5 Aktivis di Indonesia yang Bisa Menginspirasi Kamu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dari politik, lingkungan hidup, pendidikan, sampai masalah sosial, para aktivis ini mencoba memberikan kontribusinya untuk Indonesia yang lebih baik.
Para aktivis ini umumnya fokus pada satu bidang tertentu, dan mencoba membawa perbaikan dengan aktivitas ke lapangan maupun lewat literasi atau tontonan edukatif. Nih, sedikit dari banyak aktivis yang ada di Indonesia.
1. DANDHY LAKSONO
Foto: Instagram @dandhy_laksono
Dandhy adalah jurnalis sekaligus aktivis HAM. Aktivismenya banyak dilakukan melalui pembuatan film dokumenter produksi Watchdoc, rumah produksi yang didirikannya pada 2009 bersama jurnalis Andhy Panca Kurniawan. Lewat Watchdoc, Dandhy membongkar isu seputar lingkungan hidup, politik, sampai kaum minoritas.
2. MELATI DAN ISABEL WIJSEN
Foto: byebyeplasticbags.org
Pada 2014, aktivis lingkungan Melati dan Isabel Wijsen mendirikan Bye Bye Plastic Bags, organisasi yang bertujuan untuk mengampanyekan gerakan anti-plastik sekali pakai. Kakak-beradik ini juga menginisiasi proyek Mountain Mamasuntuk dengan melatih para perempuan di Bali untuk membuat tas yang dapat digunakan kembali dari bahan yang disumbangkan atau didaur ulang. Keduanya juga masuk dalam daftar 30 Under 30 Asia Social Entrepreneur 2020 dari Majalah Forbes.
3. FAYE SIMANJUNTAK
Foto: goodpitch.org
Berawal dari tugas sekolah mengenai keadilan sosial, Faye mendalami permasalahan perdagangan manusia, khususnya anak-anak. Pada 2013, ia memulai gerakan aktivismenya dengan mendirikan Rumah Faye yang membantu anak-anak korban prostitusi, perdagangan, dan kekerasan melalui program pencegahan, pembebasan, dan rehabilitasi. Faye pernah menjadi pembicara di TED Talks.
4. INAYAH WAHID
Foto: Okezone
Putri bungsu Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mendirikan Positive Movement (PM) yang fokus menyebarkan nilai-nilai kebahagiaan dan semangat positif dalam kehidupan. Dia menyasar anak-anak muda usia 17-25 tahun. Inayah juga menjadi salah satu pembawa acara program "Ngobrol Pintar (Ngopi)" di salah satu stasiun televisi.
5. BUTET MANURUNG
Foto: eco-business.com
Butet adalah seorang edukator dan aktivis pendidikan yang giat mempromosikan kepedulian terhadap masyarakat adat. Ia mendirikan Sokola Rimba pada 2003 yang mengajarkan kemampuan berhitung, menulis, dan membaca bagi anak-anak di hutan terpencil di Sumatra. Selain itu, Sokola Rimba juga melibatkan para tetua adat yang mengajarkan mereka tentang hukum dan nilai-nilai tradisional.
GenSINDO
Hasta Aisyah Trida Pramita
Universitas Nasional
Para aktivis ini umumnya fokus pada satu bidang tertentu, dan mencoba membawa perbaikan dengan aktivitas ke lapangan maupun lewat literasi atau tontonan edukatif. Nih, sedikit dari banyak aktivis yang ada di Indonesia.
1. DANDHY LAKSONO
Foto: Instagram @dandhy_laksono
Dandhy adalah jurnalis sekaligus aktivis HAM. Aktivismenya banyak dilakukan melalui pembuatan film dokumenter produksi Watchdoc, rumah produksi yang didirikannya pada 2009 bersama jurnalis Andhy Panca Kurniawan. Lewat Watchdoc, Dandhy membongkar isu seputar lingkungan hidup, politik, sampai kaum minoritas.
2. MELATI DAN ISABEL WIJSEN
Foto: byebyeplasticbags.org
Pada 2014, aktivis lingkungan Melati dan Isabel Wijsen mendirikan Bye Bye Plastic Bags, organisasi yang bertujuan untuk mengampanyekan gerakan anti-plastik sekali pakai. Kakak-beradik ini juga menginisiasi proyek Mountain Mamasuntuk dengan melatih para perempuan di Bali untuk membuat tas yang dapat digunakan kembali dari bahan yang disumbangkan atau didaur ulang. Keduanya juga masuk dalam daftar 30 Under 30 Asia Social Entrepreneur 2020 dari Majalah Forbes.
3. FAYE SIMANJUNTAK
Foto: goodpitch.org
Berawal dari tugas sekolah mengenai keadilan sosial, Faye mendalami permasalahan perdagangan manusia, khususnya anak-anak. Pada 2013, ia memulai gerakan aktivismenya dengan mendirikan Rumah Faye yang membantu anak-anak korban prostitusi, perdagangan, dan kekerasan melalui program pencegahan, pembebasan, dan rehabilitasi. Faye pernah menjadi pembicara di TED Talks.
4. INAYAH WAHID
Foto: Okezone
Putri bungsu Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mendirikan Positive Movement (PM) yang fokus menyebarkan nilai-nilai kebahagiaan dan semangat positif dalam kehidupan. Dia menyasar anak-anak muda usia 17-25 tahun. Inayah juga menjadi salah satu pembawa acara program "Ngobrol Pintar (Ngopi)" di salah satu stasiun televisi.
5. BUTET MANURUNG
Foto: eco-business.com
Butet adalah seorang edukator dan aktivis pendidikan yang giat mempromosikan kepedulian terhadap masyarakat adat. Ia mendirikan Sokola Rimba pada 2003 yang mengajarkan kemampuan berhitung, menulis, dan membaca bagi anak-anak di hutan terpencil di Sumatra. Selain itu, Sokola Rimba juga melibatkan para tetua adat yang mengajarkan mereka tentang hukum dan nilai-nilai tradisional.
GenSINDO
Hasta Aisyah Trida Pramita
Universitas Nasional
(it)