7 Hal yang Diubah Anime dari Manga Asli Vinland Saga
loading...
A
A
A
Vinland Saga muncul sebagai adaptasi manga dari judul yang sama. Manga Vinland Saga ditulis dan diilustrasikan Makoto Yukimura. Ceritanya berlatar sejarah dengan mengambil kisah tentang Viking.
Vinland Saga berpusaat pada sosok Thorfinn, seorang prajurit muda Viking yang memulai perjalanan dari Islandia. Baik anime dan manga-nya sama-sama berfokus pada perjalanannya di saat dia tidak kenal lelah berusaha membalas dendam kepada orang yang telah membunuh ayahnya. Banyak adegan pertempuran seru dan dramatis di sana.
Meski peristiwa di anime berkaitan dengan di manga, ada sejumlah perbedaan di mana anime membuat perubahan dari manga-nya. Sementara perubahan itu membuat anime-nya jadi kurang setia dengan materi sumbernya, ini juga berkontribusi pada daya tarik serial itu dengan memperkenalkan perspektif baru ke ceritanya. Anime-nya tetap seru diikuti. Apa saja perubahan yang dilakukan anime Viland Saga dari manga aslinya? Mengutip Game Rant, simak ulasannya berikut!
a
Foto: Beneath the Tangles
Di awal manga aslinya, peristiwa di serial itu digambarkan dengan urutan kronologis. Pembaca diperkenalkan ke Saga itu dari perspektif Askeladd. Plotnya mengikutinya dan anak buahnya saat mereka menginvasi kamp musuh atas nama seorang jenderal Prancis.
Di sisi lain, adaptasi anime-nya dimulai dengan memperkenalkan Thorfinn kecil. Awal anime itu menggambarkan kehidupan awalnya bersama keluarganya di Islandia. Ini juga membuka plot serial itu dengan lebih dekat pada pembunuhan ayah Thorfinn, Thors, yang dilakukan Askeladd dan efek kematiannya pada Thorfinn kecil.
Foto: Otaku Chronical
Vinland Saga berlatar Eropa Abad Pertengahan saat Era Viking, yang merupakan masa pemberontakan dan konflik. Era ini menampilkan banyak pertarungan di mana prajurit Viking bertarung untuk dominasi dan kekayaan. Manga Vinland Saga dikenal atas penggambaran eksplisitnya terhaadap kekerasan di banyak adegan pertempuran yang melibatkan karakternya. Serial ini tidak segan memperpanjang penggambaran pertarungan dan adegan perang mengerikan.
Meski anime-nya juga menangkap brutalitas pertarungan ini dan dampak setiap pukulannya, anime ini melakukannya dengan mengurangi intensitasnya dari manga. Meski begitu, ini tidak mengurangi dampak konflik serial itu. Strategi ini membuat serial berlaju cepat dan penuh aksi ini jadi kurang memberikan pengalaman yang merangkul penggemar.
Foto: Twitter
Anime ini mengambil kebebasan kreatif dengan bagaimana mereka mendekati cliffhanger dan penutupan menegangkan serial itu. Anime ini agak menyimpang dari penutupan asli di manga dengan mengatur ulang peristiwa di plot untuk menciptakan finale yang lebih mengejutkan. Mereka melakukannya dengan mengatur ulang uturan sejumlah adegan atau memperpanjang busur ceritanya untuk menjaga penontonnya agar bertahan lebih lama.
Teknik narasi ini juga diberlakukan di banyak episode. Episode 23 dari season pertama berakhir dengan konfrontasi dramatis antara Thorfinn dan Askeladd. Ketika bentrokan antara kedua orang ini mencapai klimaks, episode itu berakhir dengan perkembangan mengejutkan dan memperkenalkan cliffhanger yang tidak ada di manga.
