10 Film Ini Terlalu Banyak Pakai Green Screen, Didominasi Fantasi
loading...
A
A
A
Penggunaan teknologi green screen di film bisa menjadi subyek yang kontroversial. Sebagian besar penonton paham kalau sejumlah sutradara harus menggunakannya demi mencapai visi mereka. Apalagi, syuting di lokasi itu bisa menjadi sangat mahal.
Tapi, ketika sebuah film menggunakan terlalu banyak green screen, mudah untuk mulai merasakan kalau film itu tidak punya emosi atau hati yang dituangkan ke dalamnya. Penggunaan green screen yang terlalu banyak bisa membuat film itu terasa murahan, tidak berhasrat, dan bahkan malas. Padahal, kini, banyak film beranggaran besar menggunakan green screen.
Misalnya, film superhero. Setiap tahun, orang pergi ke bioskop untuk menonton aksi superhero kesayangan mereka di layar lebar. Film superhero biasanya dibuat dengan anggaran USD200 juta—tanpa biaya marketing, jadi lumrah bagi studio untuk menghemat uang untuk efek khusus dengan green screen. Itu bisa menyebabkan berlebihan, yang membuat penonton kecewa karena filmnya terasa tidak berjiwa. Apa saja film yang hampir semuanya dibuat dengan green screen? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut!
Foto: Little White Lies
Sutradara: Ang Lee
Pemeran: Irrfan Khan, Suraj Sharma, Gérard Depardieu, Rafe Spall, Tabu, Adil Hussain
Life of Pi berkisah tentang seorang bocah yang terdampar di sebuah kapal yang terapung-apung di lautan bersama seekor harimau. Syuting dengan harimau sungguhan tentu saja terlalu berbahaya, jadi film itu menggunakan banyak teknologi green screen untuk mendapatkan efeknya. Tidak hanya green screen, harimaunya juga merupakan harimau CGI.
Sebagus apa pun penampakan harimau itu, sejumlah penggemar merasa harimau itu terlihat selalu nyata, hampir tidak sempurna. Life of Pi memenangkan sejumlah Piala Oscar, tapi penggunaan green screen berlebihan itu punya konsekuensi. Studio VFX Rhythm & Hues melakukan efek pada film itu. Tapi, pada 2013, mereka bangkrut karena semua waktu lembur yang mereka pakai untuk membuat adegan green screen itu terlihat bagus.
Foto: Syfy
Sutradara: Taika Waititi
Pemeran: Taika Waititi, Christian Bale, Natalie Portman, Tessa Thompson, Chris Hemsworth, Chris Pratt2, Karen Gillan, Russell Crowe
Ada dokumenter tentang pembuatan Thor: Love & Thunder di Disney+. Dokumenter itu memperlihatkan banyaknya efek yang digunakan di film, yang secara spesifik menyoroti teknologi baru yang mengubah seluruh soundstage menjadi green screen 360 derajat. Ini membuat sutradara Taika Waititi untuk meminta lokasi, efek khusus, atau setting apa pun yang dia mau.
Di Love & Thunder, dua adegan terlihat menonjol karena hampir semuanya dibuat dengan green screen. Yang pertama adalah adegan pembuka di mana Gorr membunuh Rapu. Yang kedua, adegan ketika Thor dan Jane pergi melintasi galaksi naik kapal. Dengan banyaknya teknologi green screen yang dipakai, bahkan Chris Hemsworth merasa Love & Thunder terlalu konyol.
Foto: The Hollywood Reporter
Pemeran: James Cameron
Sutradara: Zoe Saldana, Sam Worthington, Sigourney Weaver, Stephen Lang, Cliff Curtis, Joel David Moore, Kate Winslet
Avatar: The Way of Water adalah pencapaian teknologi dalam pembuatan film. James Cameron dikenal karena mendorong batasan dan sekuel Avatar ini meningkatkan apa pun dari film pertamanya, seperti efek khusus, adegan aksi, desain produksi, dan lain-lain. Dengan visi glamor dan anggaran besar, hampir mustahil bagi James untuk tidak menggunakan green screen sebanyak mungkin.
Film itu menggunakan kamera 3D yang dibuat secara custom untuk syuting teknologi motion capture dengan green screen. Tim desain set James juga membangun tank buatan untuk syuting adegan air dengan green screen yang memang banyak. Hasilnya, film ini tampil dengan warna yang menarik dan pemandangan yang menakjubkan.
