10 Film Korea Sageuk Terlaris Sepanjang Masa, Top 3 Tembus 10 Juta Penonton
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Korea sageuk terlaris sepanjang masa punya catatan jumlah penonton bioskop dan pendapatan kotor yang fantastis, terkecilnya saja sanggup tembus lima juta orang.
Sageuk adalah istilah untuk film atau serial Korea berlatar sejarah dengan kostum tradisional atau kostum kerajaan nan megah. Adapun masa yang dipotret biasanya adalah saat era Dinasti Joseon berlaku, yaitu pada 1392-1910. Film genre ini mulai jadi tren yang mendatangkan banyak penonton sejak tahun 2010-an.
Berikut ini 10 film Korea sageuk paling laris sepanjang masa. Data diambil dari Korean Film Council dan Box Office Mojo.
Foto: Showbox
Film sageuk laga ini bisa dibilang adalah kisah Robin Hood versi Korea. Penghasilan totalnya mencapai USD35.941.291 (Rp556,5 miliar). Untuk pasar Korea, pendapatannya sebesar USD27.401.297 (Rp424,3 miliar) dari 4,7 juta penonton.
Kundo: Age of the Rampant berlatar masa Joseon. Ceritanya tentang perebutan kekuasaan antara para bangsawan kaya yang korup dengan kelompok bandit yang mencuri dari mereka, lalu diberikan kepada masyarakat yang menderita.
Para pemainnya antara lain ada Ha Jung-woo, Gang Dong-won, Lee Sung-min, Lee Geung-young, dan Ma Dong-seok. Kamu bisa menonton film seru ini di Vidio.
Foto: Next Entertainment World
Masih dari film Korea sageuk laga, The Great Battle meraih pendapatan kotornya sebesar USD41.509.280 (Rp632,8 miliar). Adapun dari pasar domestik, uang yang terkumpul sebesar USD35.107.580 (Rp535,2 miliar) dari 5,4 juta penonton.
The Great Battle adalah pertarungan 88 hari antara Yang Munchun dan pasukan Goguryeo melawan Dinasti Tang yang menyerang Benteng Ansi dengan 500 ribu pasukannya. Pemainnya ada Jo In-sung sebagai Komadan Yang Munchun, didukung Nam Joo-hyuk dan Park Sung-woong.
Foto: Showbox
Film Korea sageuk terlaris sepanjang masa ini menceritakan kisah nyata tragis keluarga istana. Penghasilan dari bioskop seluruh dunia adalah sebesar USD42.165.755 (Rp652,9 miliar). Untuk di negara asalnya, penghasilannya sebesar USD36.128.590 (Rp559,4 miliar) dari 6,2 juta penonton.
The Throne yang menjadi wakil Korea ke Academy Awards tahun 2016 ini bercerita tentang Raja Yeongjo (Song Kang-ho) yang menganggap anaknya, Putra Mahkota Sado (Yoo Ah-in) tidak layak menggantikannya. Sado akhirnya disekap di lumbung beras selama delapan hari dan dibiarkan kelaparan. Filmnya tayang juga di Viki dan Prime Video.
Foto: Showbox
Berikutnya ada The Face Reader yang juga dibintangi oleh Song Kang-ho. Penghasilan totalnya adalah USD61.559.184 (Rp943,2 miliar). Penonton Korea berkontribusi hingga USD49.220.660(Rp754,2 miliar) dari 9,1 juta penonton.
The Face Reader bercerita tentang Nae-gyeong (Song Kang-ho), anak dari keluarga bangsawan yang terhina. Ia punya kemampuan menilai kepribadian, kondisi mental, dan kebiasaan seseorang hanya dengan melihat wajahnya. Namun bakatnya ini malah membawanya terlibat dalam perebutan kekuasaan antara Pangeran Agung Suyang dan Jenderal Kim Jongseo, seorang loyalis tingkat tinggi ke Raja Munjong.
Foto: Lotte Entertainment
Film sageuk petualangan ini menghasilkan USD64.858.224 (Rp993,6 miliar). Sementara di Korea menyumbang hingga USD49.420.805 (Rp757,1 miliar) dari 8,6 juta penonton.
