CERMIN: Impian Amerika dari Mata Adam Neumann

Rabu, 22 Juni 2022 - 14:25 WIB
Serial WeCrashed bercerita tentang perjalanan start-up WeWork melalui kisah pendirinya Adam Neumann, dan istrinya. Foto/Apple TV
JAKARTA - Tahun 2005. Saya memutuskan merantau ke Jakarta. Meninggalkan impian menjadi dokter. Tanpa restu orang tua. Tanpa bekal yang cukup. Hanya impian dan harapan.

Lambat tapi pasti, saya bertemu kenyataan: ternyata impian dan harapan saja tak cukup. Tinggal di kota besar jelas butuh banyak hal. Termasuk jejaring untuk memperluas jangkauan bisnis. Untuk melebarkan sayap menjangkau lebih banyak kesempatan. Juga energi yang tak ada habisnya.

Adam Neumann hanya setahun lebih muda dari saya. Ia merantau jauh dari Israel ke Amerika Serikat pada 2001. Ia tiba di New York, kota yang belum lagi pulih dari serangan terorisme. Di tengah kota yang masih luluh lantak dan belum padam oleh kebencian akan pendatang, Adam optimistis. Ia datang dengan satu impian jelas: ingin menjadi kaya. Adam percaya New York adalah tempat bertemunya kesempatan.

Seperti perantau pada umumnya, Adam berjuang keras. Bahkan gila-gilaan. Dalam buku The Cult of We: WeWork, Adam Neumann and the Great Startup Delusion karya Eliott Brown dan Maureen Farrell, dikisahkan bahwa Adam percaya bahwa ia menemukan kembali pakaian bayi pada 2006. Ia bekerja keras mewujudkan visinya.





Foto: Apple TV

Ia melanglang buana hingga ke China untuk bertemu produsen dan menghabiskan waktu ribuan jam untuk bertemu calon investor. Bisa jadi Adam adalah bagian dari jutaan orang yang percaya dengan “American Dream”. Kepercayaan itu lantas menggerakkan seluruh sendi-sendi hidupnya dan mengisi seluruh sel dalam tubuhnya. Energinya berasal dari sana.

Saya ingat salah satu karakter dalam novel Gorky Park. Seorang gadis Siberia yang rela menjual tubuhnya kepada seseorang yang membunuh sahabatnya hanya demi satu tujuan: agar ia bisa pindah ke Amerika Serikat. Baginya Amerika adalah masa depan.

Adam melakukan hal yang setara dengan yang dilakukan gadis itu: meminjam uang ke adiknya, juga meminjam uang USD100 ribu dari neneknya, untuk membangun kerajaan impiannya. Adam sebagaimana gadis itu percaya risiko yang diambil akan setara dengan hasil yang didapatkan.

Kisah Adam dan istrinya, Rebekah, dalam serial WeCrasheddi Apple TV, tak sesederhana kisah tentang impian dan harapan. Ini juga tentang ambisi dan kekuasaan dan cinta yang melingkar di tengah-tengahnya. Riuh, problematik, sesekali romantik.



Foto: Apple TV

Kisah cinta Adam dan Rebekah bernilai USD47 miliar, valuasi yang disematkan atas WeWork berkat kegemilangannya meraih investor demi investor termasuk super investor bernama Softbank.

Dengan tampilan eklektik, aksen yang terdengar seksi bagi sebagian orang dan karisma yang tak pernah berusaha ditutupinya, Adam memang jadi magnet bagi sebagian orang. Mungkin ketika saya bertemu Adam, saya pun mudah dibuat terpukau dan berinvestasi pada apa pun yang ingin dia buat. Belum ada catatan publik yang saya dapatkan soal apakah ada orang Indonesia yang sempat berinvestasi pada WeWork, perusahaan rintisan berbagi ruang kerja itu.

Baca Juga: CERMIN: Harta, Tangga dan Cinta

Sebelum menjadi impian dan harapan, pada awalnya adalah ide. Sebagai sesama entrepreneur, saya juga percaya pada kekuatan ide, sebagaimana Adam. Bagaimana potensi ide dimaksimalkan mencapai kapasitas terbaiknya. Tak ada yang menyangka ide sederhana berbagi ruang kerja ini bisa dinilai setara dengan puluhan miliar dolar, bukan?

Kisah Adam membangun bisnisnya sama chaotic-nya dengan caranya membangun rumah tangganya dengan Rebekah. Adam menyampurbaurkan bisnis dengan cinta dan membuatnya semuanya serbakabur. Adam juga menyampurbaurkan bisnis dan kesenangan sehingga susah untuk menarik garis di antaranya. Dan kita pun melihat dari kabur akan menjadi gelap dan garis itu akan hilang lenyap tak tersisa.



Foto: Apple TV
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More