10 Film Korea Bertema Sejarah Tercuan, Lee Joon-Gi Jadi Pelawak Perempuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Korea bertema sejarah ter-cuan diisi oleh kisah tentang tokoh nyata maupun karakter fiksi dalam latar peristiwa yang benar-benar terjadi.
Film bertema sejarah sangat disukai oleh penonton film di Korea Selatan. Ini terbukti dengan 4 dari 10 film terlaris di negara itu diisi oleh tema tersebut. Kebanyakan dari film terlaris juga yang bergenre laga.
Berikut ini 10 film Korea bertema sejarah ter-cuan alias berpendapatan tertinggi sepanjang sejarah. Data diambil dari Korean Film Council dan Box Office Mojo.
Foto: CJ Entertainment
Film 1987: When the Day Comes diangkat dari peristiwa tragis yang nantinya memicu demonstrasi besar-besaran di Korea Selatan pada Juni 1987. Pendapatan total film ini sebesar USD53.834.292 (Rp825,1 miliar). Adapun dari dalam negeri, penghasilannya sebesar USD43.489.060 (Rp666,6 miliar) dari 7,2 juta penonton.
Film 1987: When the Day Comes dimulai dengan kisah tewasnya Park Jong-cheol, seorang pelajar yang menjadi peserta demo saat diinterogasi polisi. Rakyat yang marah lantas berusaha membongkar kebenaran yang berusaha ditutupi oleh aparat.
Sementara itu, jaksa Choi Hwan (Ha Jung-woo) menolak tunduk pada pemerintah yang korup. Film ini juga didukung oleh Kim Yoon-seok, Yoo Hae-jin, Kim Tae-ri, Park Hee-soon, dan Lee Hee-joon.
Foto: Lotte Entertainment
Film action ini diangkat dari kisah nyata perjuangan Laksamana Yi Sun-sin (Hae Il-park) saat pertempuran laut antara Korea dan Jepang di Pulau Hansan. Filmnya menghasilkan pendapatan dari bioskop seluruh dunia sebesar USD56.525.688 (Rp866 miliar).
Adapun dari pasar domestik, penghasilan kotornya mencapai USD54.879.511 (Rp840,8 miliar) dari 7,2 juta penonton. Film ini juga adalah lanjutan dari film The Admiral.
Foto: CJ Entertainment
Film Korea bertema sejarah ter-cuan berikutnya bergenre drama, yaitu The King and the Clown. Ceritanya menggambarkan Raja Yeonsan yang eksis pada masa Dinasti Joseon, dan kerap dianggap pemimpin terburuk dalam sejarah Korea.
Film ini menghasilkan pendapatan total hingga USD74.466.867 (Rp1,14 triliun). Adapun di pasar domestik, pundi-pundinya mencapai USD49.416.096 (Rp759,9 miliar) dari 10,5 juta penonton.
Film The King and The Clown dibuat berdasarkan catatan sejarah tentang pelawak favorit Raja Yeonsan (Jung Jin-young) yang bernama Gong-gil (Lee Joon-gi), yang kerap memerankan karakter perempuan. Ia bersama Jang-saeng (tokoh fiksi diperankan Kam Woo-sung) harus membuat sang raja tertawa. Kalau tidak, maka mereka akan dikenai hukuman.
Next Entertainment World
The Attorney terinspirasi dari kisah dua mantan Presiden Korea Selatan, yaitu Roh Moo-hyun dan Moon Jae-in saat mereka masih menjadi pengacara dan aktivis hak asasi manusia. Film drama pengadilan ini menghasilkan pendapatan total hingga USD78.547.586 (Rp1,19 triliun). Adapun penghasilan domestiknya mencapai USD62.785.389 (Rp957,2 miliar) dari 11,3 juta penonton.
The Attorney berlatar saat rezim militer berkuasa pada 1981. Sebanyak 22 murid, guru, dan pekerja kantor yang tergabung dalam klub buku ditahan tanpa surat perintah, dengan tuduhan berafiliasi kepada Korea Utara. Tiga pengacara lantas bekerja sama memperjuangkan keadilan bagi warga yang menjadi korban. Para pemainnya ada Song Kang-ho, Kim Young-ae, dan Oh Dal-su.
Foto: Showbox
Film Korea bertema sejarah ini berlatar masa Perang Korea. Film drama ini menghasilkan total USD76.287.982 (Rp1,16 triliun). Di Korea, angka pendapatannya adalah USD64.800.000 (Rp992,9 miliar) dari lebih dari 10 juta orang.
Tae Guk Gi: The Brotherhood of War mengisahkan seorang kakak bernama Lee Jin-tae (Jang Dong-gun) yang selalu berjuang agar adiknya, Lee Jin-seok (Won Bin) bisa hidup nyaman. Ia bekerja demi membiayai kuliah adiknya itu, dan saat terjadi perang Jin-tae mencoba agar adiknya tak harus berangkat.