The Pirates berawal dari Segel Negara dari Kaisar Ming yang ditelan oleh paus saat dibawa ke Joseon. Seorang bandit gunung Jang Sa-jung (Kim Nam-gil) pun berusaha membawa pulang Segel tersebut, tapi ia malah bentrok dengan kapten bajak laut Yeo-wo (Son Ye-jin).
Foto: Lotte Entertainment
Film Korea sageuk yang juga fantastis pendapatannya adalah War of the Arrows, yaitu sebesar USD50.587.661 (Rp775 miliar). Adapun di negaranya, penghasilannya adalah USD41.568.031 (Rp636,8 miliar) dengan jumlah penonton 7,4 juta orang.
War of the Arrows berlatar masa invasi Dinasti Qing China ke Joseon. Ceritanya tentang seorang pemanah bernama Choi Nam-yi (Park Hae-il) yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan adiknya, Choi Ja-in (Moon Chae-won) dari perbudakan di bawah Pangeran Dorgon. Film ini bisa ditonton di Catchplay+.
Foto: Lotte Entertainment
Film sageuk action ini menghasilkan pendapatan dari bioskop seluruh dunia sebesar USD56.525.688 (Rp866 miliar). Dari Korea, mampu meraup angka sebesar USD54.879.511 (Rp840,8 miliar) dari 7,2 juta penonton. Film ini adalah lanjutan dari film yang juga laris, The Admiral: Roaring Currents.
Hansang: Rising Dragon adalah kisah nyata perjuangan Laksamana Yi Sun-sin (Hae Il-park) saat pertempuran laut antara Korea dan Jepang di Pulau Hansan.
Foto: CJ Entertainment
Film Korea The King and the Clown dibuat berdasarkan catatan sejarah tentang pelawak favorit Raja Yeonsan, yaitu Gong-gil. Pendapatannya sebesar USD74.466.867 (Rp1,14 triliun). Adapun di pasar Korea, penghasilannya tembus USD49.416.096 (Rp759,9 miliar) dari 10,5 juta penonton.
Film The King and The Clown mengisahkan pelawak Gong-gil (Lee Joon-gi) yang kerap memerankan karakter perempuan feminin. Ia bersama rekannya, Jang-saeng (Kam Woo-sung) diundang untuk menghibur Raja Yeonsan (Jung Jin-young). Mereka harus membuat raja tertawa kalau tidak mau dihukum berat.
Foto: CJ Entertainment
Film sageuk ini adalah interpretasi dari hilangnya catatan sejarah Journal of the Royal Secretariat untuk 15 hari pada masa pemerintahan Raja Gwang-hae kala era Dinasti Joseon. Penghasilan totalnya hingga USD94.268.432 (Rp1,44 triliun). Sedangkan dari Korea mencapai USD66.550.171 (Rp1,02 triliun) dari 12,3 juta orang.
Masquerade mengisahkan tentang Raja Gwang-hae (Lee Byung-hun) yang nyawanya terancam, dan meminta Menteri Pertahanan Heo Gyun (Ryu Seung-ryong) untuk mencari orang yang wajahnya sangat mirip dengan dirinya untuk menggantikan posisi sebagai raja. Film ini bisa ditonton di Apple TV.
Foto: CJ Entertainment
The Admiral: Roaring Currents diangkat dari kisah nyata perang Korea dan Jepang pada 1597. Film ini secara fantastis meraih pendapatan hingga USD138.342.258 (Rp2,1 triliun), terbesar ketiga dalam sejarah perfilman Korea. Di negara asalnya, angkanya mencapai USD101.615.763 (Rp1,56 triliun) dari 17,6 juta penonton.
Film Korea sageuk terlaris sepanjang masa ini mengisahkan perjuangan dan keberanian Laksamana Yi Sun-sin (Choi Min-sik) dalam memimpin pertempuran laut Korea melawan Jepang yang kekuatannya puluhan kali lebih besar. Cerita epiknya bisa disaksikan di Netflix.
