Ini Alasan Mengapa Kreator Oshi no Ko Membunuh Ai Hoshino
loading...
A
A
A
Penulis dan ilustrator manga Oshi no Ko , Aka Akasaka, mengungkapkan kalau dia awalnya tidak berencana membunuh Ai Hoshino ketika membuat konsep cerita itu. Oshi no Ko telah diadaptasi menjadi anime yang dirilis pada slot musim semi tahun ini. Anime itu telah menjadi hit dan sangat populer.
Fakta itu diungkapkan Akasaka dalam sebuah wawancara dengan Livedoor News pada 2021. Di klimaks Volume 1 manga itu atau di akhir episode 1 anime-nya, Ai ditusuk oleh seorang penggemarnya yang terobsesi. Dia kemudian tewas secara perlahan-lahan di depan kedua anaknya. Menurut Akasaka, kematian itu tidak pernah rencanakan.
“Sebenarnya, itu adalah ide yang lahir saat serialisasinya. Awalnya, rencananya adalah Ai dan anak-anaknya akan aktif di dunia hiburan untuk waktu yang lama. Tapi, ketika saya benar-benar mulai menggambar, Ai terlalu kuat untuk karakter manga,” ujar mangaka yang juga melahirkan Kaguya-Sama: Love is War itu, seperti dikutip dari CBR.
Di Reddit, penggemar Oshi no Ko berspekulasi ke manakah plotnya akan mengarah kalau Akasaka tidak membunuh Ai seperti rencana awalnya. Satu teori mengindikasikan kalau serangan itu tetap akan terjadi, tapi tidak terlalu fatal. Kemudian, Aqua Hoshino, dengan pengalaman masa lalunya sebagai dokter, bisa memanfaatkan keterampilannya dalam bidang pengobatan untuk menjaga ibunya tetap hidup.
Akasaka terpaksa membunuh Ai karena takut kalau kehadiran Ai bakal membayang-bayangi perkembangan kedua anaknya. Meskipun Ai menemui akhir yang tragis, banyak penggemar percaya kalau dia akan muncul dalam bentuk reinkarnasi cepat atau lambat. Mereka kini tinggal menanti apakah spekulasi itu jadi nyata.
Foto: SportsKeeda
Seperti yang dikenali para penggemar Oshi no Ko, pembunuhan Ai itu sangat mirip dengan penyerangan seorang idol yang terjadi di Jepang. Di negara itu, telah terjadi beberapa kali kasus penyerangan yang dilakukan penggemar yang terganggu kejiwaannya terhadap idol favorit mereka. Penyerangan itu brutal dan menyebabkan sang idol terancam nyawanya.
Salah satunya adalah penusukan yang dialami Mayu Tomita, pada 21 Mei 2016. Ketika peristiwa itu terjadi, Mayu, yang saat itu berusia 20 tahun, ditusuk berkali-kali di leher dan dadanya oleh penggemarnya sendiri, Tomohiro Iwazaki, 27. Sebelum diserang, Mayu sudah mengalami pengancaman lewat pesan online yang dikirimkan pelaku.
Sebenarnya, Mayu sudah melaporkan pesan-pesan berbahaya yang dikirimkan Tomohiro kepadanya. Tapi, polisi mengabaikannya. Mereka percaya kalau itu bukanlah tanda ancaman besar. Setelah ditusuk dan selamat, Mayu mengkritik kepolisian Tokyo Metropolitan karena respons buruk mereka atas laporannya itu. Akibat insiden itu, undang-undang anti-penguntitan/stalking di Jepang sekarang memasukkan ancaman yang dibuat lewat media sosial.
Oshi no Ko saat ini adalah anime terpanas di slot musim semi. Serial ini mengeksplorasi sisi gelap industri hiburan lewat mata bersinar Aqua dan Ruby Hoshino. Mereka adalah anak kembar Ai. Keduanya adalah reinkarnasi dari dua orang yang sebelumnya sudah meninggal dunia dan ketika hidup mengidolakan Ai.
Episode 1 anime itu yang berdurasi hampir 90 menit berhasil melengserkan Fullmetal Alchemist: Brotherhood sebagai anime dengan rating tertinggi di MyAnimeList. Tapi, seperti biasa, posisi itu tidak bertahan lama dan kini Oshi no Ko berada di posisi dua dengan FMAB kembali ke peringkat satu. Sementara, lagu opening Oshi no Ko, Idol, yang dibawakan YAOSOBI, yang diangkat dari sebuah cerita pendek, melampaui 60 juta view di YouTube dan terus mendominasi layanan streaming musik lainnya.
