8 Anime Shounen Populer Ini Jangan sampai Ditonton Anak-Anak
loading...
A
A
A
Attack on Titan mungkin adalah shounen seperti Naruto dan My Hero Academia. Tapi, serial itu adalah anime yang sangat berbeda. Attack on Titan adalah tontonan asyik, tapi juga punya adegan yang kompleks, grafis, dan mengerikan yang berating R di sepanjang serial itu. Sejumlah adegan adalah pemicu mimpi buruk atau batasan pornografi penyiksaan.
Attack on Titan mengeksplorasi topik sejarah dan politik yang kompleks serta kadang sensitif yang bisa bikin bingung atau bosan anak-anak. Kekerasan brutal di serial ini mungkin juga terlalu banyak bagi mereka. Ditembak atau ditikam hanyalah awal mula. Karakternya sering disiksa, dimutilasi, dimakan hidup-hidup, atau dilumat sampai habis.
Foto: CNET
Chainsaw Man adalah anime shounen brutal tapi asyik. Serial ini melibatkan kematian karakter yang sering terjadi, banyak tema gelap, dan fakta kalau Denji serta Power adalah antihero yang tidak menginspirasi siapa pun. Chainsaw Man itu bagus bagi penggemar yang berusia lebih tua yang ingin mendekonstruksi shounen dengan cara pemprovokasi pikiran. Tapi, anak-anak mungkin tidak suka.
Sejumlah tema terdalam dan paling bernuansanya tidak akan dipahami anak-anak. Darah dan gore-nya juga terlalu berlebihan bagi mereka. Chainsaw Man juga menampilkan banyak karakter yang merokok, minum minuman keras, dan adegan seksual, yang tidak layak bagi penggemar anime yang masih berusia anak-anak.
Foto: The Envoy Web
Secara tema, Tokyo Revengers sebenarnya ramah anak. Anime itu punya pesan positif seperti percaya pada diri sendiri, kekuatan persahabatan, dan menghadapi pem-bully. Tapi, sejumlah orangtua mungkin cemas karena material Tokyo Revengers mengglamorkan kehidupan geng atau gaya hidup berandalan.
Selain itu, Tokyo Revengers secara mengejutkan juga brutal, terutama untuk shounen. Karakter utamanya sering kali terlibat baku hantam keras, dengan lebam, pendarahan, dan teriakan kesakitan di mana-mana. Aksinya juga kurang ajaib atau fantasi, yang membuat pertarungan realistisnya jadi lebih menyakitkan untuk ditonton anak-anak.
Attack on Titan mengeksplorasi topik sejarah dan politik yang kompleks serta kadang sensitif yang bisa bikin bingung atau bosan anak-anak. Kekerasan brutal di serial ini mungkin juga terlalu banyak bagi mereka. Ditembak atau ditikam hanyalah awal mula. Karakternya sering disiksa, dimutilasi, dimakan hidup-hidup, atau dilumat sampai habis.
2. Chainsaw Man
Foto: CNET
Chainsaw Man adalah anime shounen brutal tapi asyik. Serial ini melibatkan kematian karakter yang sering terjadi, banyak tema gelap, dan fakta kalau Denji serta Power adalah antihero yang tidak menginspirasi siapa pun. Chainsaw Man itu bagus bagi penggemar yang berusia lebih tua yang ingin mendekonstruksi shounen dengan cara pemprovokasi pikiran. Tapi, anak-anak mungkin tidak suka.
Sejumlah tema terdalam dan paling bernuansanya tidak akan dipahami anak-anak. Darah dan gore-nya juga terlalu berlebihan bagi mereka. Chainsaw Man juga menampilkan banyak karakter yang merokok, minum minuman keras, dan adegan seksual, yang tidak layak bagi penggemar anime yang masih berusia anak-anak.
1. Tokyo Revengers
Foto: The Envoy Web
Secara tema, Tokyo Revengers sebenarnya ramah anak. Anime itu punya pesan positif seperti percaya pada diri sendiri, kekuatan persahabatan, dan menghadapi pem-bully. Tapi, sejumlah orangtua mungkin cemas karena material Tokyo Revengers mengglamorkan kehidupan geng atau gaya hidup berandalan.
Selain itu, Tokyo Revengers secara mengejutkan juga brutal, terutama untuk shounen. Karakter utamanya sering kali terlibat baku hantam keras, dengan lebam, pendarahan, dan teriakan kesakitan di mana-mana. Aksinya juga kurang ajaib atau fantasi, yang membuat pertarungan realistisnya jadi lebih menyakitkan untuk ditonton anak-anak.
(alv)