Review Fly Me to the Moon: Film Romantis Klasik dari Channing Tatum dan Scarlett Johansson
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masih ingat Neil Amstrong? Ia adalah salah satu astronaut yang digadang-gadang sebagai manusia pertama yang menapakkan kaki di bulan dalam proyek Apollo 11 di Amerika Serikat.
Dalam film Fly Me to the Moon, kita akan melihat perjuangan NASA untuk menerbangkan dan menyukseskan Neil Amstrong ke bulan hingga namanya tercatat dalam sejarah.
Dalam film ini, Channing Tatum menjadi Cole Davis, seorang kepala proyek NASA. Misinya adalah membantu perjalanan tim Amerika Serikat ke bulan demi mengalahkan Soviet. Namun, nama NASA yang buruk karena rekam jejak yang selalu gagal membuat ditunjuknya Kelly Jones (Scarlett Johansson) oleh Gedung Putih untuk memasarkan proyek Apollo 11.
Foto: Columbia Pictures
Pertemuan Kelly dan Cole secara tidak sengaja di restoran ini menjadi awal kisah asmara mereka saat bekerja mensukseskan proyek Apollo 11. Dengan latar tahun 1969, kisah asmara dan intrik pekerjaan mereka benar-benar dibuat dengan alur klasik, tapi menyenangkan dan tidak membosankan.
Tak hanya tampil seksi, kepiawaiannya Scarlett Johanson dalam memerankan Kelly Jones membuat mata sayang untuk berkedip.Aktrisyang sempat menjadi pemeran superhero ini ternyata mampu menyuguhkan sebuah akting komedi dengan sempurna.
Foto: Columbia Pictures
Untuk Channing Tatum dirinya cukup baik memerankan Cole Davis, tapi masih kurang mampu menyamai kehebatan akting Scarlett. Namun untungnya penonton masih bisa merasakan chemistry di antara keduanya.
Sebagai sebuah film romantis, Fly Me to the Moon adalah film yang berjalan dengan klasik, ringan, benar-benar mudah diserap, dan nyaman ditonton Generasi Z sampai boomer. Ada rasa nostalgia akan unsur film klasik dalam segi naskah, alur, dan pengambilan gambarnya.
Fly Me to the Moon sudah tayang di jaringan bioskop di Indonesia.
Dalam film Fly Me to the Moon, kita akan melihat perjuangan NASA untuk menerbangkan dan menyukseskan Neil Amstrong ke bulan hingga namanya tercatat dalam sejarah.
Dalam film ini, Channing Tatum menjadi Cole Davis, seorang kepala proyek NASA. Misinya adalah membantu perjalanan tim Amerika Serikat ke bulan demi mengalahkan Soviet. Namun, nama NASA yang buruk karena rekam jejak yang selalu gagal membuat ditunjuknya Kelly Jones (Scarlett Johansson) oleh Gedung Putih untuk memasarkan proyek Apollo 11.
Foto: Columbia Pictures
Pertemuan Kelly dan Cole secara tidak sengaja di restoran ini menjadi awal kisah asmara mereka saat bekerja mensukseskan proyek Apollo 11. Dengan latar tahun 1969, kisah asmara dan intrik pekerjaan mereka benar-benar dibuat dengan alur klasik, tapi menyenangkan dan tidak membosankan.
Tak hanya tampil seksi, kepiawaiannya Scarlett Johanson dalam memerankan Kelly Jones membuat mata sayang untuk berkedip.Aktrisyang sempat menjadi pemeran superhero ini ternyata mampu menyuguhkan sebuah akting komedi dengan sempurna.
Foto: Columbia Pictures
Untuk Channing Tatum dirinya cukup baik memerankan Cole Davis, tapi masih kurang mampu menyamai kehebatan akting Scarlett. Namun untungnya penonton masih bisa merasakan chemistry di antara keduanya.
Sebagai sebuah film romantis, Fly Me to the Moon adalah film yang berjalan dengan klasik, ringan, benar-benar mudah diserap, dan nyaman ditonton Generasi Z sampai boomer. Ada rasa nostalgia akan unsur film klasik dalam segi naskah, alur, dan pengambilan gambarnya.
Fly Me to the Moon sudah tayang di jaringan bioskop di Indonesia.
(ita)