Review Film The Boogeyman: Teror Monster dari Rasa Duka Cita

Jum'at, 09 Juni 2023 - 09:15 WIB
loading...
Review Film The Boogeyman:...
The Boogeyman bisa menjadi tontonan menarik bagi pencinta jump scare. Meski kurang dalam penceritaannya, film ini punya karakter yang lebih membumi dan relate. (Foto: Rotten Tomatoes)
A A A
Karya Stephen King sering kali dicoba untuk diadaptasi menjadi film . Kali ini, cerita pendeknya, The Boogeyman, yang diangkat ke layar lebar. Rob Savage, sutradara film ini, berusaha untuk menghadirkan teror makhluk gelap dari cerita pendek tersebut.

Di Amerika, Boogeyman adalah jenis makhluk mistis yang digunakan orang dewasa untuk menakut-nakuti anak-anak agar berperilaku baik. Boogeyman tidak punya penampilan spesifik dan konsepsinya beragam tergantung pada keluarga dan budaya. Tapi, biasanya makhluk ini digambarkan sebagai monster maskulin atau androgini yang menghukum anak-anak karena berperilaku buruk.

Konsep ini agak berbeda dengan konsep The Boogeyman. Alih-alih menghukum anak-anak, memedi di film ini mencari mereka yang tidak bisa move on dari rasa duka cita mereka. Ini termasuk orang dewasa. Namun, sasaran utama mereka tetap anak-anak.



The Boogeyman berfokus pada keluarga Harper. Mereka dirundung duka cita setelah ibu mereka meninggal dunia karena kecelakaan. Peristiwa ini paling berpengaruh pada anak sulung keluarga ini, Sadie. Dia masih belum bisa melupakan ibunya dan terus menagisi kepergiannya. Sementara adiknya, Sawyer, takut terhadap gelap dan hanya tidur dengan lampu di sekitarnya.
Review Film The Boogeyman: Teror Monster dari Rasa Duka Cita

Foto: Entertainment Weekly

Ayah mereka, Will, adalah seorang terapis. Dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya sepeninggal istrinya. Hingga suatu hari, seorang pria bernama Lester Billings, datang kepadanya. Dia ingin berkonsultasi tentang dirinya yang merasa bersalah karena dituduh membunuh anak-anaknya. Tanpa diketahui, kedatangan Lester menjadi awal teror bagi keluarga Harper.

Suasana horor yang dibangun sejak pembukaan film hanya terus menebal seiring berjalannya cerita. Sebagian latar film ini adalah rumah. Semua teror berasal dari sini. Horor dengan latar rumah biasanya akan lebih terasa mengerikan karena ruangan yang sempit dan terbatas.

Pengaturan cahaya yang selalu temaram juga menambah atmosfir horor di film ini. Rumah yang ditempati keluarga Harper jarang mendapatkan sinar yang terang. Rumah itu dipenuhi lampu kuning yang sinarnya tidak terlalu terang di malam hari. Jadi, wajar kalau anak mereka, Sawyer, takut tidur tanpa lampu.
Review Film The Boogeyman: Teror Monster dari Rasa Duka Cita

Foto: Geek Tyrant

Seperti halnya adaptasi karya lain Stephen King, tidak ada penjelasan dari mana asal usul teror itu. Boogeyman atau makhluk teror itu muncul secara tiba-tiba. Tidak dijelaskan juga bagaimana makhluk itu memilih korbannya. Kecuali karena Lester datang ke rumah mereka dan makhluk itu kemudian memilih tinggal di sana.

Pencinta horor jump scare pasti akan suka film ini. Meski tidak terlalu banyak, jump scare-nya lumayan untuk bisa membuat orang berteriak. Orang di sebelah saya berkali-kali mengeluarkan kata-kata kasar setiap kali ada adegan yang membuatnya kaget atau ketakutan. Sementara sering terdengar teriakan ngeri dari penonton lain.

Meski begitu, film ini memberikan sisi manusianya dengan porsi lumayan. Sutradaranya, Rob Savage, memberikan ruang bagi Sadie untuk mengeksplorasi rasa duka citanya. Dia juga membuat Sadie lebih relate ke penonton berkatbonding-nya dengan adiknya, Sawyer. Hubungan mereka yang natural menjadi salah satu kekuatan di film ini.
Review Film The Boogeyman: Teror Monster dari Rasa Duka Cita

Foto: The Wrap

Karena ini adalah film horor yang lebih mengedepankan ketegangan ketimbang cerita, banyak utasan di film ini yang dibiarkan terbuka. Film ini tidak menggali lebih dalam tentang keluarga Billings dan tragedi mereka yang menjadi titik awal semua peristiwa di film ini. Selain itu, William, sebagai ayah, hanya menjadi pemeran di belakang karena ketika anak-anaknya terkena teror di rumah, dia sepertinya menghilang entah ke mana.



The Boogeyman bisa menjadi tontonan menarik bagi pencinta jump scare. Meski kurang dalam penceritaannya, film ini punya karakter yang lebih membumi dan relate. Monsternya punya penampakan yang cukup mengerikan.

The Boogeyman mulai tayang di bioskop di seluruh Indonesia pada hari ini, Jumat (9/6). Film ini berating Remaja. Selamat menyaksikan!

(alv)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)