Tim Produksi The King: Eternal Monarch Minta Maaf Atas Kontroversi Bangunan Kekaisaran Korea

Selasa, 21 April 2020 - 10:32 WIB
Serial The King: Eternal Monarch menuai kontroversi karena dianggap meniru arsitektur kuil Jepang. Foto/SBS
Bangunan yang menggambarkan dunia monarki Korea dalam serial itu disebut mirip dengan kuil di Jepang.

Baru muncul dengan dua episode perdananya, serial yang dibintangi Lee Min Ho dan Kim Go Eun ini sudah menuai kontroversi. Masalahnya ada pada title video atau video pembuka tiap episode yang menggambarkan bangunan-bangunan pada masa monarki di Korea, yang dinilai menjiplak desain kuil-kuil di Jepang.

Dikutip dari Soompi, salah satu bangunan yang disebut disontek adalah kuil Jepang Todai-ji, yang jadi bangunan istana raja. Bangunan lainnya yang ditiru adalah kuil Kofuku-ji.



Beberapa penonton juga menemukan kemiripan antara cap atau stempel kekaisaran fiksi dalam serial ini dengan cap kerajaan Jepang.



Stempel kkaisaran dalam "The King: Eternal Monarch". Foto: SBS/Soompi



Stempel kerajaan Jepang. Foto/Soompi


Seperti kita tahu, serial "The King: Eternal Monarch" adalah cerita drama fantasi dengan latar dunia paralel yang menghubungkan antara Korea pada masa monarki dan Korea pada masa sekarang.

Arsitektur bangunan monarki Korea yang meniru desain dari Jepang ini jadi sangat sensitif mengingat sejarah buruk antara kedua negara.

Buat yang belum tahu, pada era 1910, Korea adalah negara jajahan Jepang. Pada masa itu, warga Korea disebut jadi korban kerja paksa. Para perempuan Korea juga dijadikan budak seks selama Perang Dunia II. Korea Selatan dan Jepang belakangan ini juga punya isu konflik perdagangan.

Nah, makanya, tiruan desain yang dilakukan Korea Selatan atas kuil Jepang pun jadi kontroversi yang lumayan panas bagi kedua negara.





Title video "The King: Eternal Monarch". Foto:SBS



Bangunan di kuil Tōdai-ji Complex, Jepang. Foto: Soompi


Atas masalah ini, tim produksi “The King: Eternal Monarch” pun akhirnya mengeluarkan pernyataan mewakili Hwa & Dam Pictures selaku rumah produksi serial ini.

"Pertama-tama, kami ingin membahas soal cap Kekaisaran Korea. Cap ini mengambil desain bunga plum ganda yang dirangkai dengan bunga yang lain. Jadi ini tidak ada hubungannya dengan stempel kerajaan dari Jepang," tulis mereka.

"Untuk title video, pertama, untuk pagoda kayu, kami menggunakan pagoda kayu lima tingkat Baekje, berdasarkan yang ada di Baekje History Reproduction Complex. Kami harap kami tidak menimbulkan kesalahpahaman karena membuat bangunan kayu fiksi berdasarkan pagoda kayu yang ada dalam catatan sejarah."

"Meski begitu, dalam hal pagoda kayu dua tingkat, kami memang memakai desain kuil Buddha Korea dan kerajaan China. Kami telah melakukan verifikasi dan menemukan bahwa beberapa fitur kuil Jepang digunakan dalam proses tersebut. Ini jelas kesalahan kami karena tidak memperhatikan setiap detail dalam proses mendesain dunia fiksi Kekaisaran Korea, dan kami dengan tulus meminta maaf."

Tim produksi pun berjanji akan segera memperbaiki desain yang menimbulkan kontroversi tersebut pada episode ketiga serial ini. Revisi juga bakal dilakukan untuk tayangan ulang dan layanan video on demand (VOD) untuk episode yang sudah tayang.
(it)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More