3 Perbedaan Film My Sassy Girl versi Indonesia dengan Korea
Kamis, 23 Juni 2022 - 17:10 WIB
JAKARTA - Film My Sassy Girl versi Indonesia yang diperankan oleh Jefri Nichol dan Tiara Andini resmi tayang di bioskop pada hari ini (23/6).
Film komedi romantis ini merupakan remake dari film Korea berjudul sama yang dirilis pada 2001. Pemerannya ada Jun Ji-hyun (The Girl) dan Cha Tae-hyun (Gyeon-woo). Film ini juga sudah dibuat ulang di Amerika, India, China, Nepal, Lithuania, dan Filipina.
My Sassy Girl garapan Falcon Pictures disutradara Fajar Bustomi, dengan penulis skenario Titien Wattimena. Ceritanya tentang seorang laki-laki polos yang mencintai seorang perempuan galak dan ceria yang sebenarnya menyimpan kesedihan mendalam.
Meskipun hasil adaptasi, tapi My Sassy Girl buatan Indonesia punya beberapa perbedaan dengan versi Korea-nya. Berikut tiga di antaranya.
1. Budaya Lokal
Foto: Falcon Pictures/Cinema Service
My Sassy Girlversi Indonesia memiliki unsur budaya lokal, misalnya dengan mengambil lokasi syuting di kawasan wisata seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Film ini tetap mempertahankan adegan ikonisnya, tapi semuanya disesuaikan dengan budaya di Indonesia agar tetap sesuai realitas yang ada.
2. Komedinya
Foto: Falcon Pictures/Cinema Service
Humor yang diciptakan juga menyesuaikan dengan humor masyarakat Indonesia. Misalnya saja pada bagian Sisi (Tiara Andini) yang muntah setelah mabuk. Dalam versi Indonesia-nya, yang dimuntahkan adalah baju Gian (Jefri Nichol), sedangkan dalam versi koreanya yang dimuntahkan adalah kepala seorang kakek yang telah ditolong sebelumnya.
Baca Juga: 5 Drama Korea yang Diramal Gagal, tapi Ratingnya Malah Tinggi
Pada bagian lainnya dalam versi Indonesia, Gian membawa Sisi ke sebuah motel. Di motel, Sisi melihat Gian tanpa busana. Sedangkan dalam versi Koreanya, yang melihat Gyun-woo tanpa busana adalah dua orang polisi perempuan yang datang untuk merazia.
Begitu pun larangan Sisi pada Gian dalam hal minuman yang boleh dipesannya. Dalam versi aslinya, hanya boleh meminum kopi, dalam versi Indonesia diganti dengan teh pahit hangat.
3. Cameo
Foto: Falcon Pictures/Cinema Service
Cameo pada film versi Korea, terutama teman-teman Gyun-woo, tidak mendapat durasi yang lama. Sedangkan dalam versi Indonesia, teman-teman Gian lebih sering disorot dalam beberapa momen.
Film komedi romantis ini merupakan remake dari film Korea berjudul sama yang dirilis pada 2001. Pemerannya ada Jun Ji-hyun (The Girl) dan Cha Tae-hyun (Gyeon-woo). Film ini juga sudah dibuat ulang di Amerika, India, China, Nepal, Lithuania, dan Filipina.
My Sassy Girl garapan Falcon Pictures disutradara Fajar Bustomi, dengan penulis skenario Titien Wattimena. Ceritanya tentang seorang laki-laki polos yang mencintai seorang perempuan galak dan ceria yang sebenarnya menyimpan kesedihan mendalam.
Meskipun hasil adaptasi, tapi My Sassy Girl buatan Indonesia punya beberapa perbedaan dengan versi Korea-nya. Berikut tiga di antaranya.
1. Budaya Lokal
Foto: Falcon Pictures/Cinema Service
My Sassy Girlversi Indonesia memiliki unsur budaya lokal, misalnya dengan mengambil lokasi syuting di kawasan wisata seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Film ini tetap mempertahankan adegan ikonisnya, tapi semuanya disesuaikan dengan budaya di Indonesia agar tetap sesuai realitas yang ada.
2. Komedinya
Foto: Falcon Pictures/Cinema Service
Humor yang diciptakan juga menyesuaikan dengan humor masyarakat Indonesia. Misalnya saja pada bagian Sisi (Tiara Andini) yang muntah setelah mabuk. Dalam versi Indonesia-nya, yang dimuntahkan adalah baju Gian (Jefri Nichol), sedangkan dalam versi koreanya yang dimuntahkan adalah kepala seorang kakek yang telah ditolong sebelumnya.
Baca Juga: 5 Drama Korea yang Diramal Gagal, tapi Ratingnya Malah Tinggi
Pada bagian lainnya dalam versi Indonesia, Gian membawa Sisi ke sebuah motel. Di motel, Sisi melihat Gian tanpa busana. Sedangkan dalam versi Koreanya, yang melihat Gyun-woo tanpa busana adalah dua orang polisi perempuan yang datang untuk merazia.
Begitu pun larangan Sisi pada Gian dalam hal minuman yang boleh dipesannya. Dalam versi aslinya, hanya boleh meminum kopi, dalam versi Indonesia diganti dengan teh pahit hangat.
3. Cameo
Foto: Falcon Pictures/Cinema Service
Cameo pada film versi Korea, terutama teman-teman Gyun-woo, tidak mendapat durasi yang lama. Sedangkan dalam versi Indonesia, teman-teman Gian lebih sering disorot dalam beberapa momen.
Lihat Juga :
tulis komentar anda