8 Karakter Anime Ini Jalani Hidup dalam Kemiskinan
Jum'at, 19 Agustus 2022 - 22:09 WIB
Saat masih kecil, Naruto juga hidup sebuah kost bobrok dan selalu bokek. Naruto bahkan pernah minum susu basi. Banyak yang mengatakan, kebiasaannya jajan di Ramen Ichiraku menjadi salah satu sumber kebokekan Naruto. Tapi, Naruto masih kecil dan mungkin belum bisa mengatur keuangan. Untungnya, Naruto kemudian bisa menabung. Meski uang tabungannya itu sering diambil Jiraiya.
Foto: Heroes Wiki – Fandom
Di anime, kemiskinan bisa melanda siapa saja. Tak hanya manusia, dewa pun bisa miskin di anime. Salah satunya adalah Yato. Sebagai dewa bencana, dia tidak punya kuil atau uang seperti dewa lainnya.
Ketika pindah posisi sebagai dewa keberuntungan, dia tetap tidak punya apa-apa alias miskin. Bahkan, dia sempat ditinggalkan senjata sucinya dan hidup sendirian. Dia kemudian bertemu Yukine yang mau menjadi senjatanya, dengan syarat, tentu saja.
Foto: Quote the Anime
Nariyuki adalah seorang anak yatim yang tinggal bersama ibu dan adiknya. Mereka tinggal di rumah sempit dan hidup sederhana. Untuk membantu meringankan beban ibunya, Nariyuki akhirnya menjadi guru les bagi siswa yang nilainya kurang.
Dia kemudian mendapatkan tiga orang siswa. Mereka adalah Fumino Furuhashi, Rizu Ogata dan Uruka Takemoto. Kepada tiga siswanya itu, Nariyuki mengajarkan tiga mata pelajaran berbeda.
Foto: Pinterest
Fuutarou adalah siswa yang cerdas. Tapi, latar keluarganya yang miskin membuatnya harus putar otak untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Hidup serba kekurangan, Fuutarou memutuskan menjadi guru les demi membantu ayahnya.
Menjadi guru les bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi, Fuutarou mendapatkan 5 cewek kembar sebagai muridnya. Meski awalnya kesulitan, Fuutarou selalu berusaha yang terbaik agar kelima muridnya itu bisa lulus dengan nilai terbaik.
Baca Juga: 7 Karakter Penjahat Anime yang Dihormati Banyak Orang
Foto: Fiction Horizon
Bersekolah di sekolah elite dengan siswanya adalah anak-anak orang kaya raya bisa jadi beban. Ini pula yang seharusnya dirasakan Shirogane Miyuki. Bersekolah di SMA Shuchiin yang bergengsi bisa menjadi tekanan bagi Miyuki, siswa miskin penerima beasiswa.
Sepertinya, Miyuki tidak terlalu menjadikan kondisinya sebagai beban. Sepanjang hidupnya, dia tinggal di rumah yang sempit dan kumuh bersama adik dan ayahnya. Meski miskin dan penerima beasiswa, Miyuki bisa tetap berprestasi dan bahkan menjadi ketua OSIS di sekolah itu.
4. Yato — Noragami
Foto: Heroes Wiki – Fandom
Di anime, kemiskinan bisa melanda siapa saja. Tak hanya manusia, dewa pun bisa miskin di anime. Salah satunya adalah Yato. Sebagai dewa bencana, dia tidak punya kuil atau uang seperti dewa lainnya.
Ketika pindah posisi sebagai dewa keberuntungan, dia tetap tidak punya apa-apa alias miskin. Bahkan, dia sempat ditinggalkan senjata sucinya dan hidup sendirian. Dia kemudian bertemu Yukine yang mau menjadi senjatanya, dengan syarat, tentu saja.
3. Nariyuki Yuiga — We Never Learn
Foto: Quote the Anime
Nariyuki adalah seorang anak yatim yang tinggal bersama ibu dan adiknya. Mereka tinggal di rumah sempit dan hidup sederhana. Untuk membantu meringankan beban ibunya, Nariyuki akhirnya menjadi guru les bagi siswa yang nilainya kurang.
Dia kemudian mendapatkan tiga orang siswa. Mereka adalah Fumino Furuhashi, Rizu Ogata dan Uruka Takemoto. Kepada tiga siswanya itu, Nariyuki mengajarkan tiga mata pelajaran berbeda.
2. Fuutarou Uesugi — Quintissential Quintuplets
Foto: Pinterest
Fuutarou adalah siswa yang cerdas. Tapi, latar keluarganya yang miskin membuatnya harus putar otak untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Hidup serba kekurangan, Fuutarou memutuskan menjadi guru les demi membantu ayahnya.
Menjadi guru les bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi, Fuutarou mendapatkan 5 cewek kembar sebagai muridnya. Meski awalnya kesulitan, Fuutarou selalu berusaha yang terbaik agar kelima muridnya itu bisa lulus dengan nilai terbaik.
Baca Juga: 7 Karakter Penjahat Anime yang Dihormati Banyak Orang
1. Miyuki Shirogane — Kaguya-Sama: Love Is War
Foto: Fiction Horizon
Bersekolah di sekolah elite dengan siswanya adalah anak-anak orang kaya raya bisa jadi beban. Ini pula yang seharusnya dirasakan Shirogane Miyuki. Bersekolah di SMA Shuchiin yang bergengsi bisa menjadi tekanan bagi Miyuki, siswa miskin penerima beasiswa.
Sepertinya, Miyuki tidak terlalu menjadikan kondisinya sebagai beban. Sepanjang hidupnya, dia tinggal di rumah yang sempit dan kumuh bersama adik dan ayahnya. Meski miskin dan penerima beasiswa, Miyuki bisa tetap berprestasi dan bahkan menjadi ketua OSIS di sekolah itu.
(alv)
tulis komentar anda