4 Hal tentang Genre Komedi yang Perlu Kamu Tahu menurut Arie Kriting hingga Kristo Immanuel
Senin, 05 September 2022 - 15:12 WIB
JAKARTA - Film atau serial komedi jadi salah satu genre yang paling disukai penonton, termasuk di Indonesia. Namun bisa jadi belum banyak yang paham tentang esensi genre tersebut.
Dalam diskusi panel bertajuk Evolusi Genre Komedi yang digelar Netflix pada Jumat (2/9) di SCBD, Jakarta, tiga praktisi dalam bidang komedi membahas tentang genre favorit ini. Mereka yaitu penulis skenario pemenang FFI Salman Aristo, komedian serta aktor Arie Kriting, dan komedian serta peniru suara (impersonator) Kristo Immanuel.
Berikut ini empat hal yang bisa dirangkum dari diskusi singkat tentang genre komedi tersebut.
1. Komedi Bukan Cuma Membuat Orang Tertawa
Salman Aristo mengatakan bahwa komedi bukan cuma sekadar membuat orang tertawa. "Lebih dari itu, kita perlu relieve (melepaskan hal-hal negatif dalam diri) dalam bentuk apa pun, dan tertawa adalah relieve yang paling rekreasional.
Foto: Dundi Ichsan
2. Komedi adalah Sesuatu yang Reflektif
Masih menurut Salman yang menulis skenario film laris Laskar Pelangi, unsur komedi kalau disampaikan pada waktu yang tepat bisa menjadi sesuatu yang reflektif. Maksudnya, komedi bisa menjadi gambaran kondisi keseharian masyarakat atau komunitas tertentu, salah satunya bisa mengarah pada kritik sosial. Inilah yang membuat konten komedi bisa terasa sangat dekat dengan masyarakat.
Baca Juga: 8 Film Komedi tentang Kesehatan Mental, Kocak sekaligus Penuh Makna
Foto: Dundi Ichsan
3. Komedi Harus Membahagiakan
Sementara itu, Arie Kriting saat ditanya "Apa komedi buat lu?”, komedian yang baru saja menjadi ayah ini menjawab bahwa komedi harus membahagiakan. "Kalaupun ada pesan-pesan yang mau disampaikan, itu harus menghilangkan kepiluannya," kata Arie.
"Saya berani menjamin bahwa komedi harusnya tidak menyakiti, dan kalaupun ada yang sakit hati dengan komedi dan mungkin itu ada di sisi komediannya, berarti mungkin dia lupa cara membahagiakan itu seperti apa,” tegasnya.
Dalam diskusi panel bertajuk Evolusi Genre Komedi yang digelar Netflix pada Jumat (2/9) di SCBD, Jakarta, tiga praktisi dalam bidang komedi membahas tentang genre favorit ini. Mereka yaitu penulis skenario pemenang FFI Salman Aristo, komedian serta aktor Arie Kriting, dan komedian serta peniru suara (impersonator) Kristo Immanuel.
Berikut ini empat hal yang bisa dirangkum dari diskusi singkat tentang genre komedi tersebut.
1. Komedi Bukan Cuma Membuat Orang Tertawa
Salman Aristo mengatakan bahwa komedi bukan cuma sekadar membuat orang tertawa. "Lebih dari itu, kita perlu relieve (melepaskan hal-hal negatif dalam diri) dalam bentuk apa pun, dan tertawa adalah relieve yang paling rekreasional.
Foto: Dundi Ichsan
2. Komedi adalah Sesuatu yang Reflektif
Masih menurut Salman yang menulis skenario film laris Laskar Pelangi, unsur komedi kalau disampaikan pada waktu yang tepat bisa menjadi sesuatu yang reflektif. Maksudnya, komedi bisa menjadi gambaran kondisi keseharian masyarakat atau komunitas tertentu, salah satunya bisa mengarah pada kritik sosial. Inilah yang membuat konten komedi bisa terasa sangat dekat dengan masyarakat.
Baca Juga: 8 Film Komedi tentang Kesehatan Mental, Kocak sekaligus Penuh Makna
Foto: Dundi Ichsan
3. Komedi Harus Membahagiakan
Sementara itu, Arie Kriting saat ditanya "Apa komedi buat lu?”, komedian yang baru saja menjadi ayah ini menjawab bahwa komedi harus membahagiakan. "Kalaupun ada pesan-pesan yang mau disampaikan, itu harus menghilangkan kepiluannya," kata Arie.
"Saya berani menjamin bahwa komedi harusnya tidak menyakiti, dan kalaupun ada yang sakit hati dengan komedi dan mungkin itu ada di sisi komediannya, berarti mungkin dia lupa cara membahagiakan itu seperti apa,” tegasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda