Adu Nasib Tanjiro/Nezuko dan Sanemi/Genya, Mana yang Lebih Tragis?
loading...
A
A
A
Tanjiro dan Nezuko bukan satu-satunya kakak beradik di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba . Sebelumnya, terungkap kalau Iblis Bulan Atas 6, Gyutaro dan Daki, juga bersaudara sekandung. Dan, sekarang, Genya juga terungkap sebagai adik Hashira Angin, Sanemi Shinazugawa.
Peringatan: Mengandung Spoiler Manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba!
Keberadaan dua kakak beradik di Korps Pembasmi Iblis memang menarik. Sebelum Tanjiro, Nezuko, dan Genya bergabung, ada dua bersaudari Kanae dan Shinobu Kocho. Namun, tragedi terjadi. Kanae tewas saat berhadapan dengan Iblis Bulan Atas 2, Doma. Shinobu masih berada di Korps, bersama adik angkat Kocho bersaudari itu, Kanao Tsuyuri.
Sementara, baik Kamado Bersaudara dan Shinazugawa Bersaudara punya masa lalu yang hampir sama. Namun, dalam perkembangannya, mereka punya jalan yang sangat berbeda. Penonton anime akan tahu bagaimana perbedaan kontras antara Kamado Bersaudara dan Shinazugawa Bersaudara. Namun, siapakah yang lebih tragis di antara keduanya? Simak ulasannya berikut!
Foto: Otaku Author
Tanjiro dan Nezuko adalah anak yatim sepeninggal ayah mereka, Tanjuro, karena sakit. Sepeninggal Tanjuro, Tanjiro sebagai anak sulung membantu ibunya untuk mencari uang dan merawat adik-adiknya. Dia juga menggantikan ayahnya menjual batu bara, profesi yang sepertinya sudah menjadi warisan di keluarganya.
Tanjiro kehilangan seluruh keluarganya ketika dia menginap di rumah salah satu penduduk desa setelah pulang menjual batu bara. Begitu sampai di rumah, dia mendapati ibu dan 4 adiknya sudah tergeletak tak bernyawa, sementara adiknya, Nezuko, sudah menjadi iblis. Namun, Tanjiro kemudian membawa Nezuko dan berusaha mencari penyembuh baginya.
Tanjiro tidak pernah meninggalkan Nezuko. Dia menggendong adiknya itu ke mana-mana. Dia juga tidak pernah membiarkan orang lain mencelakai adiknya itu. Tanjiro sangat menyayangi Nezuko, apa pun bentuknya. Sementara, Nezuko pun sangat menyayangi kakaknya. Berkali-kali, gadis itu membantu dan melindungi Tanjiro saat berhadapan dengan iblis.
Foto: Anime Corner
Kisah Sanemi dan Genya Shinazugawa tidak kalah tragis dari Tanjiro dan Nezuko Kamado. Bedanya, Sanemi dan Genya punya ayah yang sangat abusive. Namun, laki-laki itu kemudian dibunuh oleh orang yang membencinya. Sementara, Sanemi, sebagai sulung dari 7 bersaudara, membantu ibunya merawat adik-adiknya. Dia dibantu Genya.
Suatu hari, ibunya pulang dalam kondisi aneh. Dia telah berubah menjadi iblis. Dia kemudian memangsa anak-anaknya sendiri. Sanemi tiba di saat yang tepat dan menyelamatkan Genya. Dia lantas membunuh ibunya itu. Tapi, peristiwa ini malah membuat hubungan Sanemi dan Genya memburuk. Genya salah paham dan menuding kakaknya itu telah membunuh ibunya.
Sementara, sejak peristiwa itu, Sanemi jadi benci iblis dan pergi membunuhi para iblis sebelum akhirnya bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis. Dalam prosesnya, dia meninggalkan Genya. Sanemi sebenarnya sayang Genya. Tapi, dia tidak bisa mengungkapkannya dengan baik. Di sepanjang Demon Slayer, penggemar pasti tahu bagaimana Sanemi berusaha menjauhkan dirinya dari Genya. Dia menolak adiknya itu dan bahkan tidak suka dengan keputusan Genya yang bergabung dengan Korps.
Foto: Spiel Times
Cerita Tanjiro dan Nezuko memang tragis. Kebersamaan mereka di sepanjang serial ini pun cukup menghangatkan dan tak jarang bikin haru. Tanjiro menerima kondisi adiknya apa adanya dan tidak pernah berhenti menyayanginya. Bahkan, Nezuko pulalah yang memotivasinya menjadi Pembasmi Iblis. Nezuko pun menerima perhatian kakaknya itu dan tidak pernah takut untuk membantunya. Keduanya sangat kompak.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan Sanemi dan Genya. Sanemi berusaha melindungi adiknya dengan cara menolak dan mencegahnya untuk bergabung dengan Korps. Sementara, Genya berusaha keras untuk membuktikan kepada sang kakak kalau dia pun punya kemampuan. Pada akhirnya, Sanemi baru bisa mengatakan kalau dia sangat menyayangi Genya ketika napas sudah tinggal di tenggorokan.
Nezuko adalah Iblis. Sementara, Genya bisa berubah menjadi Iblis. Nezuko tidak pernah membuktikan dirinya kepada Tanjiro. Tapi, Genya harus berusaha keras melakukannya. Dia sayang kepada Sanemi dan berusaha meminta maaf atas kesalahpahaman di masa lalu.
Sementara, Tanjiro dan Sanemi juga berbeda. Tanjiro hanya akan marah besar ketika adiknya diusik, sedangkan Sanemi sepertinya selalu marah sepanjang waktu. Masa lalunya yang keras membuat Sanemi tidak bisa mengekspresikan emosinya dengan baik. Berbeda dengan Tanjiro, Sanemi harus membunuh ibunya demi menyelamatkan adiknya.
Semua yang terjadi di masa lalu dan kini hanya membuat hubungan Sanemi dan Genya jadi lebih tragis ketimbang Tanjiro dan Nezuko. Penggemar yang sudah membaca pasti tahu bagaimana akhir kisah Tanjiro dan Nezuko yang melegakan. Sayang, hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk Sanemi dan Genya. Ini hanya membuat kisah mereka jadi lebih tragis ketimbang Tanjiro dan Nezuko. Sanemi harus hidup dalam penyesalan tak berkesudahan.
Peringatan: Mengandung Spoiler Manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba!
Keberadaan dua kakak beradik di Korps Pembasmi Iblis memang menarik. Sebelum Tanjiro, Nezuko, dan Genya bergabung, ada dua bersaudari Kanae dan Shinobu Kocho. Namun, tragedi terjadi. Kanae tewas saat berhadapan dengan Iblis Bulan Atas 2, Doma. Shinobu masih berada di Korps, bersama adik angkat Kocho bersaudari itu, Kanao Tsuyuri.
Sementara, baik Kamado Bersaudara dan Shinazugawa Bersaudara punya masa lalu yang hampir sama. Namun, dalam perkembangannya, mereka punya jalan yang sangat berbeda. Penonton anime akan tahu bagaimana perbedaan kontras antara Kamado Bersaudara dan Shinazugawa Bersaudara. Namun, siapakah yang lebih tragis di antara keduanya? Simak ulasannya berikut!
1. Masa Lalu Tragis Tanjiro dan Nezuko Kamado
Foto: Otaku Author
Tanjiro dan Nezuko adalah anak yatim sepeninggal ayah mereka, Tanjuro, karena sakit. Sepeninggal Tanjuro, Tanjiro sebagai anak sulung membantu ibunya untuk mencari uang dan merawat adik-adiknya. Dia juga menggantikan ayahnya menjual batu bara, profesi yang sepertinya sudah menjadi warisan di keluarganya.
Tanjiro kehilangan seluruh keluarganya ketika dia menginap di rumah salah satu penduduk desa setelah pulang menjual batu bara. Begitu sampai di rumah, dia mendapati ibu dan 4 adiknya sudah tergeletak tak bernyawa, sementara adiknya, Nezuko, sudah menjadi iblis. Namun, Tanjiro kemudian membawa Nezuko dan berusaha mencari penyembuh baginya.
Tanjiro tidak pernah meninggalkan Nezuko. Dia menggendong adiknya itu ke mana-mana. Dia juga tidak pernah membiarkan orang lain mencelakai adiknya itu. Tanjiro sangat menyayangi Nezuko, apa pun bentuknya. Sementara, Nezuko pun sangat menyayangi kakaknya. Berkali-kali, gadis itu membantu dan melindungi Tanjiro saat berhadapan dengan iblis.
2. Masa Lalu Tragis Sanemi dan Genya Shinazugawa
Foto: Anime Corner
Kisah Sanemi dan Genya Shinazugawa tidak kalah tragis dari Tanjiro dan Nezuko Kamado. Bedanya, Sanemi dan Genya punya ayah yang sangat abusive. Namun, laki-laki itu kemudian dibunuh oleh orang yang membencinya. Sementara, Sanemi, sebagai sulung dari 7 bersaudara, membantu ibunya merawat adik-adiknya. Dia dibantu Genya.
Suatu hari, ibunya pulang dalam kondisi aneh. Dia telah berubah menjadi iblis. Dia kemudian memangsa anak-anaknya sendiri. Sanemi tiba di saat yang tepat dan menyelamatkan Genya. Dia lantas membunuh ibunya itu. Tapi, peristiwa ini malah membuat hubungan Sanemi dan Genya memburuk. Genya salah paham dan menuding kakaknya itu telah membunuh ibunya.
Sementara, sejak peristiwa itu, Sanemi jadi benci iblis dan pergi membunuhi para iblis sebelum akhirnya bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis. Dalam prosesnya, dia meninggalkan Genya. Sanemi sebenarnya sayang Genya. Tapi, dia tidak bisa mengungkapkannya dengan baik. Di sepanjang Demon Slayer, penggemar pasti tahu bagaimana Sanemi berusaha menjauhkan dirinya dari Genya. Dia menolak adiknya itu dan bahkan tidak suka dengan keputusan Genya yang bergabung dengan Korps.
3. Konklusi
Foto: Spiel Times
Cerita Tanjiro dan Nezuko memang tragis. Kebersamaan mereka di sepanjang serial ini pun cukup menghangatkan dan tak jarang bikin haru. Tanjiro menerima kondisi adiknya apa adanya dan tidak pernah berhenti menyayanginya. Bahkan, Nezuko pulalah yang memotivasinya menjadi Pembasmi Iblis. Nezuko pun menerima perhatian kakaknya itu dan tidak pernah takut untuk membantunya. Keduanya sangat kompak.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan Sanemi dan Genya. Sanemi berusaha melindungi adiknya dengan cara menolak dan mencegahnya untuk bergabung dengan Korps. Sementara, Genya berusaha keras untuk membuktikan kepada sang kakak kalau dia pun punya kemampuan. Pada akhirnya, Sanemi baru bisa mengatakan kalau dia sangat menyayangi Genya ketika napas sudah tinggal di tenggorokan.
Nezuko adalah Iblis. Sementara, Genya bisa berubah menjadi Iblis. Nezuko tidak pernah membuktikan dirinya kepada Tanjiro. Tapi, Genya harus berusaha keras melakukannya. Dia sayang kepada Sanemi dan berusaha meminta maaf atas kesalahpahaman di masa lalu.
Sementara, Tanjiro dan Sanemi juga berbeda. Tanjiro hanya akan marah besar ketika adiknya diusik, sedangkan Sanemi sepertinya selalu marah sepanjang waktu. Masa lalunya yang keras membuat Sanemi tidak bisa mengekspresikan emosinya dengan baik. Berbeda dengan Tanjiro, Sanemi harus membunuh ibunya demi menyelamatkan adiknya.
Semua yang terjadi di masa lalu dan kini hanya membuat hubungan Sanemi dan Genya jadi lebih tragis ketimbang Tanjiro dan Nezuko. Penggemar yang sudah membaca pasti tahu bagaimana akhir kisah Tanjiro dan Nezuko yang melegakan. Sayang, hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk Sanemi dan Genya. Ini hanya membuat kisah mereka jadi lebih tragis ketimbang Tanjiro dan Nezuko. Sanemi harus hidup dalam penyesalan tak berkesudahan.
(alv)