Memahami Makna Simbol Manji Geng Toman di Tokyo Revengers
Selasa, 19 Oktober 2021 - 18:18 WIB
Tokyo Revengers mengisahkan tentang seorang pria muda bernama Takemichi Hanagaki. Dia kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan pacarnya dari kematian akibat dibunuh geng bernama Tokyo Manji alias Toman. Serial ini dimulai seperti cerita cinta sederhana.
Manga ini ditulis Ken Wakui dan mendapatkan penghargaan sebagai Serial Shonen Terbaik Kodansha Manga Award ke-44. Anime-nya baru berjalan satu season. Namun, penggemar dengan setia menanti season 2-nya.
Meski populer, Tokyo Revengers bukannya tanpa kontroversi. Masalah terbesar di serial ini adalah swastika, yang dijadikan simbol geng Toman. Bagi audiens Barat, melihat swastika adalah pemicu besar karena itu adalah simbol Nazi, kebencian dan teror. Tapi, bagi budaya lain, seperti di India dan Asia Timur, swastika merepresentasikan kemakmuran dan keberuntungan. Jadi, bagaimana sebenarnya swastika Toman ini? Dikutip dari CBR, berikut penjelasannya!
1. Memahami simbol manji
Swastika versi Nazi sebenarnya berbeda dari simbol manji. Pada simbol manji, swastika muncul dengan putaran yang melawan arah jarum jam. Bagian tengahnya adalah tanda plus. Sementara, versi Nazi berputar searah jarum jam dan miring pada sudut yang dikenal sebagai “salib begkok.”
Jika melihat peta Jepang beberapa tahun lalu, simbol manji ini akan terlihat beberapa kali sebagai penanda tempat kuil berada. Tapi, belakangan, Jepang mengubahnya agar menjadi lebih “ramah orang asing”. Dan, bisa dipahami mengapa pemerintah memutuskan mengubahnya. Tanpa pengetahuan kebudayaan dan konteks, simbol itu telah menyebabkan banyak kebencian yang tidak beralasan dan kebencian terhadap orang Jepang.
Jadi, penting pembahasan simbol manji sebagai awalnya dimaksudkan. Simbol ini adalah simbol keberuntungan perdamaian dan kesejahteraan. Dalam ajaran Budha, simbol ini merepresentasikan jejak kaki Budha. Simbol ini mewakili hal-hal baik dan keberuntungan. Maka tidak heran kalau ini adalah simbol umum yang ditemukan di sekitar tempat ibadah. Simbol ini juga ditemukan punya asal usul Eropa yang dalam karena digunakan orang Yunani Kuno dan Anglo-Saxon.
Tapi, gambar swastika akan selalu terkait Nazi. Sayangnya, karena betapa mengakarnya swastika di dalam Nazi secara sejarah dan budaya di masa lalu dan sekarang, sulit menjelaskan kepada para penonton mengapa simbol manji tidaklah sama. Dan, ini akan jadi lebih sulit bagi orang untuk mendengarkannya.
Inilah mengapa Jepang memilih mengubah simbol tersebut di peta mereka ketimbang menawarkan konteks sejarah mengenai apa maksud simbol manji. Ini juga sama ketika Tokyo Revengers memilih tidak menggunakan simbol itu di trailer anime. Alih-alih, mereka menggunakan peluru untuk menggantikannya.
Di dua contoh itu, anime dan negara sama-sama menghindari topik dan berusaha menjelaskan simbol yang sangat rumit dan kontroversial itu. Menurut TK Nakagaki, seorang pendeta Budha Jepang yang menulis The Buddhist Swastika and Hitler’s Cross mengatakan, memulai obrolan tentang simbol itu saja sudah merupakan kemenangan. Dia juga mengatakan, dengan kedua belah pihak membahas simbol dan pemahaman mereka akan membuka jalan rekonsiliasi dan reklamasi.
