Siapakah Sebenarnya 7 Panglima Perang Lautan di One Piece?
Senin, 18 Oktober 2021 - 20:20 WIB
Sebuah kasus aneh ketika Marinir One Piece mampu memukul mundur para pembajak laut meskipun jumlah mereka banyak. Setelah Gol D Roger dieksekusi dan Era Perompak Besar dimulai, serombongan perompak baru bermunculan di mana-mana. Terlebih, Empat Kaisar Dunia Baru baru saja mulai membangun kekuatan dan wilayah mereka.
Dunia berubah. Marinir harus berubah kalau mereka ingin mempertahankan kekuasaan. Dan, inilah bagaimana Tujuh Panglima Perang Lautan dibentuk.
Tujuh Panglima Perang Lautan adalah sistem yang dibuat Pemerintah Dunia sebagai respons atas meningkatnya jumlah perompak. Mereka terdiri atas tujuh kru perompak berbeda yang kejahatannya telah diampuni dan imbalan mereka dibatalkan. Mereka bebas mencapai tujuan mereka selama tidak langsung bersimpangan dengan kepentingan Markas Marinir dan Pemerintah Dunia.
Sebagai balasannya, para Panglima Perang itu diharapkan melakukan tugas yang diberikan kepada mereka. Seperti, ketika Bartholomew Kuma diperintahkan membunuh Perompak Topi Jerami di Thriller Bark dan juga mematuhi panggilan Pemerintah saat krisis seperti eksekusi Portgas D Ace. Prinsip ini membuat mereka yang mendapat julukan Panglima Perang ejekan sebagai “Anjing Pemerintah” dari perompak lain karena mereka membuang harga diri mereka sebagai jagoan demi perlindungan pemerintah.
Panglima Perang yang kali diperkenalkan adalah Dracula Mihawk. Dia muncul di chapter 50 ketika dia menghancurkan kapal Don Krieg. Dia kemudian bertempur dengan Zoro.
Tapi, menurut CBR, pembaca tidak mendapatkan penjelasan yang layak mengenai sistem Tujuh Panglima Perang ini sampai chapter 69. Penjelasan ini diberikan Yosaku, yang menyebutkan Jimbei, karakter yang tidak benar-benar muncul sampai busur Impel Down. Konsep Panglima Perang ini sebenarnya didasarkan pada privateer sungguhan. Privateer adalah perompak yang disetujui diperkerjakan negara-negara Eropa untuk menjarah dan menyerang kapal, koloni serta perompak lain.
Di One Piece, setidaknya ada 11 karakter yang dikenal yang punya titel Panglima Perang di satu titik atau lainnya. Tapi, tujuh Panglima Perang paling dikenal di serial ini adalah Dracula Mihawk, Bartholomew Kuma, Boa Hancok, Sir Crocodile, Gecko Moria, Jimbei dan Donquixote Doflamingo. Sejumlah karakter lain yang juga kemudian memegang titel Panglima Perang untuk beberapa saat adalah Trafalgar Law, Buggy the Clown, Marshall D Teach dan Edward Weevil.
Yang menarik, tiap Panglima Perang punya alasan khusus untuk mengambil titel itu, mulia atau tidak. Misalnya, Boa Hancock menggunakan titel Panglima Perangnya untuk mempertahankan rumahnya, Amazon Lily, negara tertutup di mana Pemerintah Dunia atau Marinir tidak bisa memberlakukan otoritas mereka terhadap rakyatnya. Jimbei mengambil posisi Panglima Perang sebagai tindakann kepercayaan yang baik. Dia percaya itu bisa memperkuat hubungan antara Fishman dan Manusia di masa depan.
Tapi, para Panglima Perang jahat seperti Crocodile atau Doflamingo menggunakan posisi mereka untuk mencapai ambisi mereka di kerajaan mereka tanpa khawatir bakal diinvestigasi pemerintah. Bahkan Buggy the Clown pun mampu menggunakan posisi barunya sebagai Panglima Perang. Setelah lompatan waktu, Buggy memulai Layanan Pengiriman Buggy—serikat tentara bayaran yang dilakukan Buggy dan krunya yang mengirimkan perompak dan prajurit kuat ke negara atau grup mana saja yang mau membayar.
Meskipun para Panglima Perang ini nyaris menjadi andalan di One Piece, sistem ini pada akhirnya akan dibatalkan. Di Reverie, topik yang dibahas adalah apakah sistem Tujuh Panglima Perang itu harus dibubarkan karena aksi Crocodile, Doflamingo dan Blackbeard. Dalam pertemuan itu, mereka kemudian memutuskan mencoret status semua Panglima Perang dan imbalan mereka kembali dipulihkan di chapter 956.
