4 Alasan Satoru Gojo Harus Mati dan Hidup Lagi di Jujutsu Kaisen
loading...
A
A
A
Pekan lalu menjadi masa kelabu bagi penggemar Satoru Gojo di Jujutsu Kaisen. Di manga, Satoru mati setelah bertarung mati-matian melawan Ryomen Sukuna. Sementara, di anime, Satoru dimasukkan ke Dunia Penjara oleh Kenjaku.
Peringatan: Mengandung Spoiler Manga Jujutsu Kaisen!
Satoru akan menghabiskan waktu 19 hari di Dunia Penjara. Dia bebas di Culling Game dengan campur tangan sejumlah karakter. Tapi, itu tidak akan lama. Setelah bertarung melawan Sukuna, karakter yang pernah ditahbiskan sebagai penyihir terkuat itu pun meregang nyawa.
Kepergian Satoru membuat penggemarnya sedih dan marah. Mereka berharap kalau Satoru, entah bagaimana, bisa hidup lagi. Tapi, sejumlah orang menganggap kalau kematian Satoru itu penting bagi perjalanan Jujutsu Kaisen. Sementara, yang lain mengatakan, hidupnya Satoru juga penting bagi serial itu. Jadi, apa alasan Satoru Gojo harus tetap mati dan harus hidup lagi di Jujutsu Kaisen? Simak ulasannya berikut!
Foto: Hindustan Times
Kematian Satoru Gojo di Jujutsu Kaisen sebenarnya bisa dihindari. Tapi, karakter itu tetap saja mati. Keputusan kreatornya, Gege Akutami, untuk membunuh karakter populer ini memang terasa kontroversial. Di sisi lain, ada sejumlah alasan mengapa Satoru harus mati agar Jujutsu Kaisen tetap bisa berjalan.
Foto: Hindustan Times
Sejak awal diperkenalkan di Jujutsu Kaisen, Satoru telah ditahbiskan sebagai penyihir terkuat. Kekuatan dan kemampuannya tidak bisa ditandingi. Dia sulit dikalahkan dan terus bisa melangkah tanpa banyak kesulitan.
Karakter seperti ini memang menarik. Tapi, di sisi lain, dia akan “membunuh” karakter lain. Terlebih, di Jujutsu Kaisen, hampir semua karakternya selalu berharap Satoru turun untuk menyelesaikan semuanya. Kalau ini dibiarkan, Jujutsu Kaisen bisa berubah menjadi cerita tentang kehebatan Satoru semata.
Foto: We Got This Covered
Kepergian Satoru untuk selama-lamanya punya dampak yang baik bagi perkembangan cerita Jujutsu Kaisen. Ini membuka pintu bagi karakter lain untuk lebih berkembang dan tampil lebih menonjol. Selama ini, mereka selalu ditutupi bayang-bayang kehebatan Satoru.
Penggemar akan dengan mudah melihat kehebatan karakter seperti Yuta Okkotsu tanpa kehadiran Satoru. Karakter ini disebut punya level yang sama seperti Satoru, tapi, tidak bisa berkembang karena kehadiran sang guru. Kehebatan Yuta sudah bisa dilihat di Jujutsu Kaisen 0 ketika dia menghadapi Suguru Geto. Meski Satoru-lah yang akhirnya membunuh Suguru, tapi peran Yuta tidak bisa disepelekan.
Selain itu, Yuji Itadori bisa membuat kematian Satoru sebagai tonggak baginya untuk lebih mengembangkan bakatnya. Yuji sudah kehilangan dua guru, yaitu Nanami dan Satoru. Sementara, dengan perginya Sukuna dari tubuhnya, bocah itu harus mencari cara untuk membuktikan kalau dia adalah protagonis yang bisa diandalkan.
Foto: Dexerto
Jujutsu Kaisen tidak akan sama tanpa Satoru. Tapi, serial ini juga tidak kurang menarik tanpa Satoru. Insiden Shibuya membuktikan walau tanpa Satoru, Jujutsu Kaisen tetap berjalan dengan menarik. Terlebih, Satoru disingkirkan di awal busur tersebut.
Tanpa Satoru, karakter lain justru terlihat lebih menonjol. Orang akan melihat seperti apa Megumi dan Yuji di busur tersebut. Kehadiran Yuta di akhir busur itu membuat harapan kalau serial itu tetap akan menarik. Twist yang ada juga tak kalah mendebarkan dibandingkan dengan kehadiran Satoru untuk mengatasi semuanya.
Apa yang terjadi Insiden Shibuya memang emosional. Apa pun, ini akan membawa semuanya ke Culling Game, di mana hanya sedikit karakter yang mampu melawan Kenjaku. Tanpa kehadiran Satoru, orang hanya akan tambah penasaran seperti apa jadinya pertandingan itu dan siapa yang pada akhirnya akan mengalahkan Kenjaku.
Foto: ONE Esports
Kreator Jujutsu Kaisen, Gege Akutami, sering mengungkapkan kebenciannya pada Satoru. Ini sepertinya karena betapa sulit bagi dirinya untuk menulis ancaman yang pas untuk penyihir terkuat di dunia itu. Kebencian Gege terhadap Satoru sudah bukan rahasia lagi di antara para penggemar.
