7 Karakter Favorit Anime yang Dimatikan Terlalu Cepat
Minggu, 20 Maret 2022 - 23:53 WIB
Melihat Gunther tewas dengan lehernya terpotong membuat kaget rekan dan penonton. Kemudian, melihat Annie membunuh semua anggota skuad itu satu demi satu demi mendapatkan Eren membuat hati penggemar patah. Itu memperlihatkan kalau bahkan prajurit berpengalaman bisa mati dan lebih lanjut menegaskan ide kalau penonton serial ini tidak seharusnya terlalu lengket dengan karakter apa pun.
3. Sheele — Akame Ga Kill!
Serial ini tidak pernah takut membunuh karakter utamanya. Meskipun sebagianbesar anggota Night Raid mati di serial ini, kematian Sheele agak berbeda. Dia kuat, berbakat di medan laga, dan terlihat mengagumkan saat bertarung.
Sepertinya, dia punya kemenangan mudah melawan Seryu. Tapi, tidak begitu sebenarnya. Menyakitkan ketika melihatnya dilumpuhkan dengan ditembak di dada kemudian dimakan Hekatonkheires, teigu-nya Seryu. Melihatnya mati seperti itu tidak hanya mengejutkan. Tapi, dia juga mati terlalu cepat.
2. Kyojuro Rengoku — Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Kematiannya masih membekas di benak penggemar serial ini. Meski hanya hidup dalam waktu singkat di serial ini, Kyojuro menjadi karakter favorit penggemar karena betapa kuat dan pedulinya dia. Tekadnya untuk menjalankan tugasnya sebagai Hashira juga begitu teguh. Dia bertempur melawan Akaza, Iblis Atas 3. Pertarungan itu epik dan dianimasikan dengan cantik. Pertarungan itu adalah satu pertarungan terbaik di serial ini.
Meskipun terluka parah, Kyojuro nyaris membunuh Akaza. Hanya, dia tidak mampu melakukannya. Semua orang patah hati ketika melihatnya tidak bisa menghabisi Akaza sebelum mengembuskan napas terakhir. Meskipun menyedihkan melihatnya tewas, penggemar bisa tersenyum di tengah hujan tangis setelah Kyojuro mengungkapkan kata-kata yang menggugah Tanjiro dan lain-lain sebelum mengembuskan napas terakhirnya dengan senyuman.
1. L — Death Note
Dia mungkin bertahan sampai separuh serial ini. Tapi, sebagian besar penggemar sepakat kalau L dimatikan terlalu cepat. Dia dan Light adalah rival yang sempurna. Melihat interaksi mereka selalu menarik. Obrolan dan pandangan mereka terhadap keadilan jelas menjadi sorotan serial itu karena mereka menginginkan hal yang sama.
Tapi, L mati. Near dan Mello lantas masuk untuk mengisi kekosongan. Tapi kehadiran kedua orang itu tidak banyak pengaruhnya. Setelah L mati, jelas kalau Light tidak punya rival yang setara lagi. Meskipun Light ditangkap Near, banyak penggemar kecewa dan merasa L seharusnya hidup lebih lama dan menjadi orang yang menyeret Light ke meja keadilan.
3. Sheele — Akame Ga Kill!
Serial ini tidak pernah takut membunuh karakter utamanya. Meskipun sebagianbesar anggota Night Raid mati di serial ini, kematian Sheele agak berbeda. Dia kuat, berbakat di medan laga, dan terlihat mengagumkan saat bertarung.
Sepertinya, dia punya kemenangan mudah melawan Seryu. Tapi, tidak begitu sebenarnya. Menyakitkan ketika melihatnya dilumpuhkan dengan ditembak di dada kemudian dimakan Hekatonkheires, teigu-nya Seryu. Melihatnya mati seperti itu tidak hanya mengejutkan. Tapi, dia juga mati terlalu cepat.
2. Kyojuro Rengoku — Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Kematiannya masih membekas di benak penggemar serial ini. Meski hanya hidup dalam waktu singkat di serial ini, Kyojuro menjadi karakter favorit penggemar karena betapa kuat dan pedulinya dia. Tekadnya untuk menjalankan tugasnya sebagai Hashira juga begitu teguh. Dia bertempur melawan Akaza, Iblis Atas 3. Pertarungan itu epik dan dianimasikan dengan cantik. Pertarungan itu adalah satu pertarungan terbaik di serial ini.
Meskipun terluka parah, Kyojuro nyaris membunuh Akaza. Hanya, dia tidak mampu melakukannya. Semua orang patah hati ketika melihatnya tidak bisa menghabisi Akaza sebelum mengembuskan napas terakhir. Meskipun menyedihkan melihatnya tewas, penggemar bisa tersenyum di tengah hujan tangis setelah Kyojuro mengungkapkan kata-kata yang menggugah Tanjiro dan lain-lain sebelum mengembuskan napas terakhirnya dengan senyuman.
1. L — Death Note
Dia mungkin bertahan sampai separuh serial ini. Tapi, sebagian besar penggemar sepakat kalau L dimatikan terlalu cepat. Dia dan Light adalah rival yang sempurna. Melihat interaksi mereka selalu menarik. Obrolan dan pandangan mereka terhadap keadilan jelas menjadi sorotan serial itu karena mereka menginginkan hal yang sama.
Tapi, L mati. Near dan Mello lantas masuk untuk mengisi kekosongan. Tapi kehadiran kedua orang itu tidak banyak pengaruhnya. Setelah L mati, jelas kalau Light tidak punya rival yang setara lagi. Meskipun Light ditangkap Near, banyak penggemar kecewa dan merasa L seharusnya hidup lebih lama dan menjadi orang yang menyeret Light ke meja keadilan.
(alv)
tulis komentar anda