Fenomena Malas Menikah Bikin Cerita Cinta dalam Drama Korea Berubah

Senin, 20 Juli 2020 - 18:33 WIB
loading...
Fenomena Malas Menikah...
Film Oh My Baby jadi salah satu drama Korea yang memotret karakter utamanya yang malas menikah. Foto/tvN
A A A
SEOUL - Buat kamu para pencinta drakor, sadar gak kalau beberapa serial drama romantis Korea punya cerita yang berbeda dari sekitar 5-10 tahun yang lalu?

Sekadar menyebutkan, drama "Men are Men", "Oh My Baby", dan "My Unfamiliar Family" punya karakter perempuan yang gak mau menikah atau memilih jomblo aja.

Ini berbeda dengan cerita-cerita drakor beberapa tahun ke belakang yang karakter-karakternya, terutama para perempuan, ngebetpengen menikah. Dalam drama Korea, menikah juga selalu jadi ukuran sukses sebuah hubungan percintaan. ( )

Tapi sekarang, ada fenomena dalam dunia nyata di Korea, yaitu bahwa pernikahan bukan lagi dianggap sebagai sebuah keharusan. Nah, inilah yang berusaha ditangkap oleh para produser drakor.

Fenomena Malas Menikah Bikin Cerita Cinta dalam Drama Korea Berubah

"Men are Men". Foto: KBS

"Men are Men" yang tayang perdana di KBS pada 6 Juli lalu, misalnya. Ceritanya tentang perempuan usia 30-an tahun, Seo Hyun-joo (Hwang Jung-eum) yang sukses dalam karier dan memproklamirkan diri bahwa dia "menikah dengan dirinya sendiri".

MengutipKorea Herald, dalam konferensi persnya, produser Choi Yoon-suk bilang bahwa dia ingin drama ini bisa berbagi cerita dan pemikiran tentang perempuan yang memutuskan untuk hidup men-jomblo.

Sementara "Oh My Baby" bercerita tentang Jang Ha-ri (Jang Na-ra) yang usianya 39 tahun dan workaholic, tapi pengen punya anak dari rahimnya sendiri. ( )

Berubah, tapi Nanggung

Nah, masalahnya, menurut pengamat budaya pop Jung Deok-hyun, meski premis drakor-drakor ini kelihatan mau menyorot tren perempuan yang gak menikah di Korea, tapi ujung-ujungnya, mereka balik lagi ke standar cerita mainstream nan konvensional.

Misalnya, saat produser "Men are Men" bilang bahwa dia mau memotret pemikiran perempuan gak menikah, tapi para pemainnya justru bilang sesuatu yang bertentangan dengan yang dibilang sang produser.

Fenomena Malas Menikah Bikin Cerita Cinta dalam Drama Korea Berubah

"Men are Men". Foto: KBS

Saat konferensi pers, Hwang Jem-eum bilang bahwa "cinta (romansa) adalah hal yang paling penting dalam hidup ini".

Bahkan aktris senior Choi Myung-gil juga bilang bahwa drama ini "secara konsisten menunjukkan bahwa 'pernikahan adalah hasil akhir dari hubungan romantis'".

Menurut Jung Deok-hyun, pada akhirnya drama Korea gak memotret kehidupan tanpa pernikahan secara akurat.

"Topik ini hanya dipakai sebagai alat untuk menceritakan kisah cinta klise seperti dalam drama-drama romantis lainnya," jelas Deok-hyun, mengutip dari Korea Herald.

Fenomena Malas Menikah Bikin Cerita Cinta dalam Drama Korea Berubah

"Oh My Baby". Foto: tvN

Padahal, menurut Deok-hyun, dari premis awal, penonton berharap ada sesuatu yang berbeda dari drama ini.

"Misalnya bagaimana caranya Hyun-joo menemukan sebuah hubungan yang bisa menggantikan sebuah pernikahan," katanya sambil mengatakan bahwa "My Unfamiliar Family" yang paling mendingan dalam memotret fenomena hidup single ini.

Deok-hyun menyebut, masalah fundamental dalam drama Korea adalah bahwa para produser bisa membawa fenomena baru dalam masyarakat, misalnya kehidupan tanpa menikah, bahkan orientasi seksual sesama jenis. Sayangnya, semua cuma di permukaan aja.

"Pada akhirnya ceritanya akan kembali ke plot familier, yang ujung-ujungnya makin mengecewakan penonton." ( )

Fenomena Malas Menikah Bikin Cerita Cinta dalam Drama Korea Berubah

"My Unfamiliar Family". Foto: tvN

Dalam "Men are Men" karakter Hyun-joo digambarkan ogah menikah gara-gara pengalaman buruk dalam hubungannya yang dulu. Padahal, pada kenyataannya, gak ada orang yang memutuskan mau hidup sendiri gara-gara alasan dramatis kayak begitu.

Menurut kritikus drama Korea Yoon Suk-jin, keputusan produser untuk balik lagi ke cerita klise karena cerita tentang emosi dan empati gampang menyentuh penonton. Gimana pun juga, serial televisi identik dengan kisah drama romantis.

"Cinta adalah sesuatu yang selalu orang cari dalam cerita drama, tapi bentuk cinta selalu berubah dalam masyarakat. Yang paling penting adalah bagaimana kita menangkap perubahan tersebut," tegas Suk-jin.
(it)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2033 seconds (0.1#10.140)