Ranking 10 Film Superhero Paling Rugi Sepanjang Masa, DC Terboncos
loading...
A
A
A
Sudah bukan rahasia lagi kalau film superhero biasanya dibuat dengan dana besar. Efek khusus, makeup, kostum, biaya marketing, sampai aktor kelas wahid yang dikontrak membuat film ini jarang dibuat dengan dana murah. Namun, besarnya anggaran itu biasanya sesuai pendapatan mereka di box office.
Tapi, tidak semua film superhero ini mendulang sukses. Studio pembuatnya biasanya sudah menerapkan angka break-even point (BEP) sebagai penanda kesuksesan film tersebut. Angkanya pun berbeda dari satu film ke film lain, tergantung pada hype dan ekspektasi dari para produsernya.
Sejumlah film ada yang mampu meraih atau malah melampaui BEP-nya. Tapi, ada juga yang tidak mampu mencapai pendapatan yang diharapkan studio untuk menyebut film itu sukses. Sebagian besar film yang gagal mencapai BEP-nya ini pun disebut rugi dan gagal. Apa saja film superhero paling rugi sepanjang masa berdasarkan kegagalannya mencapai BEP? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut!
Foto: Slash Film
Box Office: USD167,9 Juta
Anggaran: USD120–155 Juta
BEP: USD360+ Juta
Dengan anggaran besar, Fantastic Four atau yang dipasarkan sebagai Fant4stic tidak mampu menampilkan tontonan yang berkualitas. Dana itu tidak dipakai untuk iklan film ini atau mendapatkan jajaran pemeran kelas wahid. Anggaran itu juga tidak terlihat dalam efek khusus proyek tersebut.
Faktanya, sejumlah adegan menarik penuh efek khusus di trailer tidak tampil di filmnya. Jadi, yang tersisa adalah penyuntingan yang jelek, tone yang kocar kacir, dan penampilan yang tidak punya semangat. Sampai saat ini, Fant4stic masih memegang titel sebagai salah satu film terjelek sepanjang masa.
Foto: CNET
Box Office: USD168,7 Juta
Anggaran: USD185 Juta
BEP: USD555 Juta
The Suicide Squad adalah salah satu film superhero terbaik. Tapi, film ini jadi korban sejumlah faktor. Salah satunya, film ini dirilis menjelang akhir riwayat DCEU, yang sudah kehilangan banyak audiens. Selain itu, film ini juga dirilis di tengah dunia yang masih dibelit pandemi Covid-19.
Buruknya kualitas film DCEU juga membuat orang jadi ragu dengan reboot karya James Gunn itu. Tapi, meski film itu tampil dengan baik dan punya atmosfir yang sangat berbeda dengan film lain di DCEU, film itu tak laku di box office. Selain dirilis di bioskop, The Suicide Squad juga langsung dirilis di HBO Go. Tapi, itu bukan alasan karena Godzilla vs. Kong sukses di bioskop.
Foto: NME
Box Office: USD220 Juta
Anggaran: USD200 Juta
BEP: USD600 Juta
Green Lantern dikenal sebagai film superhero terjelek dan paling rugi sepanjang masa. Tapi, label itu sepertinya akan disematkan kepada The Flash. Jadi, Green Lantern bakal kehilangan julukan yang sudah tersemat padanya selama bertahun-tahun.
Bahkan setelah lebih dari 10 tahun dirilis, tidak banyak orang yang benar-benar menonton Green Lantern. Itu bukanlah salah Ryan Reynolds, karena film superhero lain yang dia bintangi, Deadpool, sukses besar meski anggarannya jauh lebih kecil ketimbang Green Lantern. Masalah dengan Green Lantern adalah film itu tidak tahu apa yang diinginkan, dengan menuruti klise superhero yang bahkan sudah kuno pada 2011.
