Film Pendek Ransom: Mengulik Perempuan dan Kemampuan Bela Diri
Jum'at, 31 Desember 2021 - 15:10 WIB
JAKARTA - Ransom (2020) adalah film pendek dengan cerita yang sederhana. Dikisahkan seorang anak lelaki harus menyelamatkan ayahnya yang diculik oleh sekelompok preman.
Ia kemudian datang bersama dengan kakak perempuannya untuk membebaskannya. Ketika mereka bertemu, adu fisik tidak terhindarkan. Beruntung sang kakak perempuan memiliki kemampuan bela diri dan berhasil mengalahkan sekelompok preman dan menyelamatkan bapak mereka.
Dari cerita Ransom,kita bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa kemampuan bela diri bisa menjadi "faktor pembeda" ketika kita berada dalam situasi berbahaya. Kesimpulan lain yang bisa diambil adalah ilmu bela diri bisa dikuasasi oleh pria maupun perempuan.
Namun sayangnya, bela diri cenderung dipersepsikan sebagai kegiatan khusus pria karena kegiatan ini penuh dengan aktivitas fisik. Padahal perempuan pun sebenarnya mampu untuk menguasai bela diri.
Foto: Genflix
Kaum perempuan sering kali dipersepsikan sebagai makhluk lemah yang membutuhkan perlindungan dari pria. Dengan menguasai bela diri, persepsi ini bisa berubah karena perempuan berhasil mencapai "status yang sama" dengan pria, yaitu mampu bertarung secara fisik.
Baca Juga: Film Wish I Were Born From a Blanket, Jiwa Cilik Rapuh dalam Rumah Gaduh
Bela diri juga menjadi suatu keahlian yang perlu dimiliki oleh perempuan, mengapa? karena perempuan sering kali menjadi korban kejahatan kriminal, pelecehan seksual, juga kekerasan seksual. Kemampuan bela diri menjadi "pelindung" tambahan bagi kaumhawa untuk mengatasi ancaman tersebut.
Menjadi perempuan yang memiliki kemampuan bela diri juga bisa mendatangkan "pekerjaan rumah" lain. Mereka bisa dianggap sebagai perempuan "maskulin" sehingga sulit mendapatkan pasangan.
Foto: Genflix
Isu ini sebenarnya bisa kita tarik lebih jauh yaitu isu olahraga dan kesetaraan gender. Mengutip dari bab pendahuluan paper berjudul Analisis Peran Pola Asuhan dan Proses Sosialisasi Olahraga Beladiri Dari Persepktif Kesetraan Genderkarya Berliana, ia menulis bahwa bagi pria, aktivitas olahraga merupakan aktivitas yang lebih "natural" dan mendapatkan dukungan signifikan dari keluarga dan pihak lain.
Berliana juga menyatakan bahwa perempuan masih terpinggirkan dalam aktivitas olahraga karena dianggap pria dengan karakter maskulinnya lebih berpeluang daripada perempuan.
Baca Juga: 10 Drama Korea Terbaik 2021 Pilihan Kritikus TV dan Film, dari Komedi hingga Thriller
Kembali membahas film Ransomyang bisa disaksikan di Genflix, dengan total durasi 20 menit, 10 menitnya dihabiskan untuk adegan pertarungan antara tokoh antagonis dan protagonis. Sebagai sebuah film pendek dengan bujet terbatas, adegan pertarungan dilakukan dengan baik.
Ini karena para pemeran punya keahlian bela diri sehingga gerakan pertarungan tidak kaku. Kekurangan yang terlihat jelas adalah absennya efek dramatisasi berupa luka akibat kontak fisik di antara pemeran.
Gilang Pratama Nugraha Putra
Penikmat film dari komunitas KamAksara
Ia kemudian datang bersama dengan kakak perempuannya untuk membebaskannya. Ketika mereka bertemu, adu fisik tidak terhindarkan. Beruntung sang kakak perempuan memiliki kemampuan bela diri dan berhasil mengalahkan sekelompok preman dan menyelamatkan bapak mereka.
Dari cerita Ransom,kita bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa kemampuan bela diri bisa menjadi "faktor pembeda" ketika kita berada dalam situasi berbahaya. Kesimpulan lain yang bisa diambil adalah ilmu bela diri bisa dikuasasi oleh pria maupun perempuan.
Namun sayangnya, bela diri cenderung dipersepsikan sebagai kegiatan khusus pria karena kegiatan ini penuh dengan aktivitas fisik. Padahal perempuan pun sebenarnya mampu untuk menguasai bela diri.
Foto: Genflix
Kaum perempuan sering kali dipersepsikan sebagai makhluk lemah yang membutuhkan perlindungan dari pria. Dengan menguasai bela diri, persepsi ini bisa berubah karena perempuan berhasil mencapai "status yang sama" dengan pria, yaitu mampu bertarung secara fisik.
Baca Juga: Film Wish I Were Born From a Blanket, Jiwa Cilik Rapuh dalam Rumah Gaduh
Bela diri juga menjadi suatu keahlian yang perlu dimiliki oleh perempuan, mengapa? karena perempuan sering kali menjadi korban kejahatan kriminal, pelecehan seksual, juga kekerasan seksual. Kemampuan bela diri menjadi "pelindung" tambahan bagi kaumhawa untuk mengatasi ancaman tersebut.
Menjadi perempuan yang memiliki kemampuan bela diri juga bisa mendatangkan "pekerjaan rumah" lain. Mereka bisa dianggap sebagai perempuan "maskulin" sehingga sulit mendapatkan pasangan.
Foto: Genflix
Isu ini sebenarnya bisa kita tarik lebih jauh yaitu isu olahraga dan kesetaraan gender. Mengutip dari bab pendahuluan paper berjudul Analisis Peran Pola Asuhan dan Proses Sosialisasi Olahraga Beladiri Dari Persepktif Kesetraan Genderkarya Berliana, ia menulis bahwa bagi pria, aktivitas olahraga merupakan aktivitas yang lebih "natural" dan mendapatkan dukungan signifikan dari keluarga dan pihak lain.
Berliana juga menyatakan bahwa perempuan masih terpinggirkan dalam aktivitas olahraga karena dianggap pria dengan karakter maskulinnya lebih berpeluang daripada perempuan.
Baca Juga: 10 Drama Korea Terbaik 2021 Pilihan Kritikus TV dan Film, dari Komedi hingga Thriller
Kembali membahas film Ransomyang bisa disaksikan di Genflix, dengan total durasi 20 menit, 10 menitnya dihabiskan untuk adegan pertarungan antara tokoh antagonis dan protagonis. Sebagai sebuah film pendek dengan bujet terbatas, adegan pertarungan dilakukan dengan baik.
Ini karena para pemeran punya keahlian bela diri sehingga gerakan pertarungan tidak kaku. Kekurangan yang terlihat jelas adalah absennya efek dramatisasi berupa luka akibat kontak fisik di antara pemeran.
Gilang Pratama Nugraha Putra
Penikmat film dari komunitas KamAksara
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda