Muda dan Bergelora, Ini Para Aktivis Gen Z dari Mancanegara

Senin, 13 April 2020 - 17:59 WIB
Aktivisme juga milik anak-anak muda, terutama Gen Z yang kini memasuki masa produktif. Foto/Getty Images, Kolase: Delphine Diallo
JAKARTA - Usia mereka semua di bawah 25 tahun, bahkan ada yang belum 20 tahun. Tapi pemikiran dan aksi mereka berhasil menarik perhatian dunia.

Gak cuma itu, mereka bahkan bisa menciptakan perubahan, baik secara regional maupun tingkat dunia. Berikut para aktivis muda yang aksinya luar biasa, dan mungkin bisa jadi inspirasi kamu untuk menjadi agen perubahan.

1. MALALA YOUSAFZAI



Foto: Pool/Reuters



Malala, 22, adalah aktivis pendidikan asal Pakistan yang juga peraih Nobel Perdamaian. Ia merupakan orang termuda yang menerima penghargaan tersebut. Pada 2012, ia menjadi korban penembakan Taliban yang tidak menyukai gerakan advokasinya. Malala merilis buku biografinya, "I am Malala", dan kisah hidupnya diangkat dalam film dokumenter "He Named Me Malala".

2. GRETA THUNBERG





Foto: Forbes

Greta adalah aktivis lingkungan hidup yang memulai aksinya seorang diri di depan Gedung Parlemen Swedia pada usia 15 tahun. Setahun kemudian, dia menjadi motor atas aksi demonstrasi besar di seluruh dunia menuntut para pemimpin dunia membuat kebijakan tentang perubahan iklim. Tahun 2019, majalah TIME menganugerahinya penghargaan sebagai Person of the Year.

3. JOSHUA WONG



Foto: straitstimes.com

Joshua, 23, dikenal sebagai salah satu aktivis politik yang berpengaruh di Hong Kong. Pada 2018, dia menjadi nomine penerima Nobel Perdamaian atas aksinya dalam memimpin Umbrella Revolution menentang intervensi China atas Hong Kong. Joshua telah ditangkap beberapa kali dan telah menjalani hukuman lebih dari 100 hari di penjara. Kisah hidupnya telah diangkat dalam beberapa film, termasuk film dokumenter yang tayang di Netflix, "Joshua: Teenager vs Superpower".

4. AHED TAMIMI



Foto: Reuters

Nama perempuan 19 tahun ini menjadi viral setelah foto-fotonya yang mengonfrontasi tentara Israel, termasuk menampar seorang tentara, beredar ke seluruh dunia. Ahed pun menjadi simbol baru bagi perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel. Ahed pernah merasakan dinginnya penjara Israel selama delapan bulan. Dia juga pernah memimpin demo pembebasan Palestina di London.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More