Sageuk adalah istilah untuk film atau serial Korea berlatar sejarah dengan kostum tradisional atau kostum kerajaan nan megah. Adapun masa yang dipotret biasanya adalah saat era Dinasti Joseon berlaku, yaitu pada 1392-1910. Film genre ini mulai jadi tren yang mendatangkan banyak penonton sejak tahun 2010-an.
Berikut ini 10 film Korea sageuk paling laris sepanjang masa. Data diambil dari Korean Film Council dan Box Office Mojo.
10. Kundo: Age of the Rampant (2014)
Foto: Showbox
Film sageuk laga ini bisa dibilang adalah kisah Robin Hood versi Korea. Penghasilan totalnya mencapai USD35.941.291 (Rp556,5 miliar). Untuk pasar Korea, pendapatannya sebesar USD27.401.297 (Rp424,3 miliar) dari 4,7 juta penonton.
Kundo: Age of the Rampant berlatar masa Joseon. Ceritanya tentang perebutan kekuasaan antara para bangsawan kaya yang korup dengan kelompok bandit yang mencuri dari mereka, lalu diberikan kepada masyarakat yang menderita.
Para pemainnya antara lain ada Ha Jung-woo, Gang Dong-won, Lee Sung-min, Lee Geung-young, dan Ma Dong-seok. Kamu bisa menonton film seru ini di Vidio.
9. The Great Battle (2018)
Foto: Next Entertainment World
Masih dari film Korea sageuk laga, The Great Battle meraih pendapatan kotornya sebesar USD41.509.280 (Rp632,8 miliar). Adapun dari pasar domestik, uang yang terkumpul sebesar USD35.107.580 (Rp535,2 miliar) dari 5,4 juta penonton.
The Great Battle adalah pertarungan 88 hari antara Yang Munchun dan pasukan Goguryeo melawan Dinasti Tang yang menyerang Benteng Ansi dengan 500 ribu pasukannya. Pemainnya ada Jo In-sung sebagai Komadan Yang Munchun, didukung Nam Joo-hyuk dan Park Sung-woong.
8. The Throne (2015)
Foto: Showbox
Film Korea sageuk terlaris sepanjang masa ini menceritakan kisah nyata tragis keluarga istana. Penghasilan dari bioskop seluruh dunia adalah sebesar USD42.165.755 (Rp652,9 miliar). Untuk di negara asalnya, penghasilannya sebesar USD36.128.590 (Rp559,4 miliar) dari 6,2 juta penonton.
The Throne yang menjadi wakil Korea ke Academy Awards tahun 2016 ini bercerita tentang Raja Yeongjo (Song Kang-ho) yang menganggap anaknya, Putra Mahkota Sado (Yoo Ah-in) tidak layak menggantikannya. Sado akhirnya disekap di lumbung beras selama delapan hari dan dibiarkan kelaparan. Filmnya tayang juga di Viki dan Prime Video.
7. The Face Reader (2013)
Foto: Showbox
Berikutnya ada The Face Reader yang juga dibintangi oleh Song Kang-ho. Penghasilan totalnya adalah USD61.559.184 (Rp943,2 miliar). Penonton Korea berkontribusi hingga USD49.220.660(Rp754,2 miliar) dari 9,1 juta penonton.
The Face Reader bercerita tentang Nae-gyeong (Song Kang-ho), anak dari keluarga bangsawan yang terhina. Ia punya kemampuan menilai kepribadian, kondisi mental, dan kebiasaan seseorang hanya dengan melihat wajahnya. Namun bakatnya ini malah membawanya terlibat dalam perebutan kekuasaan antara Pangeran Agung Suyang dan Jenderal Kim Jongseo, seorang loyalis tingkat tinggi ke Raja Munjong.
6. The Pirates (2014)
Foto: Lotte Entertainment
Film sageuk petualangan ini menghasilkan USD64.858.224 (Rp993,6 miliar). Sementara di Korea menyumbang hingga USD49.420.805 (Rp757,1 miliar) dari 8,6 juta penonton.
