5 Perbandingan Film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari jadi dua film horor yang mendominasi bioskop Indonesia pada masa libur Lebaran.
Ada beberapa hal yang membuat dua film ini sangat dinanti penonton film. Selain karena genrenya yang populer, citra dua film ini juga sangat kuat.
Seperti diketahui, Badarawuhi adalah prekuel dari film Indonesia terlaris sepanjang sejarah, KKN di Desa Penari. Selain itu, filmnya digarap sutradara spesialis film horor Kimo Stamboel, yang pernah melahirkan Rumah Dara, Ratu Ilmu Hitam, serta Sewu Dino yang menjadi film horor Indonesia terlaris ketiga sepanjang sejarah
Adapun Siksa Kubur adalah karya terbaru Joko Anwar yang juga sangat lihai dalam membuat film horor. Nama Joko juga jadi jaminan film-film dengan nilai produksi tinggi yang selalu dibicarakan para sinefil alias penikmat film.
Film horor terakhir yang dibuat Joko, yaitu Pengabdi Setan 2: Communion dan Pengabdi Setan masing-masing duduk sebagai film horor Indonesia terlaris kedua dan keempat sepanjang sejarah.
Nah, karena tayang bersamaan pada 11 April lalu, juga kesamaan lainnya yang sudah disebut di atas, sangat menarik untuk mencoba membandingkan dua film ini. Berikut ulasannya.
1. Perbandingan Tema dan Alur Cerita
Foto: Come and See Pictures
Secara alur,Siksa Kubur dan Badarawuhi sama-sama menyuguhkan horor slow burn(bertempo lambat). Namun secara tema, cerita yang ditampilkan sangat berbeda.
Siksa Kubur menampilkan sudut pandang baru dari seseorang yang tidak percaya terhadap agama bernama Sita dan Adil. Bermula dari kekecewaan atas kematian orang tuanya yang mati karena bom bunuh diri, keduanya berusaha mencari pembuktian tentang adanya siksa kubur.
Sementara sebagai prekuel dari KKN Desa Penari, film Badarawuhi mengisahkan empat remaja bernama Mila, Yuda, Jito, dan Roy yang mendapat teror dari Badarawuhi sebagai siluman ular penjaga desa tersebut. Badarawuhi mengincar Mila untuk menjadi Dhawuh atau penari di desa tersebut.
Film ini juga bertujuan untuk membahas detail lain yang belum terjelaskan padafilm KKN Di Desa Penari, salah satunya asal-usul dari Badarawuhi.
2. PerbandinganKekuatan Cerita
Foto: MD Pictures
Kedua film ini memiliki atmosfer yang sangat berbeda. Siksa Kubur menampilkan sesuatu yang lebih segar dan baru untuk genre horor Indonesia, terutama yang berkonsep "film religi".
Selain aspek sinematografi dan nilai produksi secara keseluruhan yang jempolan, ceritanya juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait agama dan moralitas. Intinya, Siksa Kubur punya cerita yang lebih kompleks dan visual gore.
Sementara Badarawuhi masih mengulang resep lama yang menjadikesuksesan KKN di Desa Penari. Dari mulai kemunculan para karakter anak muda, juga elemen horor tradisional seperti dukun dan ritual mistis, juga tarian tradisional dari Banyuwangi.
3. Perbandingan Para Pemainnya
Foto:MD Pictures
Para pemain Siksa Kubur diisi oleh deretan pemain ternama dengan kualitas akting yang sudah diakui. Dimulai dari Reza Rahadian, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Fachri Albar, Happy Salma, Niniek L. Karim, Arsendy Bening Swara, Djenar Maesa Ayu, Jajang C.Noer, hingga Putri Ayundya.
Selain itu, pemain lainnya yang tergolong baru atau namanya tak sepopuler nama-nama di atas tetap mampu mengimbangi para pemain populer. Mereka adalah Faradina Mufti,Muzakki Ramadhan, Widuri Putri,Runny Rudiyanti, Afrian Arisandy, Ramadhan Al Rasyid, dan Haydar Salishz.