Foto: The Hollywood Reporter
Box Office: USD238 Juta
Anggaran: USD125–160 Juta
BEP: USD375 Juta+
Batman karya Tim Burton tidak hanya meledak di box office pada 1989, film itu juga menangkap semangat pop culture. Pada 1992, Batman Returns yang sangat gelap membuat franchise itu tetap solid. Tapi, pada akhirnya, karena sejumlah keluhan, terjadi perubahan visi setelahnya.
Batman Forever menampilkan Batman yang sangat berbeda. Tapi, Warner Bros. suka dan menemukan kalau atmosfir kocak adalah salah satu kunci sukses. Tapi, ternyata tidak. Batman & Robin dikenal sebagai salah satu film terjelek yang pernah dirilis Hollywood.
Foto: Time
Box Office: USD252,4 Juta
Anggaran: USD200 Juta
BEP: USD600 Juta
Sebagai sebuah film penutup franchise X-Men di Fox, Dark Phoenix mengecewakan akibat kurangnya kesadaran diri dalam marketing-nya. Film ini dicaci maki kritikus dan penonton pun tidak terinspirasi untuk menontonnya. Meski disebut sebagai sebuah pamitan, Dark Phoenix tidak mampu memberikan konklusi yang memuaskan.
Dark Phoenix tidak tampil layaknya sebuah film dengan dana besar. Alih-alih, film ini dibuat hanya sebagai pelengkap properti intelektual yang sudah ada, padahal, lini cerita film itu adalah salah satu materi sumber terbaik. Film itu akhirnya hanya bertahan di bioskop selama dua pekan. Setelah itu, film itu pelan-pelan turun layar.
Foto: IGN
Box Office: USD268,5 Juta
Anggaran: USD200–220 Juta
BEP: USD600 Juta
The Flash sudah bermasalah bahkan jauh sebelum dirilis. Bintang utamanya, Ezra Miller, menghadapi serentetan masalah hukum yang membuat kariernya langsung turun drastis. Dari situ, sudah terlihat kalau The Flash tidak akan tampil baik di box office. Tapi, tidak ada yang menyangka betapa buruknya penampilan film itu.
Bahkan meski film itu membawa Michael Keaton kembali sebagai Batman, penggemar dan audiens umum tidak cukup tertarik untuk memberikan peluang bagi film DCEU ini. Ada sejumlah film superhero yang lebih baik dari The Flash yang kebetulan dirilis sebelum film itu, Spider-Man: Across the Spider-Verse. Tapi, jelas, ada dua faktor utama, yaitu kehadiran Ezra dan pengumuman kalau DCEU sudah tamat riwayatnya, membuat orang jadi ogah menonton film ini.
Foto: DC
Box Office: USD393,3 Juta
Anggaran: USD190–260 Juta
BEP: USD570+ Juta
Black Adam adalah salah satu dari sejumlah usaha untuk memperbaiki jalur DCEU. Film itu bahkan menjanjikan film Superman baru yang dibintangi Henry Cavill. Tapi, itu tidak terjadi. Ini terlihat jelas dengan kurangnya marketing film itu dan juga ketidaktertarikan orang buat menontonnya.
Membuat spin-off Shazam! bukanlah ide terburuk yang pernah dibuat DCEU. Tapi, Black Adam yang dibintangi Dwayne Johnson itu sama-sama kurang kepribadian dan gagal memberikan sesuatu yang baru kepada audiens. Film itu mungkin tampil lebih baik ketimbang Shazam! Fury of the Gods, tapi, itu juga bukan sebuah pujian.
Foto: CNET
Box Office: USD402,1 Juta
Anggaran: USD236,2 Juta
BEP: USD708,6 Juta
Chloe Zhao adalah sutradara pemenang Oscar. Tapi, gaya penyutradaraannya dinilai kritikus tidak pas dengan Marvel Cinematic Universe (MCU). Terutama karena film besutannya, Eternals, punya beban berat dengan memperkenalkan 10 superhero baru yang belum pernah disinggung di franchise itu.