Karenanya, Marinir ditempatkan di seluruh lokasi mantan Panglima Perang, termasuk Boa Hancock, Mihawk dan Weevil. Mereka di sana untuk menangkap atau membunuh targetnya. Akan menarik untuk disimak kelanjutan nasib mereka diOne Piece, terutama setelahWano berakhir.
Dunia berubah. Marinir harus berubah kalau mereka ingin mempertahankan kekuasaan. Dan, inilah bagaimana Tujuh Panglima Perang Lautan dibentuk.
Tujuh Panglima Perang Lautan adalah sistem yang dibuat Pemerintah Dunia sebagai respons atas meningkatnya jumlah perompak. Mereka terdiri atas tujuh kru perompak berbeda yang kejahatannya telah diampuni dan imbalan mereka dibatalkan. Mereka bebas mencapai tujuan mereka selama tidak langsung bersimpangan dengan kepentingan Markas Marinir dan Pemerintah Dunia.
Sebagai balasannya, para Panglima Perang itu diharapkan melakukan tugas yang diberikan kepada mereka. Seperti, ketika Bartholomew Kuma diperintahkan membunuh Perompak Topi Jerami di Thriller Bark dan juga mematuhi panggilan Pemerintah saat krisis seperti eksekusi Portgas D Ace. Prinsip ini membuat mereka yang mendapat julukan Panglima Perang ejekan sebagai “Anjing Pemerintah” dari perompak lain karena mereka membuang harga diri mereka sebagai jagoan demi perlindungan pemerintah.
Panglima Perang yang kali diperkenalkan adalah Dracula Mihawk. Dia muncul di chapter 50 ketika dia menghancurkan kapal Don Krieg. Dia kemudian bertempur dengan Zoro.
Tapi, menurut CBR, pembaca tidak mendapatkan penjelasan yang layak mengenai sistem Tujuh Panglima Perang ini sampai chapter 69. Penjelasan ini diberikan Yosaku, yang menyebutkan Jimbei, karakter yang tidak benar-benar muncul sampai busur Impel Down. Konsep Panglima Perang ini sebenarnya didasarkan pada privateer sungguhan. Privateer adalah perompak yang disetujui diperkerjakan negara-negara Eropa untuk menjarah dan menyerang kapal, koloni serta perompak lain.
Di One Piece, setidaknya ada 11 karakter yang dikenal yang punya titel Panglima Perang di satu titik atau lainnya. Tapi, tujuh Panglima Perang paling dikenal di serial ini adalah Dracula Mihawk, Bartholomew Kuma, Boa Hancok, Sir Crocodile, Gecko Moria, Jimbei dan Donquixote Doflamingo. Sejumlah karakter lain yang juga kemudian memegang titel Panglima Perang untuk beberapa saat adalah Trafalgar Law, Buggy the Clown, Marshall D Teach dan Edward Weevil.
Yang menarik, tiap Panglima Perang punya alasan khusus untuk mengambil titel itu, mulia atau tidak. Misalnya, Boa Hancock menggunakan titel Panglima Perangnya untuk mempertahankan rumahnya, Amazon Lily, negara tertutup di mana Pemerintah Dunia atau Marinir tidak bisa memberlakukan otoritas mereka terhadap rakyatnya. Jimbei mengambil posisi Panglima Perang sebagai tindakann kepercayaan yang baik. Dia percaya itu bisa memperkuat hubungan antara Fishman dan Manusia di masa depan.
Tapi, para Panglima Perang jahat seperti Crocodile atau Doflamingo menggunakan posisi mereka untuk mencapai ambisi mereka di kerajaan mereka tanpa khawatir bakal diinvestigasi pemerintah. Bahkan Buggy the Clown pun mampu menggunakan posisi barunya sebagai Panglima Perang. Setelah lompatan waktu, Buggy memulai Layanan Pengiriman Buggy—serikat tentara bayaran yang dilakukan Buggy dan krunya yang mengirimkan perompak dan prajurit kuat ke negara atau grup mana saja yang mau membayar.
Meskipun para Panglima Perang ini nyaris menjadi andalan di One Piece, sistem ini pada akhirnya akan dibatalkan. Di Reverie, topik yang dibahas adalah apakah sistem Tujuh Panglima Perang itu harus dibubarkan karena aksi Crocodile, Doflamingo dan Blackbeard. Dalam pertemuan itu, mereka kemudian memutuskan mencoret status semua Panglima Perang dan imbalan mereka kembali dipulihkan di chapter 956.
Karenanya, Marinir ditempatkan di seluruh lokasi mantan Panglima Perang, termasuk Boa Hancock, Mihawk dan Weevil. Mereka di sana untuk menangkap atau membunuh targetnya. Akan menarik untuk disimak kelanjutan nasib mereka diOne Piece, terutama setelahWano berakhir.
(alv)
Lihat Juga :
tulis komentar anda