Penjelasan Ending Film Kabut Berduri, Daftar Korban dan Pembunuhnya
loading...
A
A
A
Ada kemungkinan, motifnya menyimpan kepala itu adalah untuk mengurus mayatnya lebih layak, seperti yang akan ia lakukan untuk jasad Thomas yang kepalanya juga terpotong.
3. Agam dan Panca adalah Bagian dari Sindikat Perdagangan Manusia
Foto: Netflix
Agam diceritakan adalah orang kaya yang punya banyak bisnis. Nah, salah satu bisnisnya ternyata adalah perdagangan manusia.
Panca sebagai kepala polisi melindungi bisnis Agam. Adapun Umi adalah kaki tangan Agam. Untuk melancarkan 'bisnis melindungi' tersebut, Panca menyuap para polisi, termasuk Thomas.
Meski begitu, Thomas tak pernah tahu persis jenis bisnis yang dijalankan Panca. Sampai akhirnya ia mengetahuinya saat mereka bepergian berdua jelang akhir cerita. Inilah yang membuat nyawa Thomas berakhir di tangan Panca.
4. Kematian Pak Bujang
Foto: Netflix
Kematian Pak Bujang masih penuh misteri. Tak bisa diketahui secara pasti sosok pembunuhnya.
Meski begitu, ada dua kemungkinan yang muncul. Pertama, ia dibunuh oleh sindikat perdagangan manusia.
Meski Agam telah mati, tapi sebuah sindikat bekerja secara sistematis. Jadi meski petingginya ada yang mati, sistemnya tetap bisa dijalankan oleh orang lain.
Sangat mungkin bahwa Pak Bujang dibunuh oleh orang dalam sindikat perdagangan manusia dengan posisi yang lebih tinggi dari Agam. Tujuannya jelas, agar Pak Bujang tak lagi mengganggu kerja sindikat.
Kemungkinan kedua, ia dibunuh oleh Ambong. Namun sulit untuk menemukan motifnya, kecuali bahwa Pak Bujang pernah membantu militer untuk menumpas komunis.
Meski begitu, sosok Ambong pun juga masih misteri, apakah ia benar ada atau tidak.
5. Identitas Bocah Laki-Laki di Akhir Cerita
Foto: Netflix
Sebelum tamat, Bukit Berduri menampilkan bocah laki-laki yang tak terlihat wajahnya. Ia ditampilkan sedang membersihkan sepatu, yang bisa kita duga sebagai sepatu tentara jika melihat bentuknya. Darah mengalir dari area tempatnya membersihkan sepatu.
Adegan ini tentunya bisa dinterpretasikan macam-macam. Ia bisa saja membunuh tentara atau menemukan tentara yang mati di hutan.
Selain itu, ia juga mungkin saja adalah Ambong saat masih kecil. Ini karena adegan itu terjadi pada tahun 1972.
Seperti diinformasikan sebelumnya, Ambong adalah anggota organisasi komunis PARAKU atau Pasukan Rakyat Kalimantan Utara. Ia jadi legenda rakyat sekaligus takhayul karena dirumorkan masih tinggal di hutan sebagai sosok siluman.
Dalam beberapa adegan, sebelum mati para korban seperti melihat sebuah fenomena yang tidak biasa, seperti angin berdesir dan burung yang beterbangan. Ini pula yang terjadi pada adegan saat Arum berada di sungai. Namun saat itu akhirnya Arum diselamatkan oleh Pak Bujang.
Jadi selain sosoknya tidak jelas apakah ada atau tidak, statusnya pun juga misterius. Apakah Ambong adalah sosok baik yang melindungi warga Dayak, atau ia sosok jahat yang membunuh sesuka hatinya?
Atau seperti kata Pak Bujang, Ambong adalah "hantu komunis", yang artinya bisa diinterpretasikan secara harfiah, bisa juga sebagai analogi atau simbolisme.
3. Agam dan Panca adalah Bagian dari Sindikat Perdagangan Manusia
Foto: Netflix
Agam diceritakan adalah orang kaya yang punya banyak bisnis. Nah, salah satu bisnisnya ternyata adalah perdagangan manusia.
Panca sebagai kepala polisi melindungi bisnis Agam. Adapun Umi adalah kaki tangan Agam. Untuk melancarkan 'bisnis melindungi' tersebut, Panca menyuap para polisi, termasuk Thomas.
Meski begitu, Thomas tak pernah tahu persis jenis bisnis yang dijalankan Panca. Sampai akhirnya ia mengetahuinya saat mereka bepergian berdua jelang akhir cerita. Inilah yang membuat nyawa Thomas berakhir di tangan Panca.
4. Kematian Pak Bujang
Foto: Netflix
Kematian Pak Bujang masih penuh misteri. Tak bisa diketahui secara pasti sosok pembunuhnya.
Meski begitu, ada dua kemungkinan yang muncul. Pertama, ia dibunuh oleh sindikat perdagangan manusia.
Meski Agam telah mati, tapi sebuah sindikat bekerja secara sistematis. Jadi meski petingginya ada yang mati, sistemnya tetap bisa dijalankan oleh orang lain.
Sangat mungkin bahwa Pak Bujang dibunuh oleh orang dalam sindikat perdagangan manusia dengan posisi yang lebih tinggi dari Agam. Tujuannya jelas, agar Pak Bujang tak lagi mengganggu kerja sindikat.
Kemungkinan kedua, ia dibunuh oleh Ambong. Namun sulit untuk menemukan motifnya, kecuali bahwa Pak Bujang pernah membantu militer untuk menumpas komunis.
Meski begitu, sosok Ambong pun juga masih misteri, apakah ia benar ada atau tidak.
5. Identitas Bocah Laki-Laki di Akhir Cerita
Foto: Netflix
Sebelum tamat, Bukit Berduri menampilkan bocah laki-laki yang tak terlihat wajahnya. Ia ditampilkan sedang membersihkan sepatu, yang bisa kita duga sebagai sepatu tentara jika melihat bentuknya. Darah mengalir dari area tempatnya membersihkan sepatu.
Adegan ini tentunya bisa dinterpretasikan macam-macam. Ia bisa saja membunuh tentara atau menemukan tentara yang mati di hutan.
Selain itu, ia juga mungkin saja adalah Ambong saat masih kecil. Ini karena adegan itu terjadi pada tahun 1972.
Seperti diinformasikan sebelumnya, Ambong adalah anggota organisasi komunis PARAKU atau Pasukan Rakyat Kalimantan Utara. Ia jadi legenda rakyat sekaligus takhayul karena dirumorkan masih tinggal di hutan sebagai sosok siluman.
Dalam beberapa adegan, sebelum mati para korban seperti melihat sebuah fenomena yang tidak biasa, seperti angin berdesir dan burung yang beterbangan. Ini pula yang terjadi pada adegan saat Arum berada di sungai. Namun saat itu akhirnya Arum diselamatkan oleh Pak Bujang.
Jadi selain sosoknya tidak jelas apakah ada atau tidak, statusnya pun juga misterius. Apakah Ambong adalah sosok baik yang melindungi warga Dayak, atau ia sosok jahat yang membunuh sesuka hatinya?
Atau seperti kata Pak Bujang, Ambong adalah "hantu komunis", yang artinya bisa diinterpretasikan secara harfiah, bisa juga sebagai analogi atau simbolisme.