Dari Hollywood hingga Idol K-Pop Ramai-Ramai Patahkan Stereotip Gender

Sabtu, 08 Mei 2021 - 11:00 WIB
Sebuah studi dari Center for the Study of Women in Televisiona nd Film, San Diego State University menyebut bahwa pada 2020, jumlah sutradara perempuan yang membuat film besar atau blockbuster meningkat menjadi 16%. Sedangkan tahun sebelumnya hanya 13% dan 4% pada 2018. Meski begitu kampanye untuk mendorong bertambahnya jumlah sutradara perempuan terus dilakukan di Hollywood. Dengan harapan tidak ada lagi batasan profesi karena gender.

Kapan Streotip Gender Terbentuk?

Stereotip gender merupakan keyakinan yang dimiliki masyarakat tentang karakteristik laki-laki dan perempuan. Ketika anak-anak berusia 3-4 tahun (usia prasekolah) mereka sudah mulai memikirkan apa artinya menjadi laki-laki dan perempuan. Di usia ini, anak-anak mulai meniru apa pun yang dilihatnya, termasuk mengadopsi perilaku yang dilakukan oleh orang dewasa.



Foto: Getty Images

Misalnya anak perempuan, mungkin banyak menghabiskan waktu mereka di meja rias atau dapur. Sedangkan anak laki-laki mulai terlibat dalam aktivitas yang membuat mereka merasa kuat. Seperti membangun menara balok dan kemudia menjatuhkannya dengan truk mainan.

Baca Juga: 5 Drama Korea Antiklise, Patahkan Stereotip Gender, tapi tetap Romantis!

Jika dibiarkan, maka gambaran stereotip ini akan tumbuh bersama si anak. Mereka mulai membatasi antara ‘milik’ perempuan dan ‘milik’ laki-laki, termasuk kebiasaan khas dan perilaku yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan perempuan dan laki-laki. Berawal dari keluarga dan pendidikan, stereotip ini akan makin berakar di pikiran individu jika praktik di lingkungannya mendukung stereotip tersebut.

Psikolog Andrea Bastiani Archibald mengatakan bahwa anak-anak punya kemampuan alami yang luar biasa untuk melihat dunia sebagai tanpa batas. “Namun, ketika orang dewasa memberi isyarat bahwa perilaku tertentu dilarang berdasarkan jenis kelamin, dunia mereka akan menjadi semakin kecil. Dan itu bukan hanya membuat mereka sedih, itu bisa merusak juga,” ujarnya.

GenSINDO

Hikmah Ovita

Universitas Negeri Jakarta

(ita)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More