Sementara Badarawuhi dibintanginama-nama muda yang tergolong baru, yaituAulia Sarah, Maudy Effrosina, dan Claresta Taufan. Nama lainnya ada Dinda Kanyadewi, Ardit Erwanda, Jourdy Pranata, Aming, Diding Boneng, Moh. Iqbal Sulaiman, Pipien Putri, Maryam Supraba, Bima Sena, Putri Permata, dan Baiq Vania.
4. Perbandingan Jumlah Penonton
Foto:MD Pictures
Dalam hal jumlah penonton, sejauh iniBadarawuhilebih unggul. Pada hari ketiga penayangannya, jumlah tiket yang terjual sudah mencapai 1.031.707 buah.
Sementara Siksa Kubur pada sore hari keempat mengantongi 1.020.981 buah tiket. Hal ini membuat kedua film resmi masuk ke dalam top 10 opening week terbesar di Indonesia.
5. Perbandingan Rating dan Respons Penonton
Foto: Come and See Pictures
Berdasarkan rating yang ada di IMDb, Badarawuhi mendapat 6,3/10. Sedangkan di Letterboxd sebesar 3,1/5 per 15 April 2024.
Adapun Siksa Kubur mendapat 7,2/10 di IMDb, dan 3,3/5 di Letterboxd.
Sementara itu, jika melihat respons penonton di media sosial, banyak yang lebih merasa kecewa dengan filmBadarawuhiketimbang Siksa Kubur. Pasalnya, filmnya dianggap gagal dalam mengungkap asal-usul Badarawuhi.
Film Badarawuhi di Desa Penari dianggap hanya mengeksploitasi kepopuleran dari film sebelumnya tanpa ada pembaruan cerita. Sementara kritikan terhadap Siksa Kubur cenderung senada, yaitu perihal alur yang sangat lambat dan berbelit-belit untuk adegan puncak yang kurang lebih hanya 15 menit.
Itulah perbandingan film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari. Buat kamu yang sudah menonton keduanya, mana yang jadi favoritmu? Tentu saja, semuanya kembali kepada selera masing-masing.
MG/Akbar Nugroho
Ada beberapa hal yang membuat dua film ini sangat dinanti penonton film. Selain karena genrenya yang populer, citra dua film ini juga sangat kuat.
Seperti diketahui, Badarawuhi adalah prekuel dari film Indonesia terlaris sepanjang sejarah, KKN di Desa Penari. Selain itu, filmnya digarap sutradara spesialis film horor Kimo Stamboel, yang pernah melahirkan Rumah Dara, Ratu Ilmu Hitam, serta Sewu Dino yang menjadi film horor Indonesia terlaris ketiga sepanjang sejarah
Adapun Siksa Kubur adalah karya terbaru Joko Anwar yang juga sangat lihai dalam membuat film horor. Nama Joko juga jadi jaminan film-film dengan nilai produksi tinggi yang selalu dibicarakan para sinefil alias penikmat film.
Film horor terakhir yang dibuat Joko, yaitu Pengabdi Setan 2: Communion dan Pengabdi Setan masing-masing duduk sebagai film horor Indonesia terlaris kedua dan keempat sepanjang sejarah.
Nah, karena tayang bersamaan pada 11 April lalu, juga kesamaan lainnya yang sudah disebut di atas, sangat menarik untuk mencoba membandingkan dua film ini. Berikut ulasannya.
Perbandingan Film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari
1. Perbandingan Tema dan Alur Cerita
Foto: Come and See Pictures
Secara alur,Siksa Kubur dan Badarawuhi sama-sama menyuguhkan horor slow burn(bertempo lambat). Namun secara tema, cerita yang ditampilkan sangat berbeda.
Siksa Kubur menampilkan sudut pandang baru dari seseorang yang tidak percaya terhadap agama bernama Sita dan Adil. Bermula dari kekecewaan atas kematian orang tuanya yang mati karena bom bunuh diri, keduanya berusaha mencari pembuktian tentang adanya siksa kubur.
