Ini Kata Mereka yang sudah Nonton Doctor Strange in the Multiverse of Madness

Kamis, 05 Mei 2022 - 07:17 WIB
Sebagian besar orang yang sudah menonton Doctor Strange in the Multiverse of Madness menyebut film besutan Sam Raimi itu unik, tapi di sisi lain juga panik. (Foto: The Direct)
Doctor Strange in the Multiverse of Madness adalah salah satu film yang paling diantisipasi tahun ini. Film jadi hype sejak perilisan Spider-Man: No Way Home akhir tahun lalu. Di Indonesia, sekuel Doctor Strange itu akan mulai tayang pada hari ini, Kamis (5/5).

Doctor Strange in the Multiverse of Madness melanjutkan eksplorasi Marvel Cinematic Universe (MCU) ke multiverse. Sejak awal Fase 4, MCU sudah masuk lebih dalam untuk mengeksplorasi realitas alternatif, termasuk varian banyak pahlawan MCU. Ini membentuk cerita inti Spider-Man: No Way Home, yang menjadi titik lompat cerita sekuel Doctor Strange itu.

Multiverse of Madness akan terus mendalami multiverse sementara juga meneruskan saga Strange. Sementara No Way Home menetapkan standar tinggi bagi plot nostalgia dan menyenangkan yang membawa karakter masa lalu Marvel, Doctor Strange 2 diperkirakan akan melampaui No Way Home dalam hal akibat yang ditimbulkan untuk MCU yang lebih luas. Seperti film lain MCU, Multiverse of Madness juga diselimuti misteri. Film ini bahkan lebih misterius ketimbang No Way Home karena hampir tidak ada bocoran yang keluar hingga menjelang penayangannya.





Sejumlah orang telah beruntung bisa menyaksikan Doctor Strange in the Multiverse of Madness sebelum tayang di bioskop. Mereka pun berbagi pandangan tentang film ini. Apa saja kata mereka?

Mae Abdulbaki dari Screen Rant mengatakan kalau film ini solid secara keseluruhan, kalau bukan sebuah pengubah permainan. Film ini utamanya berfokus pada plotnya sehingga lupa memberikan karakter seperti Wanda untuk mendapatkan perkembangan yang nyata. Film ini bergerak cepat. Meski tidak ada momen yang membosankan, ada sejumlah poin di mana ceritanya bisa agak diperlambat demi memberikan pembangunan hubungan di antara para karakter.



“Itu adalah titik lemah besar di film yang kuat ini. Sekuel ini memperkenalkan informasi yang cukup bagi kemajuan masa depan MCU sementara menceritakan cerita yang relatif close-ended, tapi, yang membuat Doctor Strange 2 berbeda adalah estetika dan elemen horornya, yang membuat orang akan senang karena Raimi memutuskan untuk menukanginya,” papar dia.

Ross Bonaime dari Collider melihat kalau Doctor Strange in the Multiverse of Madness punya jalan berbeda dengan sejumlah serial dan film di MCU sebelumnya, seperti Moon Knight, Loki, Shang-Chi, dan Black Widow. Film dan serial itu sebelumnya hanya berfokus pada satu bagian spesifik dari semesta besar itu. Menurut Ross, sekuel Doctor Strange itui berusaha menyatukan benang-benang yang berjuntai dan memperlihatkan skala serta kemungkinan dunia itu. Sayang, film itu tidak bisa menyeimbangkan banyak piring itu secara efektif.

“Sementara sifat interkoneksi MCU pernah menjadi kekuatan semesta itu, sekarang, itu nyaris mencekik apa yang berusaha dilakukan Raimi di film ini. Sebagai film yang menyoroti bakat Raimi sebagai sutradara cerita superhero dan dongeng horror, Doctor Strange berhasil. Tapi, sebagai kepingan yang lebih besar di Marvel Cinematic Universe yang selalu meluas, Multiverse of Madness mulai memperlihatkan retakan dalam usaha untuk terus membangun dan menaikkan apa yang muncul sebelumnya,” ujar dia.

David Ehrlich dari IndieWire memberikan bocoran tipis kalau Doctor Strange 2 menampilkan sebuah adegan yang membuat seorang anak di belakangnya berteriak. “Itu adalah momen sempurna di sebuah film tentang kehilangan dan hal-hal yang kita temukan untuk menggantinya—sebuah film tentang orang-orang patah hati yang mencari kekuatan untuk bertahan tanpa hal yang yang membuat mereka menjadi diri mereka, di sebuah franchise yang akhirnya mulai menemukan cara untuk meakukannya dengan tepat,” tulisnya.



