10 Film Marvel Paling Jelek di Franchise MCU Sejauh Ini
Senin, 08 Agustus 2022 - 06:06 WIB
Kalau ditonton sekarang pun, film ini juga tidak terlalu bagus. Lelucon prima nocta ofensif Tony dan romansa antara Natasha denga Bruce yang tidak nyaman sudah cukup sulit bagi sebagian besar penggemar berat MCU untuk menontonnya lagi. Meski begitu, film itu memberikan perkenalan luar biasa terhadap Wanda Maximoff yang telah menjadi pahlawan favorit penggemar sejak saat itu.
Foto: Disney Plus
Doctor Strange in the Multiverse of Madness adalah salah satu entri yang paling diantisipasi di MCU Fase 4. Dengan Sam Raimi sebagai sutradara, penggemar dan kritikus menanti sesuatu yang segar di franchise ini. Sayang, film ini gagal dengan plot yang tidak nyambung. Sejumlah audiens merasa film ini meremehkan pengembangan karakter Wanda dari WandaVision.
Multiverse of Madness masih membanggakan penampilan akting yang sangat mengesankan, terutama dari Elizabeth Olsen dalam peningkatan dari penampilannya sebelumnya. Gaya penyutradaraan unik Raimi juga menjadi kekuatan film ini. Karena ini membuat Multiverse of Madness benar-benar menyelami elemen horor.
Foto: Disney Plus
Sekuel pertama MCU, Iron Man 2, punya banyak beban. Sayangnya, film ini tidak mampu memenuhi harapan tinggi para penggemar dan kritikus. Kajian secara konsisten menyebut ketidakmampuan sekuel ini menandaingin kualitas film sebelumnya. Tapi, mereka terus memuji penampilan Robert Downey Jr.
Film ini utamanya dikritik atas plotnya kacaunya yang kurang inovasi. Meski dikritik, sekuel ini memainkan peranan penting dalam perluasan MCU. Film ini memperkenalkan Natasha Romanoff dan perluasan peran Nick Fury di franchise ini.
Foto: Collider
The Incredible Hulk sering terlupakan kalau terkait hari-hari awal MCU. Di film ini, Edward Norton memerankan Hulk. Tapi, Mark Ruffalo menggantikannya sebelum The Avengers (2012).
Kritikus memuji action The Incredible Hulk tapi mengungkapkan kekecewaan dalam kedalaman narasi. Dengan banyaknya film sebelumnya yang mengangkat Hulk, film keluaran 2008 ini berjuang untuk berdiri sebagai perwujudan berharga karakter itu. Meski Mark belum mendapatkan film solo sebagai Hulk, pahlawan itu tetap menjadi anggota pokok lineup Avengers MCU.
Foto: Twitter
Film solo keempat Thor menandai kembalinya Natalie Portman sebagai Jane Foster dan debut Christian Bale di MCU sebagai Gorr the God Butcher. Film ini terus menampilkan gaya khas Taika Waititi yang membuat Thor: Ragnarok jadi hit. Tapi, banyak yang mengkritik komedinya yang terkesan dipaksakan.
Gorr adalah salah satu penjahat paling gelap yang pernah terlihat di MCU. Ini bentrok dengan komedi repetitif film tersebut. Kritikus mengungkapkan frutrasi pada kurangnya kedalaman dan pengembangan karakter film ini, meskipun kekuatan para aktor yang terlibat.
Foto: Disney Plus
Thor: The Dark World meneruskan perjuangan sebelumnya dalam memberikan penampilan kuat solo Thor. Di film ini, Chris Hemsworth dan Tom Hiddleston tampil dengan mengesankan. Tapi, itu tidak bisa menolong film yang mengecewakan karena plot yang buruk dan penjahat yang gampang dilupakan.
6. Doctor Strange in the Multiverse of Madness — 74%
Foto: Disney Plus
Doctor Strange in the Multiverse of Madness adalah salah satu entri yang paling diantisipasi di MCU Fase 4. Dengan Sam Raimi sebagai sutradara, penggemar dan kritikus menanti sesuatu yang segar di franchise ini. Sayang, film ini gagal dengan plot yang tidak nyambung. Sejumlah audiens merasa film ini meremehkan pengembangan karakter Wanda dari WandaVision.
Multiverse of Madness masih membanggakan penampilan akting yang sangat mengesankan, terutama dari Elizabeth Olsen dalam peningkatan dari penampilannya sebelumnya. Gaya penyutradaraan unik Raimi juga menjadi kekuatan film ini. Karena ini membuat Multiverse of Madness benar-benar menyelami elemen horor.
5. Iron Man 2 — 72%
Foto: Disney Plus
Sekuel pertama MCU, Iron Man 2, punya banyak beban. Sayangnya, film ini tidak mampu memenuhi harapan tinggi para penggemar dan kritikus. Kajian secara konsisten menyebut ketidakmampuan sekuel ini menandaingin kualitas film sebelumnya. Tapi, mereka terus memuji penampilan Robert Downey Jr.
Film ini utamanya dikritik atas plotnya kacaunya yang kurang inovasi. Meski dikritik, sekuel ini memainkan peranan penting dalam perluasan MCU. Film ini memperkenalkan Natasha Romanoff dan perluasan peran Nick Fury di franchise ini.
4. The Incredible Hulk — 67%
Foto: Collider
The Incredible Hulk sering terlupakan kalau terkait hari-hari awal MCU. Di film ini, Edward Norton memerankan Hulk. Tapi, Mark Ruffalo menggantikannya sebelum The Avengers (2012).
Kritikus memuji action The Incredible Hulk tapi mengungkapkan kekecewaan dalam kedalaman narasi. Dengan banyaknya film sebelumnya yang mengangkat Hulk, film keluaran 2008 ini berjuang untuk berdiri sebagai perwujudan berharga karakter itu. Meski Mark belum mendapatkan film solo sebagai Hulk, pahlawan itu tetap menjadi anggota pokok lineup Avengers MCU.
3. Thor: Love and Thunder — 66%
Foto: Twitter
Film solo keempat Thor menandai kembalinya Natalie Portman sebagai Jane Foster dan debut Christian Bale di MCU sebagai Gorr the God Butcher. Film ini terus menampilkan gaya khas Taika Waititi yang membuat Thor: Ragnarok jadi hit. Tapi, banyak yang mengkritik komedinya yang terkesan dipaksakan.
Gorr adalah salah satu penjahat paling gelap yang pernah terlihat di MCU. Ini bentrok dengan komedi repetitif film tersebut. Kritikus mengungkapkan frutrasi pada kurangnya kedalaman dan pengembangan karakter film ini, meskipun kekuatan para aktor yang terlibat.
2. Thor: The Dark World — 66%
Foto: Disney Plus
Thor: The Dark World meneruskan perjuangan sebelumnya dalam memberikan penampilan kuat solo Thor. Di film ini, Chris Hemsworth dan Tom Hiddleston tampil dengan mengesankan. Tapi, itu tidak bisa menolong film yang mengecewakan karena plot yang buruk dan penjahat yang gampang dilupakan.
tulis komentar anda