8 Komunitas Spesial untuk Orang Ber-IQ Tinggi, ada yang Anggotanya cuma 26 Orang

Sabtu, 15 Januari 2022 - 15:00 WIB
Beberapa komunitas khusus orang ber-IQ tinggi dibuat untuk menjadi wadah komunikasi bagi para pemilik intelegensi minoritas ini. Foto/Getty Images
JAKARTA - Beberapa komunitas dibuat hanya untuk orang-orang yang memiliki IQ super, bahkan saking tingginya, anggotanya hanya 26 orang di seluruh dunia.

Komunitas dengan anggota ber-IQ tinggi tertua didirikan pada 1946. Sejak saat itu, komunitas-komunitas serupa dengan anggota yang memiliki tingkat inteligensi berbeda mulai berdiri. Berikut delapan di antaranya.

1. Mensa International



Ini adalah komunitas IQ tertua dan paling terkenal di dunia. Komunitasnya didirikan pada 1946 oleh Roland Berril dan Dr. Lance Ware. Skor IQ untuk menjadi anggota Mensa adalah 132 (jika memakai tes Stanford–Binet), 148 (tes Cattell), atau persentil ke-98 (top 2%). Anggota Mensa mencapai lebih dari seratus ribu orang di seluruh dunia.



2. Intertel



Intertel didirikan oleh Ralph Haines pada 1966, khusus untuk mereka yang skornya persentil ke-99 (top 1%) pada salah satu tes IQ. Ini artinya, anggota Intertel lebih eksklusif dibanding Mensa. Anggota Intertel hanya sekitar 1.400 orang yang tersebar di 30 negara.

3. Triple Nine Society (TNS)



Didirikan pada 1978 dengan 1.900 anggota dari 50 negara. Untuk menjadi anggota TNS, persentilnya adalah ke-99,9.

4. Prometheus Society



Didirikan pada 1982, Prometheus Society mengharuskan anggota untuk mencetak skor di persentil ke-99,997 dari sekitar 30.000 anggota. Komunitas ini termasuk organisasi non-profit dan saat inianggotanyatersebar di 18 negara.

Baca Juga: 10 Idol K-Pop Terkaya, Hartanya Sampai Triliunan Rupiah!



5. Mega Society



Mega Society juga didirikan pada 1982, oleh Dr. Ronald K. Hoeflin. Ini adalah komunitas paling eksklusif karena mengharuskan anggota mendapat skor persentil ke 99,999. Tak heran, anggotanya disebutkan cuma ada 26 orang dari seluruh dunia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More