6 Alasan untuk Kamu Nonton Film Dear David, Relate Banget dengan Anak Muda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Netflix pada hari ini (9/2) telah merilis film Indonesia berjudul Dear David, yang menceritakan tentang fantasi remaja dan problematika di sekitar hidup mereka.
Film ini sudah ditunggu-tunggu penayangannya karena menghadirkan cerita menarik yang berbeda, segar, dan dekat bukan cuma bagi penonton remaja, tapi juga penonton dewasa. Apalagi, pemainnya juga populer di kalangan anak muda.
Berikut ini enam alasan untuk kamu menonton film Dear David.
1. Angkat Tema Cerita yang Tak Biasa
Foto: Netflix
Film ini mengangkat kisah atau hal yang sangat jarang disuguhkan film untuk anak muda, yaitu tentang cinta pada diri sendiri, termasuk menerima segala kekurangan dan kegagalan yang dialami dalam hidup.
Dear David bercerita tentang Laras (Shenina Cinnamon), murid SMA penerima beasiswa yang punya blog rahasia berisi fantasinya pada David (Emir Mahira), bintang sepak bola di sekolah.
Namun suatu hari, fantasinya itu diketahui oleh satu sekolah, membuat reputasi Laras menjadi terancam. Selain itu, hubungannya dengan sahabatnya, Dilla (Caitlin North Lewis) juga terdampak buruk karena masalah ini.
Sutradara Lucky Kuswandi menerangkan, Dear David mengandung pesan yang tidak hanya soal pencarian jati diri seorang remaja, tapi juga cerita tentang keluarga hingga persahabatan antara dua karakter utamanya, Laras dan Dilla.
"Menurut saya ini membahas pesan yang sangat universal meskipun dibungkus dengan cerita remaja. Selalu ada pressure yang dialami Laras, David, dan Dilla juga," katanya dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Kuningan, Rabu (8/2).
2. Kisahnya Dekat dengan Kehidupan Anak Muda
Foto: Netflix
Kisah tersebut unik dan menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut sebab memiliki topik yang relevan terutama bagi orang muda saat ini. "Awal idenya dari situ, saya rasa menurut saya cerita ini unik, menarik dan relevan dengan anak muda saat ini, dengan packaging cerita baru yang semoga cukup fresh di Indonesia,”ungkap Lucky.
3. Diangkat dari Kisah Pribadi Penulis
Foto: Netflix
Ide cerita film Dear Daviddatang dari penulis muda Winnie Benjamin, yang terinspirasi dari kehidupan pribadinya yang punya blog dan menulis fan fiction. Rumah produksi Palari Films lantas merasa hal tersebut unik dan menarik untuk dieksplorasi karena dekat dengan kehidupan anak muda saat ini.
"Tema ini cocok bagi mereka yang sudah melewati fase itu dan menemukan diri kembali. Laras, David, dan Dilla sebagai tiga karakter utama Dear David tampil sebagai remaja dengan pergulatan batinnya masing-masing. Dengan cerita mereka, sangat luar biasa sekali untuk disajikan,” kata Rusli Eddy selaku Content Lead Netflix Indonesia.
Baca Juga: 4 Aktris Korea dengan Transformasi Peran Paling Keren, Bikin Takjub!
4. Menghadirkan Pemain Muda Idola Anak Muda
Foto: Netflix
Shenina mengaku ada kemiripan pengalaman dengan karakter Laras yang diperankannya. Ia mengaku pernah ada dalam posisi Laras, melalui perjalanan sulit dan proses panjang untuk bisa menerima dan mencintai diri sendiri
Dia pun tak menyangkal menerima peran ini karena cerita yang menarik dan sedikit banyak ada kemiripan dengan sosok yang diperankan dalam film Penyalin Cahaya. "Saya ada kemiripan dengan apa yang dialami Laras, seperti berkaca. Saya ingin menumpahkan yang saya lewati melalui Laras," ungkap kekasih Angga Yunanda ini.
5. Film Original Kedua Netflix Indonesia
Foto: Netflix
Dear David menjadi film original kedua Netflix Indonesia setelah The Big 4 yang sukses masuk dalam peringkat global Netflix saat periode penayangan perdananya pada tahun lalu. The Big 4mengambil genre laga komedi, sedangkan Dear Davidlebih sentimental, yaitu drama romansa remaja.
“Dear David mungkin cerita yang tidak pernah kita lihat atau tidak pernah diekspos di media atau platform di Indonesia. Jadi ini sebagai upaya untuk mengangkat hal itu,” ungkap Rusli.
Baca Juga: 6 Drama Korea yang Dibintangi Lee Seung-Gi dengan Rating Tertinggi
6. Rating 18+ dan Butuh Kebijakan dalam Menontonnya
Foto: Netflix
Film Dear David diberi rating 18+ karena terdapat adegan yang cukup sensitif terkait fantasi Laras terhadap David. Karena itulah, butuh kedewasaan dan kebijakan penonton muda dalam menonton film ini agar bisa mendapatkan pesan bijak terkait menumbuhkan rasa cinta pada diri sendiri.