Foto: Cultured Vulture
Cara lain yang membuat anime-nya berbeda dengan manga-nya adalah tambahan adegan mimpi atau visi ke cerita Thorfinn. Visi ini ditambahkan ke plot Episode 9 dari season kedua serial itu. Visi ini memainkan peranan penting dalam menggambarkan kondisi mental Thorfinn dan menambah bobot emosioal atas pengalamannya sejauh ini. Di serangkaian visinya, Thorfinn bangun dan menemukan dirinya di dunia lain di mana dia bertemu lagi dengan ayahnya, Thors, yang kematiannya menginsiprasi kepergiannya dari rumah dan memulai peristiwa di plotnya.
Thorfinn juga bertemu lagi dengan Askeladd, pria yang membunuh ayahnya. Askeladd adalah karakter utama sebelum mati di season pertama serial ini. Kehadirannya kembali meninggalkan dampak menakutkan bagi Thorfinn. Di visi ini, Thorfinn digambarkan sebagai orang dewasa yang cemas seperti sekarang, remaja yang bitter dan kasar seperti dia di season 1, dan anak kecil yang penuh harapan di awal serial itu. Adegan-adegan ini dengan indah digambarkan di anime, tapi tidak muncul di manga aslinya.
Foto: Forever Geek
Anime serial ini dikenal memperkenalkan sejumlah karakter lebih cepat atau lebih lambat dari manga-nya. Ini dengan halus mengubah struktur narasi dan laju di manga aslinya. Sementara ini bisa membingungkan penggemar kedua versi, ini juga memberikan ruang bagi karakter tertentu untuk dieksplorasi secara layak.
Ini juga memberikan peluang bagi penonton untuk menyaksikan karakter mereka dalam interaksi yang baru dan berbeda. Misalnya, Vinland Saga season 2 dimulai dengan perkenalan karakter baru, Einar, yang bergabung bersama Thorfinn sebagai budak di pertanian Ketil. Cerita Einar diceritakan jauh lebih cepat dari pada di manga-nya dan dia diperkenalkan dengan adegan pembuka yang mengisahkan perjalanannya dari petani menjadi budak.
Foto: ComingSoon.net
Vinland Saga berpusaat pada sosok Thorfinn, seorang prajurit muda Viking yang memulai perjalanan dari Islandia. Baik anime dan manga-nya sama-sama berfokus pada perjalanannya di saat dia tidak kenal lelah berusaha membalas dendam kepada orang yang telah membunuh ayahnya. Banyak adegan pertempuran seru dan dramatis di sana.
Meski peristiwa di anime berkaitan dengan di manga, ada sejumlah perbedaan di mana anime membuat perubahan dari manga-nya. Sementara perubahan itu membuat anime-nya jadi kurang setia dengan materi sumbernya, ini juga berkontribusi pada daya tarik serial itu dengan memperkenalkan perspektif baru ke ceritanya. Anime-nya tetap seru diikuti. Apa saja perubahan yang dilakukan anime Viland Saga dari manga aslinya? Mengutip Game Rant, simak ulasannya berikut!
a
7. Pengaturan Plot
Foto: Beneath the Tangles
Di awal manga aslinya, peristiwa di serial itu digambarkan dengan urutan kronologis. Pembaca diperkenalkan ke Saga itu dari perspektif Askeladd. Plotnya mengikutinya dan anak buahnya saat mereka menginvasi kamp musuh atas nama seorang jenderal Prancis.
Di sisi lain, adaptasi anime-nya dimulai dengan memperkenalkan Thorfinn kecil. Awal anime itu menggambarkan kehidupan awalnya bersama keluarganya di Islandia. Ini juga membuka plot serial itu dengan lebih dekat pada pembunuhan ayah Thorfinn, Thors, yang dilakukan Askeladd dan efek kematiannya pada Thorfinn kecil.
