10 Film Ini Dibenci Sutradaranya Sendiri, Kebanyakan Superhero
loading...
A
A
A
Seperti O Russel dengan Accidental Love, Tony Kaye menggunakan nama samaran ketika American History X dirilis ke bioskop. Ini karena dia tidak mau terkait produk akhir film itu. Dia bahkan menggunakan alias Humpty Dumpty. Menurut The Guardian, Tony benar-benar tidak mau mengakui film itu karena dia tidak suka caranya disunting.
Menurut Tony, studio melarangnya dari ruang editing. Alih-alih, mereka membiarkan bintang film itu, Edward Norton, terlibat dalam proses penyuntingan. Tapi, tak seperti film lain yang dibenci sutradaranya, yang umumnya dibenci penonton, American History X adalah film klasik. Tidak ada yang tahu apakah versi Tony lebih baik atau jelek.
Foto: NZ Herald
Annie Hall adalah film klasik. Film itu bahkan salah satu favorit Elizabeth Olsen. Tapi, film itu tidak bagus di mata sutradaranya, Woody Allen. Sementara mengatakan kalau Woody “membenci” film tersebut berlebihan, dia sangat kritis terhadap film itu dan tidak paham mengapa orang-orang menyukainya.
Menurut Entertainment Weekly, Woody bukan penyuka film yang dirilis pada 1977 itu. Dia mengatakan, untuk sejumlah alasan, film itu sangat disukai. Tak hanya Annie Hall yang tidak disukai sutradara itu. Manhattan dan Hannah and Her Sisters juga film yang tidak disukai Woody. Padahal, film itu disukai penggemar.
Foto: Wired
Alan Taylor punya waktu sulit di awal 2010-an. Saat itu, dia menyutradarai Thor: The Dark World dan Terminator Genisys. Kedua film itu sama-sama tidak diterima dengan baik oleh kritikus atau penggemar. Sepertinya, Alan pun juga tidak suka kedua film itu.
Menurut Slash Film, sutradara itu mengatakan, dia berjuang mengombinasikan visinya terhadap Thor dengan tuntutan studio. Itulah yang menyebabkan film 2013 itu sangat kacau dan mengecewakan. Dengan film itu dan buruknya Terminator Genisys, Alan mengaku kehilangan niat untuk membuat film. Tapi, dia mengatasinya dengan membuat The Many Saints of Newark, salah satu film gangster terbaik dalam beberapa tahun belakangan.
Foto: The Guardian
Tahun lalu, Dune dinominasikan sebagai film terbaik di Oscar. Tapi, properti ini punya sejarah panjang dalam industri perfilman sebelum menerima enam nominasi Oscar pada 2022. Sebelum dibuat Denis Villenue, Alejandro Jodorowsky berusaha mengadaptasi novel sci-fi itu. Sebelumnya, David Lynch menyutradarai versinya yang paling aneh pada 1980-an.
Menurut IndieWire, David merasa film itu adalah kesedihan terbesar dalam hidupnya. Film itu tidak punya ucapan terakhir atau cut terakhir. Itulah mengapa film itu benar-benar tidak koheren karena cut asli film ini berdurasi 4 jam.
Foto: Slash Film
Fantastic Four yang dirilis pada 2015 dianggap sebagai film superhero paling jelek sepanjang masa. Menurut Den of Geek, sutradaranya, Josh Trank, telah ditawari proyek besar seperti Venom dan adaptasi video game Shadow of the Colossus. Sayang, sepertinya semua tawaran itu sekarang ditarik setelah kegagalan Fantastic Four.
Josh adalah kritikus terbesar film itu. Dia benci hasil akhir reboot buatannya tersebut. Sutradara itu, seperti yang lainnya, menyalahkan studio karena ikut campur tangan atas bagaimana film itu. Tapi, dia juga mengakui kalau itu adalah ambisinya untuk menerapkan pendekatan pribadinya terhadap Fantastic Four. Meski begitu, penggemar masih menunggu versi Josh’s Cut.
Menurut Tony, studio melarangnya dari ruang editing. Alih-alih, mereka membiarkan bintang film itu, Edward Norton, terlibat dalam proses penyuntingan. Tapi, tak seperti film lain yang dibenci sutradaranya, yang umumnya dibenci penonton, American History X adalah film klasik. Tidak ada yang tahu apakah versi Tony lebih baik atau jelek.
4. Woody Allen — Annie Hall
Foto: NZ Herald
Annie Hall adalah film klasik. Film itu bahkan salah satu favorit Elizabeth Olsen. Tapi, film itu tidak bagus di mata sutradaranya, Woody Allen. Sementara mengatakan kalau Woody “membenci” film tersebut berlebihan, dia sangat kritis terhadap film itu dan tidak paham mengapa orang-orang menyukainya.
Menurut Entertainment Weekly, Woody bukan penyuka film yang dirilis pada 1977 itu. Dia mengatakan, untuk sejumlah alasan, film itu sangat disukai. Tak hanya Annie Hall yang tidak disukai sutradara itu. Manhattan dan Hannah and Her Sisters juga film yang tidak disukai Woody. Padahal, film itu disukai penggemar.
3. Alan Taylor — Thor: The Dark World
Foto: Wired
Alan Taylor punya waktu sulit di awal 2010-an. Saat itu, dia menyutradarai Thor: The Dark World dan Terminator Genisys. Kedua film itu sama-sama tidak diterima dengan baik oleh kritikus atau penggemar. Sepertinya, Alan pun juga tidak suka kedua film itu.
Menurut Slash Film, sutradara itu mengatakan, dia berjuang mengombinasikan visinya terhadap Thor dengan tuntutan studio. Itulah yang menyebabkan film 2013 itu sangat kacau dan mengecewakan. Dengan film itu dan buruknya Terminator Genisys, Alan mengaku kehilangan niat untuk membuat film. Tapi, dia mengatasinya dengan membuat The Many Saints of Newark, salah satu film gangster terbaik dalam beberapa tahun belakangan.
2. David Lynch — Dune
Foto: The Guardian
Tahun lalu, Dune dinominasikan sebagai film terbaik di Oscar. Tapi, properti ini punya sejarah panjang dalam industri perfilman sebelum menerima enam nominasi Oscar pada 2022. Sebelum dibuat Denis Villenue, Alejandro Jodorowsky berusaha mengadaptasi novel sci-fi itu. Sebelumnya, David Lynch menyutradarai versinya yang paling aneh pada 1980-an.
Menurut IndieWire, David merasa film itu adalah kesedihan terbesar dalam hidupnya. Film itu tidak punya ucapan terakhir atau cut terakhir. Itulah mengapa film itu benar-benar tidak koheren karena cut asli film ini berdurasi 4 jam.
1. Josh Trank — Fantastic Four
Foto: Slash Film
Fantastic Four yang dirilis pada 2015 dianggap sebagai film superhero paling jelek sepanjang masa. Menurut Den of Geek, sutradaranya, Josh Trank, telah ditawari proyek besar seperti Venom dan adaptasi video game Shadow of the Colossus. Sayang, sepertinya semua tawaran itu sekarang ditarik setelah kegagalan Fantastic Four.
Josh adalah kritikus terbesar film itu. Dia benci hasil akhir reboot buatannya tersebut. Sutradara itu, seperti yang lainnya, menyalahkan studio karena ikut campur tangan atas bagaimana film itu. Tapi, dia juga mengakui kalau itu adalah ambisinya untuk menerapkan pendekatan pribadinya terhadap Fantastic Four. Meski begitu, penggemar masih menunggu versi Josh’s Cut.
(alv)