Ranking 7 Aktor Pemeran Batman dari yang Terburuk hingga Terbaik
Minggu, 13 Maret 2022 - 15:38 WIB
Batman adalah satu karakter superhero komik yang paling sering diadaptasi ke live-action dengan aktor berbeda. Setidaknya, ada 7 aktor yang hingga kini dikenal telah memerankan Batman baik di layar lebar atau pun di serial televisi. Batman telah diadaptasi ke live-action sejak 1960-an.
Ketujuh aktor yang telah memerankan Caped Crusader ini tentu punya pendekatan berbeda untuk karakter ikonik ini. Masing-masing kemudian dikenal atas pendekatannya tersebut. Namun, tidak semua pendekatan ini dianggap berhasil.
Sejumlah faktor mempengaruhi penampilan para aktor ini dalam memerankan Batman. Salah satu faktornya adalah kemampuan sang aktor dan juga materi yang diberikan kepada mereka. Faktor lainnya adalah sutradara filmnya. Jadi, aktor mana yang memerankan Batman dengan baik dan juga buruk? Simak ulasan berikut ini!
7. George Clooney
Joel Schumacker meng-casting ulang Bruce Wayne di antara dua film Batman-nya. Setelah Val Kilmer memerankan Bruce di Batman Forever, Joel meng-casting George Clooney di Batman & Robin. Casting itu dirasa bagus karena seperti meng-casting orang lain selain Christian Bale di The Dark Knight setelah Batman Begins.
Meng-casting George sebagai Bruce seharusnya menjadi slam dunk. Apalagi, aktor itu terbukti punya rekam jejak mengombinasinkan karisma bintang film dengan nuansa dramatik kaliber Oscar. Tapi, di film ini, George dikecewakan dengan materi konyol. Dia tidak bisa memainkan Bruce yang kesepian seperti ditunjukkan Robert Pattinson di The Batman. Alih-alih, dia harus mengenakan kostum Batman berputing dan menyampaikan satu kalimat konyol tentang Kartu Kredit Kelelawar.
6. Val Kilmer
Val Kilmer menghadapi tantangan rumit ketika di-casting sebagai Batman di Batman Forever sebagai pengganti Michael Keaton. Aktor lain yang juga memerankan Batman, seperti Christian Bale, Ben Affleck, dan Robert Pattinson telah didorong untuk menemukan kembali karakter itu. Tapi, Val punya beban untuk bisa masuk ke kontinuitas Michel dan meyakinkan audiens kalau itu adalah Batman yang sama dengan muka berbeda. Sementara, Val lebih menawan untuk memerankan Bruce Wayne, dia malah meniru penampilan ikonik Michael, bukannya memberikan pendekatan segar terhadap karakter itu.
5. Ben Affleck
Zack Snyder memilih Ben Affleck sebagai Batman saat dia hendak membuat Batman v Superman: Dawn of Justice. Ben dianggap bukan pilihan baik setelah pendekatan kontroversialnya sebagai Daredevil pada 2003. Namun, penampilan Ben sebagai Batman ternyata menjadi salah satu yang dinikmati para kritikus Batman v Superman.
Ben dengan sempurna mewujudkan karakter itu sejak adegan pembuka. Ketika orang-orang Metropolis lari tunggang langgang dari kekacauan akibat pertarungan akhir Man of Steel yang menghancurkan, Bruce lari ke reruntuhan untuk menyelamatkan siapa pun yang dia bisa. Ben dengan apik menangkap kemarahan yang membara di balik fasad miliarder Bruce dan menyalurkannya dengan cerdas melalui kebenciannya terhadap Superman.
4. Adam West
Adam West menjadi ikon kultural dengan pendekatan paling ringan terhadap Batman pada 1960-an. Batman versi Adam ini sama sekali jauh dari citra badass seperti yang sudah terbiasa ditonton audiens modern. Meski begitu, penampilannya jelas ikonik.