Tak heran kalau film itu memakan biaya tinggi dengan segala macam efek dan penampilan aktor kelas wahid. Tapi, ketika dirilis, film itu malah menjadi film pertama MCU yang mendapatkan skor Busuk di Rotten Tomatoes. Di box office pun penampilan film ini juga tidak lebih baik dan bahkan dengan cepat menghilang dari bioskop.
Foto: Rolling Stone
Box Office: USD476,1 Juta
Anggaran: USD200 Juta
BEP: USD600 Juta
Film pertama Ant-Man dan sekuelnya, Ant-Man and the Wasp, memang asyik. Film ini juga tidak pernah dianggap sebagai film yang akan menarik banyak uang di bioskop. Tapi, seri ketiganya, Ant-Man and the Wasp: Quantumania, punya beban dan harapan yang tinggi.
Quantumania di-hype-kan menjadi perkenalan resmi lawan utama Multiverse Saga, Kang the Conqueror. Sayangnya, film ini malah tampil tidak memuaskan. Film itu seharusnya mampu meraup USD1 miliar karena pentingnya Kang di masa depan MCU, atau setidaknya USD800 Juta. Tapi, Quantumania bahkan tidak sanggup mencapai angka break-even point-nya, yaitu USD600 juta.
Foto: Forbes
Box Office: USD657,9 Juta
Anggaran: USD300 Juta
BEP: USD900 Juta
Justice League dirancang untuk menjadi Avengers-nya DCEU. Film ini dipenuhi superhero ternama dari franchise itu, meski belum semuanya dikembangkan dengan baik. Bahkan, sejumlah superhero di film itu belum berkembang sama sekali.
Pemasukan lebih dari setengah miliar dolar AS memang terlihat bagus di atas kertas. Tapi, bagi film sekaliber Justice League, angka itu masih tergolong kecil. Ketika dirilis, film ini tidak laku di box office dan bahkan tidak mampu meraup USD100 juta ketika dibuka di Amerika Serikat. Di akhir penayangannya, Justice League gagal mencapai break-even point-nya yang mencapai hampir USD1 miliar.
Tapi, tidak semua film superhero ini mendulang sukses. Studio pembuatnya biasanya sudah menerapkan angka break-even point (BEP) sebagai penanda kesuksesan film tersebut. Angkanya pun berbeda dari satu film ke film lain, tergantung pada hype dan ekspektasi dari para produsernya.
Sejumlah film ada yang mampu meraih atau malah melampaui BEP-nya. Tapi, ada juga yang tidak mampu mencapai pendapatan yang diharapkan studio untuk menyebut film itu sukses. Sebagian besar film yang gagal mencapai BEP-nya ini pun disebut rugi dan gagal. Apa saja film superhero paling rugi sepanjang masa berdasarkan kegagalannya mencapai BEP? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut!
10. Fantastic Four — 2015
Foto: Slash Film
Box Office: USD167,9 Juta
Anggaran: USD120–155 Juta
BEP: USD360+ Juta
Dengan anggaran besar, Fantastic Four atau yang dipasarkan sebagai Fant4stic tidak mampu menampilkan tontonan yang berkualitas. Dana itu tidak dipakai untuk iklan film ini atau mendapatkan jajaran pemeran kelas wahid. Anggaran itu juga tidak terlihat dalam efek khusus proyek tersebut.
Faktanya, sejumlah adegan menarik penuh efek khusus di trailer tidak tampil di filmnya. Jadi, yang tersisa adalah penyuntingan yang jelek, tone yang kocar kacir, dan penampilan yang tidak punya semangat. Sampai saat ini, Fant4stic masih memegang titel sebagai salah satu film terjelek sepanjang masa.
9. The Suicide Squad — 2021
Foto: CNET
Box Office: USD168,7 Juta
Anggaran: USD185 Juta
BEP: USD555 Juta
The Suicide Squad adalah salah satu film superhero terbaik. Tapi, film ini jadi korban sejumlah faktor. Salah satunya, film ini dirilis menjelang akhir riwayat DCEU, yang sudah kehilangan banyak audiens. Selain itu, film ini juga dirilis di tengah dunia yang masih dibelit pandemi Covid-19.