Foto: Entertainment Tonight
Sutradara: Jaume Collet-Serra
Pemeran: Dwayne Johnson, Emily Blunt, Jesse Plemons, Paul Giamatti, Edgar Ramirez, Jack Whitehall
Jungle Cruise diangkat dari wahana populer dengan nama di Disneyland. Film ini menggunakan banyak green screen dan CGI yang dipertanyakan untuk menghidupkan berbagai makhluk di sana. Gajah, harimau, monyet, dan lain sebagainya pun berhasil tampil di film ini.
Hampir semua hewan di Jungle Cruise adalah buatan CGI. Sementara, para pemerannya menghabiskan waktu berjam-jam di lokasi green screen untuk menciptakan ilusi berlayar melintasi sungai Amazon dengan kapal tua. Setidaknya, wahana itu masih ada di Disneyland kalau ada yang ingin mencoba sensasinya.
Foto: IMDb
Sutradara: Frank Miller, Robert Rodriguez, Quentin Tarantino
Pemeran: Jessica Alba, Devon Aoki, Alexis Bledel, Powers Boothe, Cara D. Briggs, Jude Ciccolella
Sin City adalah film unik. Film ini mengombinasikan akting nyata dengan penampakan dan rasa kelam komik neo noir awal 1990-an. Film ini diangkat dari komik karya Frank Miller dengan judul sama. Untuk mendapatkan sinematografi yang dibutuhkan untuk memenuhi visinya, Frank harus menggunakan kombinasi syuting di lokasi dan banyak teknologi green screen.
Sebagian besar film itu syuting dengan green screen dengan lokasi dan desain produksi dipenuhi komputer setelahnya. Hanya empat adegan yang syuting secara nyata. Hasilnya adalah efek khusus dengan CGI mengagumkan dan akting menawan. Hampir mustahil menghidupkan komik Sin City ke layar lebar tanpa green screen.
Foto: Toledo Blade
Sutradara: Zack Snyder
Pemeran: Gerard Butler, Lena Headey, David Wenham, Dominic West
300 diangkat dari novel grafis karya Frank Miller. Meski tidak akurat, film itu menggambarkan perang kuno antara bangsa Sparta melawan Persia. Sparta yang dipimpin Raja Leonidas kalah jumlah. Mereka mengirim 300 prajurit untuk melawan 300.000 tentara dari Persia.
Film ini menggunakan green screen untuk mendapatkan pemandangan dari novel grafis itu dengan teknik kunci chroma. Teknologi ini melibatkan menghilangkan aktor dari latar dan melapisi desain visual berbasis corak warna spesifik. Hasilnya mengagumkan. Di film itu terlihat dan terasa seperti karakternya muncul dari halaman novelnya.
Foto: Film Assessment
Sutradara: Tim Burton
Pemeran: Mia Wasikowska, Johnny Depp, Helena Bonham Carter, Anne Hathaway, Crispin Glover, Matt Lucas
Disney sedang getol-getolnya membuat remake live-action dari film animasi klasik mereka. Salah satu yang sudah mereka buat adalah Alice in Wonderland. Disutradarai Tim Burton, film ini berkisah tentang Alice yang mengikuti seekor kelinci putih masuk ke lubang dan jatuh ke dunia fantasi.
Latar berwarna adalah kunci untuk membuat pemandangan di Alice in Wonderland. Ini juga membuat film itu terasa seperti film kartun aslinya yang dibuat pada 1963. Demi mewujudkan kedua hal tersebut, Tim harus menggunakan banyak green screen saat syuting film. Menurut Tim, ini adalah film pertama di mana dia menggunakan banyak green screen. Dia mengatakan, 90% film itu syuting dengan green screen selama sekitar 40 hari.
Foto: Collider
Sutradara: Sam Raimi
Pemeran: James Franco, Mila Kunis, Rachel Weisz, Michelle Williams, Zach Braff, Bill Cobbs
Dari Evil Dead sampai Spider-Man, Sam Raimi telah membuat banyak film selama bertahun-tahun. Pada 2013, dia membesut Oz: The Great and Powerful, yang merupakan prekuel film klasik 1939, The Wizard of Oz. Tapi, film Sam ini butuh lebih banyak efek visual dengan menggunakan green screen ketimbang yang mungkin dilakukan pada 1930-an.
Sebagian besar adegan Oz: The Great and Powerful syuting di Pontiac, Michigan. Sam menggunakan set betulan, tapi, banyak latar dan detailnya syuting dengan menggunakan green screen. Sekali lagi teknologi kunci chroma digunakan untuk menciptakan corak warna tertentu dari green screen. Sementara, aktor seperti Zach Braff dan Joey King mengambil gambar adegan mereka dengan blue screen untuk elemen motion capture film itu.