Batman di era 60-an ini bisa bikin ngakak yang menontonnya. Dark Knight di masanya sama sekali tidak gelap, kelam, dan suram seperti sekarang. Dia punya adegan pertarungan yang konyol, humor yang tidak mengenakkan, dan pendekatan bergaya kamp yang tidak memalukan.
Ketujuh aktor yang telah memerankan Caped Crusader ini tentu punya pendekatan berbeda untuk karakter ikonik ini. Masing-masing kemudian dikenal atas pendekatannya tersebut. Namun, tidak semua pendekatan ini dianggap berhasil.
Sejumlah faktor mempengaruhi penampilan para aktor ini dalam memerankan Batman. Salah satu faktornya adalah kemampuan sang aktor dan juga materi yang diberikan kepada mereka. Faktor lainnya adalah sutradara filmnya. Jadi, aktor mana yang memerankan Batman dengan baik dan juga buruk? Simak ulasan berikut ini!
Baca Juga
7. George Clooney
Joel Schumacker meng-casting ulang Bruce Wayne di antara dua film Batman-nya. Setelah Val Kilmer memerankan Bruce di Batman Forever, Joel meng-casting George Clooney di Batman & Robin. Casting itu dirasa bagus karena seperti meng-casting orang lain selain Christian Bale di The Dark Knight setelah Batman Begins.
Meng-casting George sebagai Bruce seharusnya menjadi slam dunk. Apalagi, aktor itu terbukti punya rekam jejak mengombinasinkan karisma bintang film dengan nuansa dramatik kaliber Oscar. Tapi, di film ini, George dikecewakan dengan materi konyol. Dia tidak bisa memainkan Bruce yang kesepian seperti ditunjukkan Robert Pattinson di The Batman. Alih-alih, dia harus mengenakan kostum Batman berputing dan menyampaikan satu kalimat konyol tentang Kartu Kredit Kelelawar.
6. Val Kilmer
Val Kilmer menghadapi tantangan rumit ketika di-casting sebagai Batman di Batman Forever sebagai pengganti Michael Keaton. Aktor lain yang juga memerankan Batman, seperti Christian Bale, Ben Affleck, dan Robert Pattinson telah didorong untuk menemukan kembali karakter itu. Tapi, Val punya beban untuk bisa masuk ke kontinuitas Michel dan meyakinkan audiens kalau itu adalah Batman yang sama dengan muka berbeda. Sementara, Val lebih menawan untuk memerankan Bruce Wayne, dia malah meniru penampilan ikonik Michael, bukannya memberikan pendekatan segar terhadap karakter itu.
5. Ben Affleck
Zack Snyder memilih Ben Affleck sebagai Batman saat dia hendak membuat Batman v Superman: Dawn of Justice. Ben dianggap bukan pilihan baik setelah pendekatan kontroversialnya sebagai Daredevil pada 2003. Namun, penampilan Ben sebagai Batman ternyata menjadi salah satu yang dinikmati para kritikus Batman v Superman.
Ben dengan sempurna mewujudkan karakter itu sejak adegan pembuka. Ketika orang-orang Metropolis lari tunggang langgang dari kekacauan akibat pertarungan akhir Man of Steel yang menghancurkan, Bruce lari ke reruntuhan untuk menyelamatkan siapa pun yang dia bisa. Ben dengan apik menangkap kemarahan yang membara di balik fasad miliarder Bruce dan menyalurkannya dengan cerdas melalui kebenciannya terhadap Superman.
4. Adam West
Adam West menjadi ikon kultural dengan pendekatan paling ringan terhadap Batman pada 1960-an. Batman versi Adam ini sama sekali jauh dari citra badass seperti yang sudah terbiasa ditonton audiens modern. Meski begitu, penampilannya jelas ikonik.
Batman di era 60-an ini bisa bikin ngakak yang menontonnya. Dark Knight di masanya sama sekali tidak gelap, kelam, dan suram seperti sekarang. Dia punya adegan pertarungan yang konyol, humor yang tidak mengenakkan, dan pendekatan bergaya kamp yang tidak memalukan.
tulis komentar anda