Film ini sudah ditunggu-tunggu penayangannya karena menghadirkan cerita menarik yang berbeda, segar, dan dekat bukan cuma bagi penonton remaja, tapi juga penonton dewasa. Apalagi, pemainnya juga populer di kalangan anak muda.
Berikut ini enam alasan untuk kamu menonton film Dear David.
1. Angkat Tema Cerita yang Tak Biasa
Foto: Netflix
Film ini mengangkat kisah atau hal yang sangat jarang disuguhkan film untuk anak muda, yaitu tentang cinta pada diri sendiri, termasuk menerima segala kekurangan dan kegagalan yang dialami dalam hidup.
Dear David bercerita tentang Laras (Shenina Cinnamon), murid SMA penerima beasiswa yang punya blog rahasia berisi fantasinya pada David (Emir Mahira), bintang sepak bola di sekolah.
Namun suatu hari, fantasinya itu diketahui oleh satu sekolah, membuat reputasi Laras menjadi terancam. Selain itu, hubungannya dengan sahabatnya, Dilla (Caitlin North Lewis) juga terdampak buruk karena masalah ini.
Sutradara Lucky Kuswandi menerangkan, Dear David mengandung pesan yang tidak hanya soal pencarian jati diri seorang remaja, tapi juga cerita tentang keluarga hingga persahabatan antara dua karakter utamanya, Laras dan Dilla.
"Menurut saya ini membahas pesan yang sangat universal meskipun dibungkus dengan cerita remaja. Selalu ada pressure yang dialami Laras, David, dan Dilla juga," katanya dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Kuningan, Rabu (8/2).
2. Kisahnya Dekat dengan Kehidupan Anak Muda
Foto: Netflix
Kisah tersebut unik dan menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut sebab memiliki topik yang relevan terutama bagi orang muda saat ini. "Awal idenya dari situ, saya rasa menurut saya cerita ini unik, menarik dan relevan dengan anak muda saat ini, dengan packaging cerita baru yang semoga cukup fresh di Indonesia,”ungkap Lucky.
3. Diangkat dari Kisah Pribadi Penulis
Foto: Netflix
Ide cerita film Dear Daviddatang dari penulis muda Winnie Benjamin, yang terinspirasi dari kehidupan pribadinya yang punya blog dan menulis fan fiction. Rumah produksi Palari Films lantas merasa hal tersebut unik dan menarik untuk dieksplorasi karena dekat dengan kehidupan anak muda saat ini.
"Tema ini cocok bagi mereka yang sudah melewati fase itu dan menemukan diri kembali. Laras, David, dan Dilla sebagai tiga karakter utama Dear David tampil sebagai remaja dengan pergulatan batinnya masing-masing. Dengan cerita mereka, sangat luar biasa sekali untuk disajikan,” kata Rusli Eddy selaku Content Lead Netflix Indonesia.
Baca Juga: 4 Aktris Korea dengan Transformasi Peran Paling Keren, Bikin Takjub!
4. Menghadirkan Pemain Muda Idola Anak Muda
Foto: Netflix
Shenina mengaku ada kemiripan pengalaman dengan karakter Laras yang diperankannya. Ia mengaku pernah ada dalam posisi Laras, melalui perjalanan sulit dan proses panjang untuk bisa menerima dan mencintai diri sendiri
Dia pun tak menyangkal menerima peran ini karena cerita yang menarik dan sedikit banyak ada kemiripan dengan sosok yang diperankan dalam film Penyalin Cahaya. "Saya ada kemiripan dengan apa yang dialami Laras, seperti berkaca. Saya ingin menumpahkan yang saya lewati melalui Laras," ungkap kekasih Angga Yunanda ini.
5. Film Original Kedua Netflix Indonesia
Foto: Netflix
Dear David menjadi film original kedua Netflix Indonesia setelah The Big 4 yang sukses masuk dalam peringkat global Netflix saat periode penayangan perdananya pada tahun lalu. The Big 4mengambil genre laga komedi, sedangkan Dear Davidlebih sentimental, yaitu drama romansa remaja.
“Dear David mungkin cerita yang tidak pernah kita lihat atau tidak pernah diekspos di media atau platform di Indonesia. Jadi ini sebagai upaya untuk mengangkat hal itu,” ungkap Rusli.
Baca Juga: 6 Drama Korea yang Dibintangi Lee Seung-Gi dengan Rating Tertinggi
6. Rating 18+ dan Butuh Kebijakan dalam Menontonnya
Foto: Netflix
Film Dear David diberi rating 18+ karena terdapat adegan yang cukup sensitif terkait fantasi Laras terhadap David. Karena itulah, butuh kedewasaan dan kebijakan penonton muda dalam menonton film ini agar bisa mendapatkan pesan bijak terkait menumbuhkan rasa cinta pada diri sendiri.
(ita)