CERMIN: Sekali Lagi Kita Jatuh Cinta pada Pasangan Smith

Sabtu, 17 Februari 2024 - 08:55 WIB
loading...
CERMIN: Sekali Lagi Kita Jatuh Cinta pada Pasangan Smith
Serial Mr & Mrs Smith adalah versi lain dari film populer yang dibintangi oleh Brad Pitt dan Angelina Jolie. Fpto/Prime Video
A A A
JAKARTA - Tahun 2005. Pria dan perempuan paling ganteng sejagat, Brad Pitt dan Angelina Jolie, dipersatukan dalam sebuah ikatan film aksi berjudul Mr & Mrs Smith. Dan kita bisa merasakan bagaimana reaksi kimiawi itu meletup menyeberangi layar.

Dalam film arahan Doug Liman itu, Brad dan Angelina berperan sebagai pasangan pengantin baru, John dan Jane Smith. Kita melihat reaksi kimiawi keduanya berkobar-kobar dan sekilas kita merasakan bahwa tak mungkin keduanya tak jatuh cinta satu sama lain dalam proses pembuatan film ini. Kelak kita tahu kemudian setelah produksi film selesai, mereka memilih berpisah dari pasangan masing-masing dan akhirnya menjadi pasangan sungguhan.



Brad dan Angelina membuat Mr & Mrs Smith yang memadukan drama rumah tangga dengan aksi menggelegar menjadi menyenangkan untuk ditonton. Kita melihat dua orang manusia yang berjanji dalam ikatan suci ternyata punya rahasia masing-masing dan akhirnya menjadi ledakan menggelegar di akhir film. Kita melihat meskipun keduanya nyaris digambarkan sebagai superhuman, toh kita tahu mereka juga manusia yang butuh dihargai dan tak ingin disakiti oleh siapa pun.

Ketika mendengar film tersebut akan diremajakan menjadi serial setahun lalu, saya memilih untuk tak memasang ekspektasi tinggi. Sudah cukup banyak film ulang buat yang mengecewakan termasuk film ulang buatan dari negeri sendiri yang malah mereduksi besar-besaran nilai-nilai menarik dari karya pendahulunya.

Saya juga tak mengagumi serial Atlanta yang membesarkan Donald Glover yang menjadi co-kreator dari serial ini. Dan rasanya susah betul membandingkan pasangan Brad Pitt – Angelina Jolie dengan Donald Glover – Maya Erskine.

CERMIN: Sekali Lagi Kita Jatuh Cinta pada Pasangan Smith

Foto: Prime Video

Tapi sesuatu terjadi pada cara kreator serial ini membangun ulang dunia dari John dan Jane Smith, merakitnya bata demi bata dengan teliti dan sangat hati-hati, serta mencoba membongkar bagaimana John dan Jane bertemu untuk pertama kali. Dalam sebuah adegan pembuka yang mirip dengan yang selalu ada dalam film-film Mission Impossible, kita melihat John dan Jane dijodohkan oleh agensi yang menugaskan mereka sebagai pasangan suami istri.

Kita melihat keduanya berusaha menjaga jarak satu sama lain, terkesan kaku, dan mencoba menegaskan hubungan profesional mereka. Skenario memberi waktu yang cukup bagi kita untuk melihat bagaimana keduanya saling mengenali, mencoba beradaptasi, dan witing tresno jalaran soko kulino, benar-benar jatuh cinta sama lain.

Duo kreator, Francesca Sloane dan Donald Glover, tahu betul resep yang dipunyai versi film yang tetap perlu dimiliki versi serialnya: reaksi kimiawi dahsyat antara dua pemeran utamanya. Maya Erskine adalah pilihan yang sangat tepat untuk menggantikan Phoebe Waller-Bridge yang mundur karena perbedaan kreatif. Saya malah tak bisa membayangkan serial Mr & Mrs Smith bakal seasyik ini jika Phoebe berduet dengan Donald.

CERMIN: Sekali Lagi Kita Jatuh Cinta pada Pasangan Smith

Foto: Prime Video

Tapi memang butuh lebih dari sekadar reaksi kimiawi yang luber hingga ke luar layar untuk bisa menikmati delapan episode serial yang tayang di Prime Video ini. Sebagai John, Donald menginjeksikan karisma dan Maya menyuntikkan love-ability ke dalam persona yang dimainkannya.

Jadinya susah sekali untuk tak menyukai keduanya, tak menyukai bagaimana dinamika hubungan mereka yang terus berkembang sepanjang episode demi episode dan menunggu dengan tegang ledakan di episode akhir sebagaimana dalam versi filmnya.

Skenario yang cerdik, sering kali jahil dan tak terpikirkan, juga menjadi kekuatan dari serial ini. Untuk sebuah serial aksi yang justru cukup banyak adegan dialog (hanya) antara dua orang, dirakit dengan menarik dan sama sekali tak membosankan. Bagaimana misi mereka di tengah desing peluru dilakukan diselingi adegan konseling pernikahan di depan terapis menjadi sebuah atraksi tersendiri.

Dalam sebuah adegan yang kita anggap tak penting tapi setelah dipikirkan ternyata penting bagi konfirmasi karakter John, kita melihat Jane mempermainkan John yang bertemu mantannya dan mengatakan bahwa mantannya itu bertangan satu. Sebagaimana John, saya pun sebagai penonton berpikir, betulkah si mantan cuma bertangan satu hingga memilih memutar mundur episode tersebut. Keisengan luar biasa dari penulis skenario yang kreatif dan membuat serial ini terasa lentur bergerak.

CERMIN: Sekali Lagi Kita Jatuh Cinta pada Pasangan Smith

Foto: Prime Video

Saya juga mengagumi David Fleming yang menciptakan komposisi musik khas dan terdengar sebagai perpaduan banyak hal yang justru mengangkat serial Mr & Mrs Smith ke level sesegar dan semenarik ini. Ada nuansa misterius, nuansa keliaran, dan keterkejutan yang sesekali meledak-ledak disuntikkkan ke dalam komposisi musik yang membuat misi demi misi yang dilakukan John dan Jane menjadi lebih menakjubkan.

Serial Mr & Mrs Smith tak pernah berusaha terlalu setia dengan versi filmnya. Namun di sisi lain mereka membiarkan aspek kreatif menjelajah cukup dalam demi melahirkan kembali pasangan John dan Jane pada tahun 2024 yang bisa diterima penonton masa kini. Bisa jadi itulah resep sukses dari serial ini.



Seharusnya resep sukses ini bisa ditiru kreator/sineas manapun di seluruh dunia terutama di Indonesia, yang justru selalu berusaha mati-matian setia dengan materi asli sehingga malah menghasilkan tontonan basi nan repetitif.

Terima kasih untuk Francesca dan Donald yang berhasil membuat kita sekali lagi jatuh cinta dengan pasangan Smith.

Mr & Mrs Smith
Produser: Jeffrey Pinto-Lobo, Christian Sprenger, Fam Udeorji, Kaitlin Waldron
Sutradara: Karena Evans, Hiro Murai, Amy Seimetz, Donald Glover, Christian Sprenger
Penulis Skenario: Adamma Ebo, Adanne Ebo, Donald Glover, Francesca Sloane, Yvonne Hana Yi, Carla Ching, Stephen Glover, Schuyler Pappas
Pemain: Donald Glover, Maya Erskine, Paul Dano

Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
(ita)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1797 seconds (0.1#10.140)