2. Simbol manji telah diubah di anime
Tokyo Revengers membungkus season pertamanya dengan plot menyenangkan dan karakter yang menarik dan gampang diingat. Selain itu, season ini berakhir dengan cliffhanger yang tidak diduga yang menggetarkan para penggemarnya hingga ke sumsum tulang. Meski anime ini mendapatkan banyak popularitas, ini bukannya tanpa masalah dengan mereka memilih berhadapan dengan simbol manji.
Alih-alih memberikan disclaimer di awal tiap episode yang menjelaskan apa itu simbol maji dan bagaimana simbol ini tidak punya kaitan dengan Nazi, simbol itu disensor. Dengan nama geng Mikey adalah geng Tokyo Manji, sensor itu punya dampak signifikan dalam menonton serial ini. Pada pembukaannya, bendera geng Tokyo Manji disensor dan cahaya matahari di belakang Draken dan Mikey ditinggikan hingga ke titik di mana cahaya itu membutakan orang demi usahanya untuk menyembunyikan simbol manji.
Penggunaan cahaya yang membutakan secara berlebihan ini digunakan kapan saja jika memungkinkan. Ketika cahaya itu tidak dipakai, anime ini menggunakan adegan potongan dan foto adegan untuk menggantikan simbol manji yang membuat transisi yang sangat aneh ketika karakter tidak bergerak atau ada adegan dimana tidak ada karakter sama sekali meskipun ada obrolan. Adegan yang seharusnya punya dampak dramatis pun akhirnya tidak ada.
Mungkin, menyadari kalau sensor itu menciptakan pengalaman yang kurang diharapkan bagi para penggemar, Tokyo Revengers kemudian mengambil pendekatan yang berbeda. Serial ini menghilangkan simbol manji dari seragam geng itu atau mengaburkannya. Ada juga foto gambar yang diperlihatkan, bukan gambar bergerak, tapi tidak terlalu kentara seperti sebelumnya.
Ini jelas adalah peningkatan dari sebelumnya. Tapi, tanpa penjelasan terhadap mengapa ada blank spot acak di tengah-tengah nama geng, ini menciptakan gap di pikiran penonton. Obrolan yang diajukan Nakagaki tidak pernah bisa terjadi kalau tidak ada usaha untuk memulainya.
Manga ini ditulis Ken Wakui dan mendapatkan penghargaan sebagai Serial Shonen Terbaik Kodansha Manga Award ke-44. Anime-nya baru berjalan satu season. Namun, penggemar dengan setia menanti season 2-nya.
Meski populer, Tokyo Revengers bukannya tanpa kontroversi. Masalah terbesar di serial ini adalah swastika, yang dijadikan simbol geng Toman. Bagi audiens Barat, melihat swastika adalah pemicu besar karena itu adalah simbol Nazi, kebencian dan teror. Tapi, bagi budaya lain, seperti di India dan Asia Timur, swastika merepresentasikan kemakmuran dan keberuntungan. Jadi, bagaimana sebenarnya swastika Toman ini? Dikutip dari CBR, berikut penjelasannya!
1. Memahami simbol manji
Swastika versi Nazi sebenarnya berbeda dari simbol manji. Pada simbol manji, swastika muncul dengan putaran yang melawan arah jarum jam. Bagian tengahnya adalah tanda plus. Sementara, versi Nazi berputar searah jarum jam dan miring pada sudut yang dikenal sebagai “salib begkok.”
Jika melihat peta Jepang beberapa tahun lalu, simbol manji ini akan terlihat beberapa kali sebagai penanda tempat kuil berada. Tapi, belakangan, Jepang mengubahnya agar menjadi lebih “ramah orang asing”. Dan, bisa dipahami mengapa pemerintah memutuskan mengubahnya. Tanpa pengetahuan kebudayaan dan konteks, simbol itu telah menyebabkan banyak kebencian yang tidak beralasan dan kebencian terhadap orang Jepang.