Film bertema sejarah sangat disukai oleh penonton film di Korea Selatan. Ini terbukti dengan 4 dari 10 film terlaris di negara itu diisi oleh tema tersebut. Kebanyakan dari film terlaris juga yang bergenre laga.
Berikut ini 10 film Korea bertema sejarah ter-cuan alias berpendapatan tertinggi sepanjang sejarah. Data diambil dari Korean Film Council dan Box Office Mojo.
10.1987: When the Day Comes (2017)
Foto: CJ Entertainment
Film 1987: When the Day Comes diangkat dari peristiwa tragis yang nantinya memicu demonstrasi besar-besaran di Korea Selatan pada Juni 1987. Pendapatan total film ini sebesar USD53.834.292 (Rp825,1 miliar). Adapun dari dalam negeri, penghasilannya sebesar USD43.489.060 (Rp666,6 miliar) dari 7,2 juta penonton.
Film 1987: When the Day Comes dimulai dengan kisah tewasnya Park Jong-cheol, seorang pelajar yang menjadi peserta demo saat diinterogasi polisi. Rakyat yang marah lantas berusaha membongkar kebenaran yang berusaha ditutupi oleh aparat.
Sementara itu, jaksa Choi Hwan (Ha Jung-woo) menolak tunduk pada pemerintah yang korup. Film ini juga didukung oleh Kim Yoon-seok, Yoo Hae-jin, Kim Tae-ri, Park Hee-soon, dan Lee Hee-joon.
9. Hansang: Rising Dragon (2022)
Foto: Lotte Entertainment
Film action ini diangkat dari kisah nyata perjuangan Laksamana Yi Sun-sin (Hae Il-park) saat pertempuran laut antara Korea dan Jepang di Pulau Hansan. Filmnya menghasilkan pendapatan dari bioskop seluruh dunia sebesar USD56.525.688 (Rp866 miliar).
Adapun dari pasar domestik, penghasilan kotornya mencapai USD54.879.511 (Rp840,8 miliar) dari 7,2 juta penonton. Film ini juga adalah lanjutan dari film The Admiral.
8. The King and the Clown (2005)
Foto: CJ Entertainment
Film Korea bertema sejarah ter-cuan berikutnya bergenre drama, yaitu The King and the Clown. Ceritanya menggambarkan Raja Yeonsan yang eksis pada masa Dinasti Joseon, dan kerap dianggap pemimpin terburuk dalam sejarah Korea.
Film ini menghasilkan pendapatan total hingga USD74.466.867 (Rp1,14 triliun). Adapun di pasar domestik, pundi-pundinya mencapai USD49.416.096 (Rp759,9 miliar) dari 10,5 juta penonton.
Film The King and The Clown dibuat berdasarkan catatan sejarah tentang pelawak favorit Raja Yeonsan (Jung Jin-young) yang bernama Gong-gil (Lee Joon-gi), yang kerap memerankan karakter perempuan. Ia bersama Jang-saeng (tokoh fiksi diperankan Kam Woo-sung) harus membuat sang raja tertawa. Kalau tidak, maka mereka akan dikenai hukuman.
7. The Attorney (2013)
Next Entertainment World
The Attorney terinspirasi dari kisah dua mantan Presiden Korea Selatan, yaitu Roh Moo-hyun dan Moon Jae-in saat mereka masih menjadi pengacara dan aktivis hak asasi manusia. Film drama pengadilan ini menghasilkan pendapatan total hingga USD78.547.586 (Rp1,19 triliun). Adapun penghasilan domestiknya mencapai USD62.785.389 (Rp957,2 miliar) dari 11,3 juta penonton.
The Attorney berlatar saat rezim militer berkuasa pada 1981. Sebanyak 22 murid, guru, dan pekerja kantor yang tergabung dalam klub buku ditahan tanpa surat perintah, dengan tuduhan berafiliasi kepada Korea Utara. Tiga pengacara lantas bekerja sama memperjuangkan keadilan bagi warga yang menjadi korban. Para pemainnya ada Song Kang-ho, Kim Young-ae, dan Oh Dal-su.
6. Tae Guk Gi: The Brotherhood of War (2014)
Foto: Showbox
Film Korea bertema sejarah ini berlatar masa Perang Korea. Film drama ini menghasilkan total USD76.287.982 (Rp1,16 triliun). Di Korea, angka pendapatannya adalah USD64.800.000 (Rp992,9 miliar) dari lebih dari 10 juta orang.
Tae Guk Gi: The Brotherhood of War mengisahkan seorang kakak bernama Lee Jin-tae (Jang Dong-gun) yang selalu berjuang agar adiknya, Lee Jin-seok (Won Bin) bisa hidup nyaman. Ia bekerja demi membiayai kuliah adiknya itu, dan saat terjadi perang Jin-tae mencoba agar adiknya tak harus berangkat.