Buruknya kualitas film DCEU juga membuat orang jadi ragu dengan reboot karya James Gunn itu. Tapi, meski film itu tampil dengan baik dan punya atmosfir yang sangat berbeda dengan film lain di DCEU, film itu tak laku di box office. Selain dirilis di bioskop, The Suicide Squad juga langsung dirilis di HBO Go. Tapi, itu bukan alasan karena Godzilla vs. Kong sukses di bioskop.
8. Green Lantern — 2011
Foto: NME
Box Office: USD220 Juta
Anggaran: USD200 Juta
BEP: USD600 Juta
Green Lantern dikenal sebagai film superhero terjelek dan paling rugi sepanjang masa. Tapi, label itu sepertinya akan disematkan kepada The Flash. Jadi, Green Lantern bakal kehilangan julukan yang sudah tersemat padanya selama bertahun-tahun.
Bahkan setelah lebih dari 10 tahun dirilis, tidak banyak orang yang benar-benar menonton Green Lantern. Itu bukanlah salah Ryan Reynolds, karena film superhero lain yang dia bintangi, Deadpool, sukses besar meski anggarannya jauh lebih kecil ketimbang Green Lantern. Masalah dengan Green Lantern adalah film itu tidak tahu apa yang diinginkan, dengan menuruti klise superhero yang bahkan sudah kuno pada 2011.
7. Batman & Robin — 1997
Foto: The Hollywood Reporter
Box Office: USD238 Juta
Anggaran: USD125–160 Juta
BEP: USD375 Juta+
Batman karya Tim Burton tidak hanya meledak di box office pada 1989, film itu juga menangkap semangat pop culture. Pada 1992, Batman Returns yang sangat gelap membuat franchise itu tetap solid. Tapi, pada akhirnya, karena sejumlah keluhan, terjadi perubahan visi setelahnya.
Batman Forever menampilkan Batman yang sangat berbeda. Tapi, Warner Bros. suka dan menemukan kalau atmosfir kocak adalah salah satu kunci sukses. Tapi, ternyata tidak. Batman & Robin dikenal sebagai salah satu film terjelek yang pernah dirilis Hollywood.
6. X-Men: Dark Phoenix — 2019
Foto: Time
Box Office: USD252,4 Juta
Anggaran: USD200 Juta
BEP: USD600 Juta
Sebagai sebuah film penutup franchise X-Men di Fox, Dark Phoenix mengecewakan akibat kurangnya kesadaran diri dalam marketing-nya. Film ini dicaci maki kritikus dan penonton pun tidak terinspirasi untuk menontonnya. Meski disebut sebagai sebuah pamitan, Dark Phoenix tidak mampu memberikan konklusi yang memuaskan.
Dark Phoenix tidak tampil layaknya sebuah film dengan dana besar. Alih-alih, film ini dibuat hanya sebagai pelengkap properti intelektual yang sudah ada, padahal, lini cerita film itu adalah salah satu materi sumber terbaik. Film itu akhirnya hanya bertahan di bioskop selama dua pekan. Setelah itu, film itu pelan-pelan turun layar.
5. The Flash — 2023
Foto: IGN
Box Office: USD268,5 Juta
Anggaran: USD200–220 Juta
BEP: USD600 Juta
The Flash sudah bermasalah bahkan jauh sebelum dirilis. Bintang utamanya, Ezra Miller, menghadapi serentetan masalah hukum yang membuat kariernya langsung turun drastis. Dari situ, sudah terlihat kalau The Flash tidak akan tampil baik di box office. Tapi, tidak ada yang menyangka betapa buruknya penampilan film itu.