Sementara sebagai prekuel dari KKN Desa Penari, film Badarawuhi mengisahkan empat remaja bernama Mila, Yuda, Jito, dan Roy yang mendapat teror dari Badarawuhi sebagai siluman ular penjaga desa tersebut. Badarawuhi mengincar Mila untuk menjadi Dhawuh atau penari di desa tersebut.
Film ini juga bertujuan untuk membahas detail lain yang belum terjelaskan padafilm KKN Di Desa Penari, salah satunya asal-usul dari Badarawuhi.
2. PerbandinganKekuatan Cerita
Foto: MD Pictures
Kedua film ini memiliki atmosfer yang sangat berbeda. Siksa Kubur menampilkan sesuatu yang lebih segar dan baru untuk genre horor Indonesia, terutama yang berkonsep "film religi".
Selain aspek sinematografi dan nilai produksi secara keseluruhan yang jempolan, ceritanya juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait agama dan moralitas. Intinya, Siksa Kubur punya cerita yang lebih kompleks dan visual gore.
Sementara Badarawuhi masih mengulang resep lama yang menjadikesuksesan KKN di Desa Penari. Dari mulai kemunculan para karakter anak muda, juga elemen horor tradisional seperti dukun dan ritual mistis, juga tarian tradisional dari Banyuwangi.
3. Perbandingan Para Pemainnya
Foto:MD Pictures
Para pemain Siksa Kubur diisi oleh deretan pemain ternama dengan kualitas akting yang sudah diakui. Dimulai dari Reza Rahadian, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Fachri Albar, Happy Salma, Niniek L. Karim, Arsendy Bening Swara, Djenar Maesa Ayu, Jajang C.Noer, hingga Putri Ayundya.
Selain itu, pemain lainnya yang tergolong baru atau namanya tak sepopuler nama-nama di atas tetap mampu mengimbangi para pemain populer. Mereka adalah Faradina Mufti,Muzakki Ramadhan, Widuri Putri,Runny Rudiyanti, Afrian Arisandy, Ramadhan Al Rasyid, dan Haydar Salishz.
Sementara Badarawuhi dibintanginama-nama muda yang tergolong baru, yaituAulia Sarah, Maudy Effrosina, dan Claresta Taufan. Nama lainnya ada Dinda Kanyadewi, Ardit Erwanda, Jourdy Pranata, Aming, Diding Boneng, Moh. Iqbal Sulaiman, Pipien Putri, Maryam Supraba, Bima Sena, Putri Permata, dan Baiq Vania.
4. Perbandingan Jumlah Penonton
Foto:MD Pictures
Dalam hal jumlah penonton, sejauh iniBadarawuhilebih unggul. Pada hari ketiga penayangannya, jumlah tiket yang terjual sudah mencapai 1.031.707 buah.
Sementara Siksa Kubur pada sore hari keempat mengantongi 1.020.981 buah tiket. Hal ini membuat kedua film resmi masuk ke dalam top 10 opening week terbesar di Indonesia.
5. Perbandingan Rating dan Respons Penonton
Foto: Come and See Pictures
Berdasarkan rating yang ada di IMDb, Badarawuhi mendapat 6,3/10. Sedangkan di Letterboxd sebesar 3,1/5 per 15 April 2024.
Adapun Siksa Kubur mendapat 7,2/10 di IMDb, dan 3,3/5 di Letterboxd.
Sementara itu, jika melihat respons penonton di media sosial, banyak yang lebih merasa kecewa dengan filmBadarawuhiketimbang Siksa Kubur. Pasalnya, filmnya dianggap gagal dalam mengungkap asal-usul Badarawuhi.
Film Badarawuhi di Desa Penari dianggap hanya mengeksploitasi kepopuleran dari film sebelumnya tanpa ada pembaruan cerita. Sementara kritikan terhadap Siksa Kubur cenderung senada, yaitu perihal alur yang sangat lambat dan berbelit-belit untuk adegan puncak yang kurang lebih hanya 15 menit.
Itulah perbandingan film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari. Buat kamu yang sudah menonton keduanya, mana yang jadi favoritmu? Tentu saja, semuanya kembali kepada selera masing-masing.
MG/Akbar Nugroho
(ita)