The Pirates berawal dari Segel Negara dari Kaisar Ming yang ditelan oleh paus saat dibawa ke Joseon. Seorang bandit gunung Jang Sa-jung (Kim Nam-gil) pun berusaha membawa pulang Segel tersebut, tapi ia malah bentrok dengan kapten bajak laut Yeo-wo (Son Ye-jin).
5. War of the Arrows (2011)
Foto: Lotte Entertainment
Film Korea sageuk yang juga fantastis pendapatannya adalah War of the Arrows, yaitu sebesar USD50.587.661 (Rp775 miliar). Adapun di negaranya, penghasilannya adalah USD41.568.031 (Rp636,8 miliar) dengan jumlah penonton 7,4 juta orang.
War of the Arrows berlatar masa invasi Dinasti Qing China ke Joseon. Ceritanya tentang seorang pemanah bernama Choi Nam-yi (Park Hae-il) yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan adiknya, Choi Ja-in (Moon Chae-won) dari perbudakan di bawah Pangeran Dorgon. Film ini bisa ditonton di Catchplay+.
4. Hansan: Rising Dragon (2022)
Foto: Lotte Entertainment
Film sageuk action ini menghasilkan pendapatan dari bioskop seluruh dunia sebesar USD56.525.688 (Rp866 miliar). Dari Korea, mampu meraup angka sebesar USD54.879.511 (Rp840,8 miliar) dari 7,2 juta penonton. Film ini adalah lanjutan dari film yang juga laris, The Admiral: Roaring Currents.
Hansang: Rising Dragon adalah kisah nyata perjuangan Laksamana Yi Sun-sin (Hae Il-park) saat pertempuran laut antara Korea dan Jepang di Pulau Hansan.
3. The King and the Clown (2005)
Foto: CJ Entertainment
Film Korea The King and the Clown dibuat berdasarkan catatan sejarah tentang pelawak favorit Raja Yeonsan, yaitu Gong-gil. Pendapatannya sebesar USD74.466.867 (Rp1,14 triliun). Adapun di pasar Korea, penghasilannya tembus USD49.416.096 (Rp759,9 miliar) dari 10,5 juta penonton.
Film The King and The Clown mengisahkan pelawak Gong-gil (Lee Joon-gi) yang kerap memerankan karakter perempuan feminin. Ia bersama rekannya, Jang-saeng (Kam Woo-sung) diundang untuk menghibur Raja Yeonsan (Jung Jin-young). Mereka harus membuat raja tertawa kalau tidak mau dihukum berat.
2. Masquerade (2012)
Foto: CJ Entertainment
Film sageuk ini adalah interpretasi dari hilangnya catatan sejarah Journal of the Royal Secretariat untuk 15 hari pada masa pemerintahan Raja Gwang-hae kala era Dinasti Joseon. Penghasilan totalnya hingga USD94.268.432 (Rp1,44 triliun). Sedangkan dari Korea mencapai USD66.550.171 (Rp1,02 triliun) dari 12,3 juta orang.
Masquerade mengisahkan tentang Raja Gwang-hae (Lee Byung-hun) yang nyawanya terancam, dan meminta Menteri Pertahanan Heo Gyun (Ryu Seung-ryong) untuk mencari orang yang wajahnya sangat mirip dengan dirinya untuk menggantikan posisi sebagai raja. Film ini bisa ditonton di Apple TV.
1. The Admiral: Roaring Currents (2014)
Foto: CJ Entertainment
The Admiral: Roaring Currents diangkat dari kisah nyata perang Korea dan Jepang pada 1597. Film ini secara fantastis meraih pendapatan hingga USD138.342.258 (Rp2,1 triliun), terbesar ketiga dalam sejarah perfilman Korea. Di negara asalnya, angkanya mencapai USD101.615.763 (Rp1,56 triliun) dari 17,6 juta penonton.
Film Korea sageuk terlaris sepanjang masa ini mengisahkan perjuangan dan keberanian Laksamana Yi Sun-sin (Choi Min-sik) dalam memimpin pertempuran laut Korea melawan Jepang yang kekuatannya puluhan kali lebih besar. Cerita epiknya bisa disaksikan di Netflix.
(ita)