6. Adegan Pertarungan
Foto: Otaku Chronical
Vinland Saga berlatar Eropa Abad Pertengahan saat Era Viking, yang merupakan masa pemberontakan dan konflik. Era ini menampilkan banyak pertarungan di mana prajurit Viking bertarung untuk dominasi dan kekayaan. Manga Vinland Saga dikenal atas penggambaran eksplisitnya terhaadap kekerasan di banyak adegan pertempuran yang melibatkan karakternya. Serial ini tidak segan memperpanjang penggambaran pertarungan dan adegan perang mengerikan.
Meski anime-nya juga menangkap brutalitas pertarungan ini dan dampak setiap pukulannya, anime ini melakukannya dengan mengurangi intensitasnya dari manga. Meski begitu, ini tidak mengurangi dampak konflik serial itu. Strategi ini membuat serial berlaju cepat dan penuh aksi ini jadi kurang memberikan pengalaman yang merangkul penggemar.
5. Cliffhanger
Foto: Twitter
Anime ini mengambil kebebasan kreatif dengan bagaimana mereka mendekati cliffhanger dan penutupan menegangkan serial itu. Anime ini agak menyimpang dari penutupan asli di manga dengan mengatur ulang peristiwa di plot untuk menciptakan finale yang lebih mengejutkan. Mereka melakukannya dengan mengatur ulang uturan sejumlah adegan atau memperpanjang busur ceritanya untuk menjaga penontonnya agar bertahan lebih lama.
Teknik narasi ini juga diberlakukan di banyak episode. Episode 23 dari season pertama berakhir dengan konfrontasi dramatis antara Thorfinn dan Askeladd. Ketika bentrokan antara kedua orang ini mencapai klimaks, episode itu berakhir dengan perkembangan mengejutkan dan memperkenalkan cliffhanger yang tidak ada di manga.
4. Visi Thorfinn
Foto: Cultured Vulture
Cara lain yang membuat anime-nya berbeda dengan manga-nya adalah tambahan adegan mimpi atau visi ke cerita Thorfinn. Visi ini ditambahkan ke plot Episode 9 dari season kedua serial itu. Visi ini memainkan peranan penting dalam menggambarkan kondisi mental Thorfinn dan menambah bobot emosioal atas pengalamannya sejauh ini. Di serangkaian visinya, Thorfinn bangun dan menemukan dirinya di dunia lain di mana dia bertemu lagi dengan ayahnya, Thors, yang kematiannya menginsiprasi kepergiannya dari rumah dan memulai peristiwa di plotnya.
Thorfinn juga bertemu lagi dengan Askeladd, pria yang membunuh ayahnya. Askeladd adalah karakter utama sebelum mati di season pertama serial ini. Kehadirannya kembali meninggalkan dampak menakutkan bagi Thorfinn. Di visi ini, Thorfinn digambarkan sebagai orang dewasa yang cemas seperti sekarang, remaja yang bitter dan kasar seperti dia di season 1, dan anak kecil yang penuh harapan di awal serial itu. Adegan-adegan ini dengan indah digambarkan di anime, tapi tidak muncul di manga aslinya.
3. Perkenalan Karakter
Foto: Forever Geek
Anime serial ini dikenal memperkenalkan sejumlah karakter lebih cepat atau lebih lambat dari manga-nya. Ini dengan halus mengubah struktur narasi dan laju di manga aslinya. Sementara ini bisa membingungkan penggemar kedua versi, ini juga memberikan ruang bagi karakter tertentu untuk dieksplorasi secara layak.
Ini juga memberikan peluang bagi penonton untuk menyaksikan karakter mereka dalam interaksi yang baru dan berbeda. Misalnya, Vinland Saga season 2 dimulai dengan perkenalan karakter baru, Einar, yang bergabung bersama Thorfinn sebagai budak di pertanian Ketil. Cerita Einar diceritakan jauh lebih cepat dari pada di manga-nya dan dia diperkenalkan dengan adegan pembuka yang mengisahkan perjalanannya dari petani menjadi budak.
2. Kecepatan Episode
Foto: ComingSoon.net