3 Manfaat AI dalam Politik, Ada yang Bisa Ngobrol dengan Pemilih

Sabtu, 03 Februari 2024 - 15:25 WIB
loading...
3 Manfaat AI dalam Politik, Ada yang Bisa Ngobrol dengan Pemilih
Artificial Intellegence (AI) punya banyak manfaat jika dipakai untuk memperbaiki kualitas layanan para politikus untuk masyarakat. Foto/Verihubs
A A A
JAKARTA - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan salah satu bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang cukup banyak digunakan saat ini.

Menurut lembaga riset internasional Ipsos pada Mei 2023, masyarakat Indonesia termasuk dalam daftar 10 besar negara yang menilai AI lebih banyak mendatangkan manfaat ketimbang kerugian, yaitu sebanyak 78%. Sedangkan secara keseluruhan, Gen Z menjadi kategori yang optimistis pada manfaat AI, yaitu sebanyak 62%. Survei dilakukan di 31 negara.

Penggunaan AI memang telah dilakukan di berbagai bidang kehidupan untuk mempermudah aktivitas dan pekerjaan. Salah satu bentuk penerapan AI yang cukup berpengaruh saat ini adalah dalam bidang politik.



Berikut beberapa manfaat penggunaan AI dalam bidang politik.

1. Media Kampanye dalam Pemilu

3 Manfaat AI dalam Politik, Ada yang Bisa Ngobrol dengan Pemilih

Foto: X @RonDeSanti

Penerapan AI dalam hal ini telah dimulai di Amerika pada 2023. Shamaine Daniels dari Partai Demokrat menggunakan Ashley untuk menunjang aktivitas kampanyenya. Ashley merupakan AI yang mampu mengadakan percakapan dengan para pemilih.

Di Indonesia sendiri juga telah terdapat beberapa pemanfaatan AI untuk Pemilu, salah satunya adalah penggunaan platform Pemilu.AI. Platform ini hadir sebagai konsultan bagi para calon legislatif agar dapat memahami permasalahan yang ada di daerah.

2. ChatBox Layanan Masyarakat

3 Manfaat AI dalam Politik, Ada yang Bisa Ngobrol dengan Pemilih

Foto: Lenna

AI juga mulai digunakan dalam membantu pelayanan publik di beberapa negara. Estonia menjadi salah satu negara yang menerapkan hal tersebut.

Pada 2017, Estonia menggunakan sistem AI bernama Kratt untuk membantu pelayanan publik, seperti pengumpulan pajak dan perawatan kesehatan. Hal serupa juga dilakukan oleh Prancis yang menggunakan platform digital CitizenLab pada 2021.

Pada 2020, Selandia Baru juga menggunakan AI sebagai sebuah sistem yang membantu para calon pemilih. Sistem tersebut membantu memberikan saran politik kepada para pemilih. Pemilih dapat memahami berbagai informasi secara tepat dan akurat terkait berbagai permasalahan politik.


3. Penunjang Aktivitas Pemerintahan

3 Manfaat AI dalam Politik, Ada yang Bisa Ngobrol dengan Pemilih

Foto:U.S. Department of State

AI juga banyak menjadi penunjang dari berbagai aktivitas politik. Di Brasil, sistem kecerdasan buatan dimanfaatkan untuk mengawasi pengeluaran dari anggota kongres.

Pada 2018, Brasil mengeluarkan sistem AI yang bernama Rosie. Aplikasi tersebut dapat mendeteksi transaksi mencurigakan yang dilakukan, dan menyampaikannya kepada publik.

Di Amerika, AI digunakan dalam banyak departemen untuk efektivitas dan efisiensi pekerjaan. Beberapa departemen yang telah menggunakan AI di antaranya adalah departemen pertahanan dan departemen luar negeri. Departemen-departemen tersebut menggunakan AI untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaannya.

Krisensio Thomas Amara Seta
Kontributor GenSINDO
Universitas Mercu Buana
Instagram : @krisensio_thomas
(ita)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1642 seconds (0.1#10.140)