The Multiverse of Madness itu berisik, panik, dan kadang agak kacau, tapi ini tidak pernah kurang menghibur. Penggemar setia MCU akan menyoraki sejumlah referensi; yang suka Raimi akan memuji rasa Raimi-nya; dan kami duga mereka, penonton yang yang bingung dan tidak siap setidaknya akan menghargai cara film ini menghidupkan 100% judulnya,” kata Dan Jolin dari Empire.

Owen Gleiberman dari Variety memuji cara Sam Raimi menyutradarai film ini. Doctor Strange in the Multiverse of Madness adalah film superhero pertamanya dalam 9 tahun sejak dia merilis Oz the Great and Poweful. Menurut dia, di sejumlah adegan, penonton akan merasakan semangat yang bersahabat dan bakat imajinatif yang berubah yang dia tunjukkan dalam dua film Spider-Man pertamanya.

“Menyenangkan melihatnya menampilkan Illuminati sebagai semacam tim superhero realitas miring, atau atau menggelar duel dengan nada musik yang sebenarnya (adegan di mana musik Night on Bald Mountain Danny Elfman-bertemu-doom-rock unggul). Penampilan Olsen membangkitkan api opera bahkan ketika dia ditampilkan sebagai ibu tanpa alas kaki yang berlumuran darah Carrie White,” ujar dia.

Menurut Justin Change dari LA Times, kecintaan Raimi terhadap materinya terkadang dapat mengalahkan koherensi ceritanya. Ketulusannya yang tidak modis tidak selalu cocok dengan nada sindiran yang merupakan idiom komik pilihan Marvel. Dia menyebut ini sebagai pujian.

“Beberapa lintas sektor yang terlalu sibuk dan beberapa lelucon yang membingungkan adalah harga kecil yang harus dibayar pembuat film dengan visi yang cukup untuk membuat kalian sejenak lupa kalau sedang menonton produk rakitan lain. Itu mungkin kedengarannya tidak terlalu menginspirasi, tapi dalam konteks keseluruhan seri di mana keajaiban film berlangsung hanya dalam kecocokan dan permulaan, itu bisa terasa benar-benar heroik," kata dia.



Mengutip Screen Rant, sebagian besar review ini menyoroti kepiawaian Sam Raimi dalam genre horor. Tak seperti film pertamanya, horor menjadi faktor besar di Multiverse of Madness. Dengan MCU yang terus berusaha membuat semua produknya ramah keluarga sampai sekarang, jadi menarik begitu mendengar kalau Doctor Strange 2 melakukan pendekatan yang lebih menakutkan.

Yang perlu dicatat dari sejumlah review Multiverse of Madness adalah potensi kurangnya perkembangan karakter. Meski sepertinya ada cameo utama dari Marvel, sepertinya sifat Doctor Strange 2 ini panik dan kacau berisiko kehilangan pandangannya terhadap inti cerita karakternya. Tentu saja, ini mungkin adalah sesuatu yang disepakati kritikus, tapi penonton mungkin melihatnya dengan cara sangat berbeda. Yang jelas, Doctor Strange in the Multiverse of Madness akan menjadi pengubah permainan karena Marvel terus mendalami multiverse.



Doctor Strange in the Multiverse of Madness disutradarai Sam Raimi. Sebelumnya, Raimi telah menukangi trilogi asli Spider-Man untuk Sony di awal 2000-an. Doctor Strange 2 membawa kembali Benedict Cumberbatch sebagai Doctor Strange, Benedict Wong (Wong), Rachel McAdams (Christine Palmer), dan Chiwetel Ejiofor (Baron Mordo). Elizabeth Olsen akan bergabung sebagai Wanda Maximoff/Scarlet Witch. Film ini akan memperkenalkan Xocitl Gomez sebagai America Chavez. Untuk pertama kali, Hayley Atwell akan membawakan Captain Carter dalam bentuk live action di film ini. Sementara, Patrick Stewart akan tampil sebagai Profesor Charles Xavier, peran yang dilakoninya di film seri X-Men di awal 2000-an di Fox.
(alv)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More