Bahkan meski film itu membawa Michael Keaton kembali sebagai Batman, penggemar dan audiens umum tidak cukup tertarik untuk memberikan peluang bagi film DCEU ini. Ada sejumlah film superhero yang lebih baik dari The Flash yang kebetulan dirilis sebelum film itu, Spider-Man: Across the Spider-Verse. Tapi, jelas, ada dua faktor utama, yaitu kehadiran Ezra dan pengumuman kalau DCEU sudah tamat riwayatnya, membuat orang jadi ogah menonton film ini.
4. Black Adam — 2022
Foto: DC
Box Office: USD393,3 Juta
Anggaran: USD190–260 Juta
BEP: USD570+ Juta
Black Adam adalah salah satu dari sejumlah usaha untuk memperbaiki jalur DCEU. Film itu bahkan menjanjikan film Superman baru yang dibintangi Henry Cavill. Tapi, itu tidak terjadi. Ini terlihat jelas dengan kurangnya marketing film itu dan juga ketidaktertarikan orang buat menontonnya.
Membuat spin-off Shazam! bukanlah ide terburuk yang pernah dibuat DCEU. Tapi, Black Adam yang dibintangi Dwayne Johnson itu sama-sama kurang kepribadian dan gagal memberikan sesuatu yang baru kepada audiens. Film itu mungkin tampil lebih baik ketimbang Shazam! Fury of the Gods, tapi, itu juga bukan sebuah pujian.
3. Eternals — 2021
Foto: CNET
Box Office: USD402,1 Juta
Anggaran: USD236,2 Juta
BEP: USD708,6 Juta
Chloe Zhao adalah sutradara pemenang Oscar. Tapi, gaya penyutradaraannya dinilai kritikus tidak pas dengan Marvel Cinematic Universe (MCU). Terutama karena film besutannya, Eternals, punya beban berat dengan memperkenalkan 10 superhero baru yang belum pernah disinggung di franchise itu.
Tak heran kalau film itu memakan biaya tinggi dengan segala macam efek dan penampilan aktor kelas wahid. Tapi, ketika dirilis, film itu malah menjadi film pertama MCU yang mendapatkan skor Busuk di Rotten Tomatoes. Di box office pun penampilan film ini juga tidak lebih baik dan bahkan dengan cepat menghilang dari bioskop.
2. Ant-Man and the Wasp: Quantumania — 2023
Foto: Rolling Stone
Box Office: USD476,1 Juta
Anggaran: USD200 Juta
BEP: USD600 Juta
Film pertama Ant-Man dan sekuelnya, Ant-Man and the Wasp, memang asyik. Film ini juga tidak pernah dianggap sebagai film yang akan menarik banyak uang di bioskop. Tapi, seri ketiganya, Ant-Man and the Wasp: Quantumania, punya beban dan harapan yang tinggi.
Quantumania di-hype-kan menjadi perkenalan resmi lawan utama Multiverse Saga, Kang the Conqueror. Sayangnya, film ini malah tampil tidak memuaskan. Film itu seharusnya mampu meraup USD1 miliar karena pentingnya Kang di masa depan MCU, atau setidaknya USD800 Juta. Tapi, Quantumania bahkan tidak sanggup mencapai angka break-even point-nya, yaitu USD600 juta.
1. Justice League — 2017
Foto: Forbes
Box Office: USD657,9 Juta
Anggaran: USD300 Juta
BEP: USD900 Juta
Justice League dirancang untuk menjadi Avengers-nya DCEU. Film ini dipenuhi superhero ternama dari franchise itu, meski belum semuanya dikembangkan dengan baik. Bahkan, sejumlah superhero di film itu belum berkembang sama sekali.
Pemasukan lebih dari setengah miliar dolar AS memang terlihat bagus di atas kertas. Tapi, bagi film sekaliber Justice League, angka itu masih tergolong kecil. Ketika dirilis, film ini tidak laku di box office dan bahkan tidak mampu meraup USD100 juta ketika dibuka di Amerika Serikat. Di akhir penayangannya, Justice League gagal mencapai break-even point-nya yang mencapai hampir USD1 miliar.
(alv)