Peringatan: Mengandung Spoiler Manga Jujutsu Kaisen!
Satoru akan menghabiskan waktu 19 hari di Dunia Penjara. Dia bebas di Culling Game dengan campur tangan sejumlah karakter. Tapi, itu tidak akan lama. Setelah bertarung melawan Sukuna, karakter yang pernah ditahbiskan sebagai penyihir terkuat itu pun meregang nyawa.
Kepergian Satoru membuat penggemarnya sedih dan marah. Mereka berharap kalau Satoru, entah bagaimana, bisa hidup lagi. Tapi, sejumlah orang menganggap kalau kematian Satoru itu penting bagi perjalanan Jujutsu Kaisen. Sementara, yang lain mengatakan, hidupnya Satoru juga penting bagi serial itu. Jadi, apa alasan Satoru Gojo harus tetap mati dan harus hidup lagi di Jujutsu Kaisen? Simak ulasannya berikut!
Mengapa Satoru Gojo Harus Mati di Jujutsu Kaisen?
Foto: Hindustan Times
Kematian Satoru Gojo di Jujutsu Kaisen sebenarnya bisa dihindari. Tapi, karakter itu tetap saja mati. Keputusan kreatornya, Gege Akutami, untuk membunuh karakter populer ini memang terasa kontroversial. Di sisi lain, ada sejumlah alasan mengapa Satoru harus mati agar Jujutsu Kaisen tetap bisa berjalan.
1. Satoru Gojo Terlalu Kuat
Foto: Hindustan Times
Sejak awal diperkenalkan di Jujutsu Kaisen, Satoru telah ditahbiskan sebagai penyihir terkuat. Kekuatan dan kemampuannya tidak bisa ditandingi. Dia sulit dikalahkan dan terus bisa melangkah tanpa banyak kesulitan.
Karakter seperti ini memang menarik. Tapi, di sisi lain, dia akan “membunuh” karakter lain. Terlebih, di Jujutsu Kaisen, hampir semua karakternya selalu berharap Satoru turun untuk menyelesaikan semuanya. Kalau ini dibiarkan, Jujutsu Kaisen bisa berubah menjadi cerita tentang kehebatan Satoru semata.
2. Karakter Lain Bisa Berkembang
Foto: We Got This Covered
Kepergian Satoru untuk selama-lamanya punya dampak yang baik bagi perkembangan cerita Jujutsu Kaisen. Ini membuka pintu bagi karakter lain untuk lebih berkembang dan tampil lebih menonjol. Selama ini, mereka selalu ditutupi bayang-bayang kehebatan Satoru.
Penggemar akan dengan mudah melihat kehebatan karakter seperti Yuta Okkotsu tanpa kehadiran Satoru. Karakter ini disebut punya level yang sama seperti Satoru, tapi, tidak bisa berkembang karena kehadiran sang guru. Kehebatan Yuta sudah bisa dilihat di Jujutsu Kaisen 0 ketika dia menghadapi Suguru Geto. Meski Satoru-lah yang akhirnya membunuh Suguru, tapi peran Yuta tidak bisa disepelekan.
Selain itu, Yuji Itadori bisa membuat kematian Satoru sebagai tonggak baginya untuk lebih mengembangkan bakatnya. Yuji sudah kehilangan dua guru, yaitu Nanami dan Satoru. Sementara, dengan perginya Sukuna dari tubuhnya, bocah itu harus mencari cara untuk membuktikan kalau dia adalah protagonis yang bisa diandalkan.
3. Insiden Shibuya
Foto: Dexerto
Jujutsu Kaisen tidak akan sama tanpa Satoru. Tapi, serial ini juga tidak kurang menarik tanpa Satoru. Insiden Shibuya membuktikan walau tanpa Satoru, Jujutsu Kaisen tetap berjalan dengan menarik. Terlebih, Satoru disingkirkan di awal busur tersebut.
Tanpa Satoru, karakter lain justru terlihat lebih menonjol. Orang akan melihat seperti apa Megumi dan Yuji di busur tersebut. Kehadiran Yuta di akhir busur itu membuat harapan kalau serial itu tetap akan menarik. Twist yang ada juga tak kalah mendebarkan dibandingkan dengan kehadiran Satoru untuk mengatasi semuanya.
Apa yang terjadi Insiden Shibuya memang emosional. Apa pun, ini akan membawa semuanya ke Culling Game, di mana hanya sedikit karakter yang mampu melawan Kenjaku. Tanpa kehadiran Satoru, orang hanya akan tambah penasaran seperti apa jadinya pertandingan itu dan siapa yang pada akhirnya akan mengalahkan Kenjaku.
4. Gege Akutami Tak Lagi Pusing
Foto: ONE Esports
Kreator Jujutsu Kaisen, Gege Akutami, sering mengungkapkan kebenciannya pada Satoru. Ini sepertinya karena betapa sulit bagi dirinya untuk menulis ancaman yang pas untuk penyihir terkuat di dunia itu. Kebencian Gege terhadap Satoru sudah bukan rahasia lagi di antara para penggemar.