Haley Moss, Pengacara Autis 'Extraordinary Attorney Woo' dalam Kehidupan Nyata
Kamis, 21 Juli 2022 - 13:35 WIB
Menurut pengakuannya, saat masih bersekolah maupun setelah menjadi pengacara, ia kerap mengalami pengalaman diskriminatif dari banyak orang, bahkan dari orang tua yang anaknya autis.
"Beberapa orang tua yang memiliki anak autis memperlakukan saya seperti anak kecil, bukan sebagai salah satu rekan kerja mereka," ceritanya pada Korea Herald.
"Meskipun saya bersekolah di sekolah hukum yang sama, lulus ujian pengacara yang sama, dan memenuhi kualifikasi yang sama untuk profesi tersebut, saya sering merasa bahwa saya harus lebih bekerja keras membuktikan diri untuk mendapatkan rasa hormat dan kesempatan yang sama seperti yang didapatkan orang lain," ujarnya.
Karena pengalaman itulah, ia merasa yang tergambar dalam Extraordinary Attorney Woo dan diskriminasi serta stigma yang dialami Young-woo memang benar terjadi dalam kehidupan nyata.
Foto: Instagram @haley.moss
Haley lalu menyebut salah satu adegan dalam Extraordinary Attorney Woo, saat calon bos dan rekan kerjanya lebih memerhatikan catatan di CV bahwa Young-woo adalah autis, ketimbang fakta bahwa ia adalah lulusan terbaik dari kampus paling bergengsi di Korea Selatan. Menurut Haley, ia juga mengalami hal tersebut di lingkungan kerjanya.
"Banyak orang dengan spektrum autis takut untuk menyatakan diri mereka autis karena stigma negatif tentang autisme. Mereka tidak mau dilihat berbeda," ucapnya.
Sama seperti Young-woo, ia juga sangat sensitif pada suara dan kerap memakai headphone peredam suara atau kebisingan. Ia juga kerap memakan makanan yang sama setiap hari, seperti Young-woo memakan gimbap. Sementara ketertarikan Young-woo pada paus sama dengan ketertarikannya pada menggambar.
Kekuatan sebagai Pengacara Autis
Meski Haley mengaku ia kadang masih kesulitan dalam rutinitas harian seperti mencuci baju, tapi ia menyatakan sebagai pengacara autis, ia punya beberapa kelebihan.
Foto: Netflix
Pertama adalah karena ingatan yang sangat kuat dan kemampuan menghubungkan orang dan tempat dengan cepat, ia jadi terlihat berbeda dengan pengacara-pengacara lainnya.
“Saat saya bekerja sebagai associate di firma hukum Zumpano Patricios di Miami, saya kebanyakan menangani kasus-kasus hukum internasional yang punya banyak informasi. Kelebihan itu membantu saya mengingat informasi secara rinci dan mengetahui titik mana yang harus dihubungkan," katanya.
Baca Juga: 6 Drama Korea dengan Adegan Hujan-Hujanan Paling Romantis tanpa Ciuman
Sementara dalam hubungan dengan klien, ia mudah bersimpati dan dekat dengan orang-orang yang pengalaman hidupnya mirip dengannya. Dengan populernya Extraordinary Attorney Woo, ia berharap ada banyak kesempatan terbuka bagi para penyandang disabilitas untuk berperan dalam banyak bidang.
"Misalnya menjadi pengacara, ada banyak jenis pengacara yang tak harus berada di pengadilan," katanya pada American Bar Association. "Juga semoga ada lebih banyak orang autis terlibat dalam produksi drama agar ceritanya lebih autentik," ujarnya kepada Korea Herald.
"Beberapa orang tua yang memiliki anak autis memperlakukan saya seperti anak kecil, bukan sebagai salah satu rekan kerja mereka," ceritanya pada Korea Herald.
"Meskipun saya bersekolah di sekolah hukum yang sama, lulus ujian pengacara yang sama, dan memenuhi kualifikasi yang sama untuk profesi tersebut, saya sering merasa bahwa saya harus lebih bekerja keras membuktikan diri untuk mendapatkan rasa hormat dan kesempatan yang sama seperti yang didapatkan orang lain," ujarnya.
Karena pengalaman itulah, ia merasa yang tergambar dalam Extraordinary Attorney Woo dan diskriminasi serta stigma yang dialami Young-woo memang benar terjadi dalam kehidupan nyata.
Foto: Instagram @haley.moss
Haley lalu menyebut salah satu adegan dalam Extraordinary Attorney Woo, saat calon bos dan rekan kerjanya lebih memerhatikan catatan di CV bahwa Young-woo adalah autis, ketimbang fakta bahwa ia adalah lulusan terbaik dari kampus paling bergengsi di Korea Selatan. Menurut Haley, ia juga mengalami hal tersebut di lingkungan kerjanya.
"Banyak orang dengan spektrum autis takut untuk menyatakan diri mereka autis karena stigma negatif tentang autisme. Mereka tidak mau dilihat berbeda," ucapnya.
Sama seperti Young-woo, ia juga sangat sensitif pada suara dan kerap memakai headphone peredam suara atau kebisingan. Ia juga kerap memakan makanan yang sama setiap hari, seperti Young-woo memakan gimbap. Sementara ketertarikan Young-woo pada paus sama dengan ketertarikannya pada menggambar.
Kekuatan sebagai Pengacara Autis
Meski Haley mengaku ia kadang masih kesulitan dalam rutinitas harian seperti mencuci baju, tapi ia menyatakan sebagai pengacara autis, ia punya beberapa kelebihan.
Foto: Netflix
Pertama adalah karena ingatan yang sangat kuat dan kemampuan menghubungkan orang dan tempat dengan cepat, ia jadi terlihat berbeda dengan pengacara-pengacara lainnya.
“Saat saya bekerja sebagai associate di firma hukum Zumpano Patricios di Miami, saya kebanyakan menangani kasus-kasus hukum internasional yang punya banyak informasi. Kelebihan itu membantu saya mengingat informasi secara rinci dan mengetahui titik mana yang harus dihubungkan," katanya.
Baca Juga: 6 Drama Korea dengan Adegan Hujan-Hujanan Paling Romantis tanpa Ciuman
Sementara dalam hubungan dengan klien, ia mudah bersimpati dan dekat dengan orang-orang yang pengalaman hidupnya mirip dengannya. Dengan populernya Extraordinary Attorney Woo, ia berharap ada banyak kesempatan terbuka bagi para penyandang disabilitas untuk berperan dalam banyak bidang.
"Misalnya menjadi pengacara, ada banyak jenis pengacara yang tak harus berada di pengadilan," katanya pada American Bar Association. "Juga semoga ada lebih banyak orang autis terlibat dalam produksi drama agar ceritanya lebih autentik," ujarnya kepada Korea Herald.
(ita)
tulis komentar anda