5 Kasus Putusnya Jaringan Internet yang Bikin Heboh Seluruh Dunia

Rabu, 06 Oktober 2021 - 21:51 WIB
Putusnya akses ke Facebook dan teman-temanya pada awal pekan ini bukanlah satu-satunya kasus putus akses internet yang menghebohkan dunia. Masih ada lainnya. (Foto: Capacity Media)
Putusnya koneksi intenet yang dialami Facebook dan teman satu perusahaannya, Instagram dan WhatsApp, pada awal pekan ini menghebohkan seluruh dunia. Gangguan itu menyebabkan sejumlah situs yang dikelola Facebook tidak bisa diakses selama kurang lebih 7 jam. Akibatnya, pengguna pun berbondong-bondong curhat ke Twitter atau platform media sosial lainnya.

Gangguan semacam ini memang tidak terjadi hanya sekali dan bukan hanya pada Facebook. Banyak situs yang juga pernah mengalami gangguan akses hingga berjam-jam yang tentunya mengakibatkan banyak kerugian. Bahkan, perusahaan sebesar Google pun pernah mengalaminya.

Putusnya akses ke internet ini banyak penyebabnya. Ada yang karena kesalahan dari perusahaan, tapi ada juga karena campur tangan pemerintah dan penyebab lain. Di luar campur tangan pemerintah, berikut 5 gangguan terputusnya akses internet alias internet outage yang pernah menghebohkan dunia.



1. Kerusakan kabel bawah laut penghubung Laut Timur Tengah dan Laut Mediterania — 2008





Gangguan kabel bawah laut ini adalah dua insiden kerusakan besar terpisah yang terjadi pada kabel komunikasi optik bawah laut yang terjadi di seluruh dunia pada 2008. Kejadian pertama mengganggu akses internet di Timur Tengah dan India pada 23 Januari—4 Februari. Sedangkan, yang kedua membuat jaringan internet mati di banyak tempat di Timur Tengah dan Eropa pada 19 Desember.

Penyebab putusnya jaringan internet ini adalah jangkar kapal. Jangkar ini merusak kabel optik milik Flag and Seamewe 4. TeleGeorgraphy, kelompok riset kabel bawah laut dari Amerika Serikat, mengatakan kerusakan itu mematikan akses internet sebesar 75% dari Timur Tengah ke Eropa. Kejadian pertama berlangsung selama sepekan. Sedangkan kejadian kedua berlangsung hingga akhir Desember 2019.

2. Wanita tua putuskan akses internet di Armenia — 2011



Jaringan internet di Armenia pernah putus total gara-gara kejadian yang cukup sepele. Pada 28 Maret 2011, seorang wanita tua tengah mengais-ais tembaga untuk dijual kembali. Kejadian ini terjadi di sekitar Yerevan, ibu kota negara tersebut.

Suatu kesempatan, dia menemukan seutas kabel tembaga. Dia pun berusaha mengambil kabel itu dengan sekopnya. Tak disangka, kabel itu ternyata adalah kabel jaringan internet di Armenia. Kabel milik perusahaan telekominikasi ArmenTel, FiberNet Communication dan GNC-Alfa itu pun putus.

Akibat tindakan wanita itu, internet di Armenia pun mati. Sekitar 3,2 juta warga negara itu pun tak bisa mengakses internet selama 5 jam. Media lokal kemudian menjuluki wanita itu sebagai peretas (hacker) sekop.

Pemerintah setempat bahkan sampai mengirimkan tim keamanan untuk menginterogasi wanita tersebut. Awalnya, pelaku sempat dicurigai sebagai mata-mata yang ditugaskan untuk merusak jaringan internet di negara tersebut. Namun, wanita itu akhirnya dibebaskan dengan alasan karena sudah tua.

3. Serangan Mirai Botnet — 2016



Jerman dikenal sebagai negara berteknologi maju. Tapi, ini tidak serta merta membuat mereka kebal dari isu keamana internet. Pada 2016, internet di negara itu pernah mengalami serangan besar-besaran.

Mengutip Security Ledger, serangan itu berhasil melumpuhkan 900.000 router aktif di Jerman. Akibatnya, banyak perangkat elektronik yang rusak. Perangkat yang rusak tersebut antara lain adalah printer, perekam video digital dan perangkat Internet of Things lainnya. Serangan tersebut berlangsung selama satu hari.

Penyebab serangan besar-besaran itu adalah sebuah malware yang bernama Mirai. Malware inilah yang mengubah perangkat jaringan yang menjalankan Linux menjadi bot yang dikendalikan dari jarak jauh. Saat Jerman terkena serangan ini, Kanselir Jerman Angela Merkel tidak bisa memastikan dari mana asal Mirai Botnet tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More