Jadi, penting pembahasan simbol manji sebagai awalnya dimaksudkan. Simbol ini adalah simbol keberuntungan perdamaian dan kesejahteraan. Dalam ajaran Budha, simbol ini merepresentasikan jejak kaki Budha. Simbol ini mewakili hal-hal baik dan keberuntungan. Maka tidak heran kalau ini adalah simbol umum yang ditemukan di sekitar tempat ibadah. Simbol ini juga ditemukan punya asal usul Eropa yang dalam karena digunakan orang Yunani Kuno dan Anglo-Saxon.
Tapi, gambar swastika akan selalu terkait Nazi. Sayangnya, karena betapa mengakarnya swastika di dalam Nazi secara sejarah dan budaya di masa lalu dan sekarang, sulit menjelaskan kepada para penonton mengapa simbol manji tidaklah sama. Dan, ini akan jadi lebih sulit bagi orang untuk mendengarkannya.
Inilah mengapa Jepang memilih mengubah simbol tersebut di peta mereka ketimbang menawarkan konteks sejarah mengenai apa maksud simbol manji. Ini juga sama ketika Tokyo Revengers memilih tidak menggunakan simbol itu di trailer anime. Alih-alih, mereka menggunakan peluru untuk menggantikannya.
Di dua contoh itu, anime dan negara sama-sama menghindari topik dan berusaha menjelaskan simbol yang sangat rumit dan kontroversial itu. Menurut TK Nakagaki, seorang pendeta Budha Jepang yang menulis The Buddhist Swastika and Hitler’s Cross mengatakan, memulai obrolan tentang simbol itu saja sudah merupakan kemenangan. Dia juga mengatakan, dengan kedua belah pihak membahas simbol dan pemahaman mereka akan membuka jalan rekonsiliasi dan reklamasi.
2. Simbol manji telah diubah di anime
Tokyo Revengers membungkus season pertamanya dengan plot menyenangkan dan karakter yang menarik dan gampang diingat. Selain itu, season ini berakhir dengan cliffhanger yang tidak diduga yang menggetarkan para penggemarnya hingga ke sumsum tulang. Meski anime ini mendapatkan banyak popularitas, ini bukannya tanpa masalah dengan mereka memilih berhadapan dengan simbol manji.
Alih-alih memberikan disclaimer di awal tiap episode yang menjelaskan apa itu simbol maji dan bagaimana simbol ini tidak punya kaitan dengan Nazi, simbol itu disensor. Dengan nama geng Mikey adalah geng Tokyo Manji, sensor itu punya dampak signifikan dalam menonton serial ini. Pada pembukaannya, bendera geng Tokyo Manji disensor dan cahaya matahari di belakang Draken dan Mikey ditinggikan hingga ke titik di mana cahaya itu membutakan orang demi usahanya untuk menyembunyikan simbol manji.
Penggunaan cahaya yang membutakan secara berlebihan ini digunakan kapan saja jika memungkinkan. Ketika cahaya itu tidak dipakai, anime ini menggunakan adegan potongan dan foto adegan untuk menggantikan simbol manji yang membuat transisi yang sangat aneh ketika karakter tidak bergerak atau ada adegan dimana tidak ada karakter sama sekali meskipun ada obrolan. Adegan yang seharusnya punya dampak dramatis pun akhirnya tidak ada.
Mungkin, menyadari kalau sensor itu menciptakan pengalaman yang kurang diharapkan bagi para penggemar, Tokyo Revengers kemudian mengambil pendekatan yang berbeda. Serial ini menghilangkan simbol manji dari seragam geng itu atau mengaburkannya. Ada juga foto gambar yang diperlihatkan, bukan gambar bergerak, tapi tidak terlalu kentara seperti sebelumnya.
Ini jelas adalah peningkatan dari sebelumnya. Tapi, tanpa penjelasan terhadap mengapa ada blank spot acak di tengah-tengah nama geng, ini menciptakan gap di pikiran penonton. Obrolan yang diajukan Nakagaki tidak pernah bisa terjadi kalau tidak ada usaha untuk memulainya.
tulis komentar anda