Foto: Game Rant
Sutradara: Jon Watts
Pemeran: Tom Holland, Zendaya Coleman, Marisa Tomei, J.K. Simmons, Benedict Cumberbatch, Willem Dafoe, Jamie Foxx, Alfred Molina, Tobey Maguire, Andrew Garfield
Spider-Man: No Way Home adalah film paling kompleks secara visual. Jadi, masuk akal kalau sebagian besar film itu syuting dengan green screen. Ketika Peter Parker meminta tolong Doctor Strange untuk membalik waktu sehingga tidak ada yang tahu kalau dia adalah Spider-Man, dia secara tidak sengaja membuka portal ke dunia lain. Akibatnya, sejumlah musuh Spidey dari dunia lain pun masuk MCU.
Seperti sebagian besar proyek MCU, No Way Home adalah film dengan efek khusus yang sangat banyak. Adegan di mana Doctor Strange membuka portal tidak bisa dibuka dengan set kehidupan nyata. Jadi, green screen dibutuhkan untuk membuat poin plot itu terlihat nyata. Banyak dari bagian itu syuting di Trilith Studios di Atlanta, dengan makeup dan tatanan rambut yang bahkan berasal dari syuting green screen yang diubah di pascaproduksi.
Foto: WIRED
Sutradara: Colin Trevorrow
Pemeran: Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Laura Dern, Jeff Goldblum, Sam Neill, DeWanda Wise, Mamoudou Athie, BD Wong,
Omar Sy
Jurassic World: Dominion adalah seri ketiga serial Jurassic World. Film ini mengeksplorasi hubungan antara manusia dan dinosaurus kalau makhluk raksasa itu dibiarkan berkeliaran dengan bebas di bumi. Seperti film Jurassic Park, semuanya jadi memburuk dan CEO perusahaan misterius bernama Biosyn ingin mengeksploitasi dinosaurus demi keuntungan sendiri.
Dengan begitu banyaknya dinosaurus CGI yang dipakai, sebagian besar film itu syuting dengan green screen. Dari adegan air Bryce Dallas Howard ke adegan di mana geng jagoan kabur dari dinosaurus di lempengan es besar, tidak mungkin film itu bisa mendapatkan lanskap realistis itu dengan set biasa. Meskipun sutradara Jurassic World: Dominion merasa itu tidak penting, tapi, film ini membawa green screen dan teknologi CGI ke level baru.
Tapi, ketika sebuah film menggunakan terlalu banyak green screen, mudah untuk mulai merasakan kalau film itu tidak punya emosi atau hati yang dituangkan ke dalamnya. Penggunaan green screen yang terlalu banyak bisa membuat film itu terasa murahan, tidak berhasrat, dan bahkan malas. Padahal, kini, banyak film beranggaran besar menggunakan green screen.
Misalnya, film superhero. Setiap tahun, orang pergi ke bioskop untuk menonton aksi superhero kesayangan mereka di layar lebar. Film superhero biasanya dibuat dengan anggaran USD200 juta—tanpa biaya marketing, jadi lumrah bagi studio untuk menghemat uang untuk efek khusus dengan green screen. Itu bisa menyebabkan berlebihan, yang membuat penonton kecewa karena filmnya terasa tidak berjiwa. Apa saja film yang hampir semuanya dibuat dengan green screen? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut!
10. Life of Pi — 2012
Foto: Little White Lies
Sutradara: Ang Lee
Pemeran: Irrfan Khan, Suraj Sharma, Gérard Depardieu, Rafe Spall, Tabu, Adil Hussain
Life of Pi berkisah tentang seorang bocah yang terdampar di sebuah kapal yang terapung-apung di lautan bersama seekor harimau. Syuting dengan harimau sungguhan tentu saja terlalu berbahaya, jadi film itu menggunakan banyak teknologi green screen untuk mendapatkan efeknya. Tidak hanya green screen, harimaunya juga merupakan harimau CGI.
Sebagus apa pun penampakan harimau itu, sejumlah penggemar merasa harimau itu terlihat selalu nyata, hampir tidak sempurna. Life of Pi memenangkan sejumlah Piala Oscar, tapi penggunaan green screen berlebihan itu punya konsekuensi. Studio VFX Rhythm & Hues melakukan efek pada film itu. Tapi, pada 2013, mereka bangkrut karena semua waktu lembur yang mereka pakai untuk membuat adegan green screen itu terlihat bagus.
9. Thor: Love & Thunder — 2022
Foto: Syfy
Sutradara: Taika Waititi
Pemeran: Taika Waititi, Christian Bale, Natalie Portman, Tessa Thompson, Chris Hemsworth, Chris Pratt2, Karen Gillan, Russell Crowe
Ada dokumenter tentang pembuatan Thor: Love & Thunder di Disney+. Dokumenter itu memperlihatkan banyaknya efek yang digunakan di film, yang secara spesifik menyoroti teknologi baru yang mengubah seluruh soundstage menjadi green screen 360 derajat. Ini membuat sutradara Taika Waititi untuk meminta lokasi, efek khusus, atau setting apa pun yang dia mau.
Di Love & Thunder, dua adegan terlihat menonjol karena hampir semuanya dibuat dengan green screen. Yang pertama adalah adegan pembuka di mana Gorr membunuh Rapu. Yang kedua, adegan ketika Thor dan Jane pergi melintasi galaksi naik kapal. Dengan banyaknya teknologi green screen yang dipakai, bahkan Chris Hemsworth merasa Love & Thunder terlalu konyol.
8. Avatar: The Way of Water — 2022
Foto: The Hollywood Reporter
Pemeran: James Cameron
Sutradara: Zoe Saldana, Sam Worthington, Sigourney Weaver, Stephen Lang, Cliff Curtis, Joel David Moore, Kate Winslet
Avatar: The Way of Water adalah pencapaian teknologi dalam pembuatan film. James Cameron dikenal karena mendorong batasan dan sekuel Avatar ini meningkatkan apa pun dari film pertamanya, seperti efek khusus, adegan aksi, desain produksi, dan lain-lain. Dengan visi glamor dan anggaran besar, hampir mustahil bagi James untuk tidak menggunakan green screen sebanyak mungkin.
Film itu menggunakan kamera 3D yang dibuat secara custom untuk syuting teknologi motion capture dengan green screen. Tim desain set James juga membangun tank buatan untuk syuting adegan air dengan green screen yang memang banyak. Hasilnya, film ini tampil dengan warna yang menarik dan pemandangan yang menakjubkan.
7. Jungle Cruise — 2021
Foto: Entertainment Tonight
Sutradara: Jaume Collet-Serra
Pemeran: Dwayne Johnson, Emily Blunt, Jesse Plemons, Paul Giamatti, Edgar Ramirez, Jack Whitehall
Jungle Cruise diangkat dari wahana populer dengan nama di Disneyland. Film ini menggunakan banyak green screen dan CGI yang dipertanyakan untuk menghidupkan berbagai makhluk di sana. Gajah, harimau, monyet, dan lain sebagainya pun berhasil tampil di film ini.
Hampir semua hewan di Jungle Cruise adalah buatan CGI. Sementara, para pemerannya menghabiskan waktu berjam-jam di lokasi green screen untuk menciptakan ilusi berlayar melintasi sungai Amazon dengan kapal tua. Setidaknya, wahana itu masih ada di Disneyland kalau ada yang ingin mencoba sensasinya.
6. Sin City — 2005
Foto: IMDb
Sutradara: Frank Miller, Robert Rodriguez, Quentin Tarantino
Pemeran: Jessica Alba, Devon Aoki, Alexis Bledel, Powers Boothe, Cara D. Briggs, Jude Ciccolella
Sin City adalah film unik. Film ini mengombinasikan akting nyata dengan penampakan dan rasa kelam komik neo noir awal 1990-an. Film ini diangkat dari komik karya Frank Miller dengan judul sama. Untuk mendapatkan sinematografi yang dibutuhkan untuk memenuhi visinya, Frank harus menggunakan kombinasi syuting di lokasi dan banyak teknologi green screen.
Sebagian besar film itu syuting dengan green screen dengan lokasi dan desain produksi dipenuhi komputer setelahnya. Hanya empat adegan yang syuting secara nyata. Hasilnya adalah efek khusus dengan CGI mengagumkan dan akting menawan. Hampir mustahil menghidupkan komik Sin City ke layar lebar tanpa green screen.
5. 300 — 2007
Foto: Toledo Blade
Sutradara: Zack Snyder
Pemeran: Gerard Butler, Lena Headey, David Wenham, Dominic West
300 diangkat dari novel grafis karya Frank Miller. Meski tidak akurat, film itu menggambarkan perang kuno antara bangsa Sparta melawan Persia. Sparta yang dipimpin Raja Leonidas kalah jumlah. Mereka mengirim 300 prajurit untuk melawan 300.000 tentara dari Persia.
Film ini menggunakan green screen untuk mendapatkan pemandangan dari novel grafis itu dengan teknik kunci chroma. Teknologi ini melibatkan menghilangkan aktor dari latar dan melapisi desain visual berbasis corak warna spesifik. Hasilnya mengagumkan. Di film itu terlihat dan terasa seperti karakternya muncul dari halaman novelnya.