Anime Oshi no Ko tayang dengan episode baru setiap Rabu. Anime ini bisa dinikmati dengan substitle Bahasa Indonesia di layanan streaming legal di Tanah Air. Mereka yang ingin menonton anime ini bisa mencarinya di layanan berlangganan Netflix dan Bstation yang bisa diakses secara gratis.
Fakta itu diungkapkan Akasaka dalam sebuah wawancara dengan Livedoor News pada 2021. Di klimaks Volume 1 manga itu atau di akhir episode 1 anime-nya, Ai ditusuk oleh seorang penggemarnya yang terobsesi. Dia kemudian tewas secara perlahan-lahan di depan kedua anaknya. Menurut Akasaka, kematian itu tidak pernah rencanakan.
“Sebenarnya, itu adalah ide yang lahir saat serialisasinya. Awalnya, rencananya adalah Ai dan anak-anaknya akan aktif di dunia hiburan untuk waktu yang lama. Tapi, ketika saya benar-benar mulai menggambar, Ai terlalu kuat untuk karakter manga,” ujar mangaka yang juga melahirkan Kaguya-Sama: Love is War itu, seperti dikutip dari CBR.
Di Reddit, penggemar Oshi no Ko berspekulasi ke manakah plotnya akan mengarah kalau Akasaka tidak membunuh Ai seperti rencana awalnya. Satu teori mengindikasikan kalau serangan itu tetap akan terjadi, tapi tidak terlalu fatal. Kemudian, Aqua Hoshino, dengan pengalaman masa lalunya sebagai dokter, bisa memanfaatkan keterampilannya dalam bidang pengobatan untuk menjaga ibunya tetap hidup.
Akasaka terpaksa membunuh Ai karena takut kalau kehadiran Ai bakal membayang-bayangi perkembangan kedua anaknya. Meskipun Ai menemui akhir yang tragis, banyak penggemar percaya kalau dia akan muncul dalam bentuk reinkarnasi cepat atau lambat. Mereka kini tinggal menanti apakah spekulasi itu jadi nyata.
Cerita Oshi no Ko Mirip Peristiwa di Dunia Nyata
Foto: SportsKeeda
Seperti yang dikenali para penggemar Oshi no Ko, pembunuhan Ai itu sangat mirip dengan penyerangan seorang idol yang terjadi di Jepang. Di negara itu, telah terjadi beberapa kali kasus penyerangan yang dilakukan penggemar yang terganggu kejiwaannya terhadap idol favorit mereka. Penyerangan itu brutal dan menyebabkan sang idol terancam nyawanya.
Salah satunya adalah penusukan yang dialami Mayu Tomita, pada 21 Mei 2016. Ketika peristiwa itu terjadi, Mayu, yang saat itu berusia 20 tahun, ditusuk berkali-kali di leher dan dadanya oleh penggemarnya sendiri, Tomohiro Iwazaki, 27. Sebelum diserang, Mayu sudah mengalami pengancaman lewat pesan online yang dikirimkan pelaku.
Sebenarnya, Mayu sudah melaporkan pesan-pesan berbahaya yang dikirimkan Tomohiro kepadanya. Tapi, polisi mengabaikannya. Mereka percaya kalau itu bukanlah tanda ancaman besar. Setelah ditusuk dan selamat, Mayu mengkritik kepolisian Tokyo Metropolitan karena respons buruk mereka atas laporannya itu. Akibat insiden itu, undang-undang anti-penguntitan/stalking di Jepang sekarang memasukkan ancaman yang dibuat lewat media sosial.
Oshi no Ko saat ini adalah anime terpanas di slot musim semi. Serial ini mengeksplorasi sisi gelap industri hiburan lewat mata bersinar Aqua dan Ruby Hoshino. Mereka adalah anak kembar Ai. Keduanya adalah reinkarnasi dari dua orang yang sebelumnya sudah meninggal dunia dan ketika hidup mengidolakan Ai.
Episode 1 anime itu yang berdurasi hampir 90 menit berhasil melengserkan Fullmetal Alchemist: Brotherhood sebagai anime dengan rating tertinggi di MyAnimeList. Tapi, seperti biasa, posisi itu tidak bertahan lama dan kini Oshi no Ko berada di posisi dua dengan FMAB kembali ke peringkat satu. Sementara, lagu opening Oshi no Ko, Idol, yang dibawakan YAOSOBI, yang diangkat dari sebuah cerita pendek, melampaui 60 juta view di YouTube dan terus mendominasi layanan streaming musik lainnya.
Anime Oshi no Ko tayang dengan episode baru setiap Rabu. Anime ini bisa dinikmati dengan substitle Bahasa Indonesia di layanan streaming legal di Tanah Air. Mereka yang ingin menonton anime ini bisa mencarinya di layanan berlangganan Netflix dan Bstation yang bisa diakses secara gratis.
(alv)