Utama Ada Yang Tidak Memiliki subtitle

JAKARTA - Film dengan banyak pemain menjadikan jalan cerita lebih menarik sekaligus memberikan warna pada film tersebut sehingga tidak membosankan.

Sebab umumnya setiap karakter memiliki konflik yang dihadapi masing-masing.

Penonton akhirnya merasa cerita yang diangkat film bersangkutan tidak monoton dan penasaran dengan setiap langkah para pemeran.

Tapi apa jadinya kalau film hanya diramaikan oleh dua pemeran utama? Itulah yang diangkat oleh beberapa film di bawah berikut dikutip dari Scmp.

.
1. SLEUTH (1972)

Foto: Amazon

Aktor legendaris Michael Caine dan Laurence Olivier beradu akting dalam film besutan Joseph L. Mankiewicz yang ditulis oleh
Anthony Shaffer.

Olivier memerankan seorang penulis buku misteri yang kaya dengan kegemaran pada permainan dan teka-teki. (Baca Juga: Beragam Model Program Sukarelawan, Mana yang Cocok Buat Kamu? )

Dia menjebak selingkuhan istrinya, seorang penata rambut dan putra dari imigran Italia untuk datang ke rumah milik Olivier di pedesaan dengan niat untuk membunuhnya.

Di tahun 1972, Caine sudah menjadi aktor yang diperhitungkan dengan kekayaan yang cukup besar.

Sementara karier Olivier justru menurun. Menariknya, dalam kredit film, hanya nama Caine dan Olivier yang muncul.

Keduanya lalu diganjar sebagai nomine piala Oscar atas akting mereka yang memukau.


2. THE BEFORE TRILOGY (1995, 2004, 2013)

Foto: Cultura

Sutradara Richard Linklater, bersama dengan aktor Ethan Hawke dan Julie Delpy, terlibat sebuah komitmen yang tinggi dalam perjalanan film yang cukup panjang.

Masing-masing film berjarak sembilan tahun: "Before Sunrise", "Before Sunset", dan "Before Midnight" yang mengisahkan pertemuan serta reuni antara Jesse (Hawke), seorang penulis Amerika dengan Céline (Delpy), pemerhati lingkungan hidup asal Perancis.

Film diambil di beberapa negara seperti Austria, Perancis, dan Yunani.

Film ini menampilkan percakapan mendalam dan observasi yang tajam pada setiap filmnya serta menggambarkan bagaimana rasanya tumbuh dan menua bersama.


3. ANTICHRIST (2009)

Selama pandemi banyak orang yang memilih pulang ke kampung halaman atau tinggal di sebuah wilayah terpencil jauh dari hingar bingar kota seperti di film ini. Lihat trailernya disini .

Dalam film yang disutradarai Lars Von Trier, menceritakan pasangan yang pergi ke sebuah hutan untuk berlibur dan akhirnya berakhir tragis.

Kematian putra mereka, membuat seorang terapis (Willem Dafoe) dan istrinya (Charlotte Gainsbourg) memutuskan menenangkan diri di kabin yang jauh dari kota.

Dalam film ini tidak disebutkan nama kedua karakternya. (Baca Juga: Rekomendasi 6 Film Korea Beragam Rasa untuk Tontonan Akhir Pekan )

Yang jelas sang istri merasa bersalah atas kematian putranya.

Sementara si suami mulai mencurigai alam memusuhinya dan menemukan fenomena yang aneh.

Eskalasi kegilaan yang ada di film, terinspirasi dari perjuangan Trier sendiri dalam menghadapi depresi yang dideritanya.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya? "Antichrist" pastinya menjadi pengalaman menonton yang tidak biasa.


4. HELL IN THE PACIFIC (1968)

Apa yang lebih buruk dari terjebak di sebuah daerah terpencil dengan musuhmu?.

Sutradara John Boorman berhasil mengarahkan aktor Lee Marvin dan Toshiro Mifune (keduanya diceritakan sebagai veteran Perang Dunia Ke-2) untuk bermain apik.

Mereka terjebak di pulau yang terisolir di Pasifik Selatan, tidak bisa berkomunikasi karena kendala bahasa dan saling bermusuhan.

Karakter Mifune kemudian membuat air yang bisa diminum dan membuat jaring untuk menangkap ikan.

Sementara Marvin, hanya bisa menatap apa yang dilakukan sang tentara Jepang sambil kelaparan.

Namun keduanya memutuskan gencatan senjata dan berakhir dengan pertemanan yang saling menghormati.

Pengambilan gambar dilakukan di Palau (kumpulan pulau yang berada di Filipina).

Nah ini yang unik, tidak ada subtitle di film ini yang membuat penonton dalam keadaan sulit seperti yang dialami kedua tokoh. Lihat trailernya disini .


5. MY DINNER WITH ANDRE (1981)

Foto: Getty Images

Film ini disutradari oleh Louis Malle dimana kedua tokoh diceritakan bertemu di Cafe des Artistes di Manhattan, New York.

Wallace Shawn dan André Gregory, yang juga menulis skenario film ini menampilkan akting terbaik mereka.

Kedua tokoh bergulat di dunia teater yang berusaha mencari makna mendalam dari kehidupan mereka.

Gregory mendominasi dialog, dan menggambarkan detik pengalamannya yang liar dan eksotis.

Sedangkan Shawn lebih menjadi pendengar yang baik. Kedua tokoh menceritakan pengalaman hidup mereka dan penonton disuguhi percakapan keduanya.