4. Alice in Wonderland — 2010
Foto: Film Assessment
Sutradara: Tim Burton
Pemeran: Mia Wasikowska, Johnny Depp, Helena Bonham Carter, Anne Hathaway, Crispin Glover, Matt Lucas
Disney sedang getol-getolnya membuat remake live-action dari film animasi klasik mereka. Salah satu yang sudah mereka buat adalah Alice in Wonderland. Disutradarai Tim Burton, film ini berkisah tentang Alice yang mengikuti seekor kelinci putih masuk ke lubang dan jatuh ke dunia fantasi.
Latar berwarna adalah kunci untuk membuat pemandangan di Alice in Wonderland. Ini juga membuat film itu terasa seperti film kartun aslinya yang dibuat pada 1963. Demi mewujudkan kedua hal tersebut, Tim harus menggunakan banyak green screen saat syuting film. Menurut Tim, ini adalah film pertama di mana dia menggunakan banyak green screen. Dia mengatakan, 90% film itu syuting dengan green screen selama sekitar 40 hari.
3. Oz: The Great and Powerful — 2013
Foto: Collider
Sutradara: Sam Raimi
Pemeran: James Franco, Mila Kunis, Rachel Weisz, Michelle Williams, Zach Braff, Bill Cobbs
Dari Evil Dead sampai Spider-Man, Sam Raimi telah membuat banyak film selama bertahun-tahun. Pada 2013, dia membesut Oz: The Great and Powerful, yang merupakan prekuel film klasik 1939, The Wizard of Oz. Tapi, film Sam ini butuh lebih banyak efek visual dengan menggunakan green screen ketimbang yang mungkin dilakukan pada 1930-an.
Sebagian besar adegan Oz: The Great and Powerful syuting di Pontiac, Michigan. Sam menggunakan set betulan, tapi, banyak latar dan detailnya syuting dengan menggunakan green screen. Sekali lagi teknologi kunci chroma digunakan untuk menciptakan corak warna tertentu dari green screen. Sementara, aktor seperti Zach Braff dan Joey King mengambil gambar adegan mereka dengan blue screen untuk elemen motion capture film itu.
2. Spider-Man: No Way Home — 2021
Foto: Game Rant
Sutradara: Jon Watts
Pemeran: Tom Holland, Zendaya Coleman, Marisa Tomei, J.K. Simmons, Benedict Cumberbatch, Willem Dafoe, Jamie Foxx, Alfred Molina, Tobey Maguire, Andrew Garfield
Spider-Man: No Way Home adalah film paling kompleks secara visual. Jadi, masuk akal kalau sebagian besar film itu syuting dengan green screen. Ketika Peter Parker meminta tolong Doctor Strange untuk membalik waktu sehingga tidak ada yang tahu kalau dia adalah Spider-Man, dia secara tidak sengaja membuka portal ke dunia lain. Akibatnya, sejumlah musuh Spidey dari dunia lain pun masuk MCU.
Seperti sebagian besar proyek MCU, No Way Home adalah film dengan efek khusus yang sangat banyak. Adegan di mana Doctor Strange membuka portal tidak bisa dibuka dengan set kehidupan nyata. Jadi, green screen dibutuhkan untuk membuat poin plot itu terlihat nyata. Banyak dari bagian itu syuting di Trilith Studios di Atlanta, dengan makeup dan tatanan rambut yang bahkan berasal dari syuting green screen yang diubah di pascaproduksi.
1. Jurassic World: Dominion — 2022
Foto: WIRED
Sutradara: Colin Trevorrow
Pemeran: Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Laura Dern, Jeff Goldblum, Sam Neill, DeWanda Wise, Mamoudou Athie, BD Wong,
Omar Sy
Jurassic World: Dominion adalah seri ketiga serial Jurassic World. Film ini mengeksplorasi hubungan antara manusia dan dinosaurus kalau makhluk raksasa itu dibiarkan berkeliaran dengan bebas di bumi. Seperti film Jurassic Park, semuanya jadi memburuk dan CEO perusahaan misterius bernama Biosyn ingin mengeksploitasi dinosaurus demi keuntungan sendiri.
Dengan begitu banyaknya dinosaurus CGI yang dipakai, sebagian besar film itu syuting dengan green screen. Dari adegan air Bryce Dallas Howard ke adegan di mana geng jagoan kabur dari dinosaurus di lempengan es besar, tidak mungkin film itu bisa mendapatkan lanskap realistis itu dengan set biasa. Meskipun sutradara Jurassic World: Dominion merasa itu tidak penting, tapi, film ini membawa green screen dan teknologi CGI ke level baru.
(alv)