Mengapa John Walker Jadi Captain America Jahat di MCU?

Sabtu, 10 April 2021 - 04:34 WIB


4. Apakah John Walker di MCU memang jahat?



Masih terlalu dini untuk menilai kalau John Walker di MCU ini benar-benar merupakan Captain America yang jahat. Jelas kalau dia menderita PTSD setelah pengalamannya di Afghanistan dan kematian Battlestar. Kebenarannya adalah seseorang yang terluka tidak akan pernah bisa memegang tameng itu dan menjadi Captain America baru. Abraham Erskine jauh lebih bijak atas pilihannya ketimbang pemerintah AS.

Sayangnya, John telah melintasi batasan—dan seluruh dunia telah menyaksikan apa yang dia lakukan. Dia menggunakan tameng Captain America untuk membunuh salah satu anggota Flag Smasher secara brutal di apa yang bisa disebut sebagai aksi balas dendam. Aksi itu tertangkap di banyak kamera telepon genggam. Sayangnya, ketika Sam mungkin mau memahami Karli Morgenthau, dia sepertinya tidak akan mau melunak pada pria yang telah menyebabkan aib dan ketidakhormatan terhadap tameng Captain America. Jadi, pembunuhan itu sepertinya akan membuktikan kalau John telah melewati perbatasan dan tidak akan ada orang yang mau membantunya untuk menghentikannya melangkah lebih jauh.

Serum tentara super itu memperkuat apa yang ada di dalam diri seseorang. Bagi John, itu artinya adalah kemarahan dan rasa sakit terpendam yang meledak. Rasa duka dan kesedihannya menjadi lebih kuat. Bahkan, Steve Rogers berusaha tetap stabil setelah menduga Bucky tewas di Captain America: The First Avenger. Namun, John sepertinya tidak seperti itu. Dia mungkin belum menjadi Captain America yang jahat, tapi lebih seperti tidak terkendali. Namun, dia akan berada di jalan untuk menjadi antithesis apa pun yang seharusnya diperjuangkan Captain America.



Karier John sebagai Captain America di MCU memang mengalami awal yang sulit. Ketika John kali pertama mendampingi Sam dan Bucky di episode 2 The Falcon and the Winter Soldier, dia berusaha keras mendapatkan persetujuan dari dua orang tersebut dan sangat ingin mengisi kekosongan yang ditinggalkan Steve. Dalam dua episode sebelumnya, tidak ada yang berjalan sesuai cara John. Meskipun mengenakan kostum Captain America dan melemparkan tameng, tidak ada yang menghormati wewenangnya. Bucky dan Sam tidak bisa menyembunyikan tawa mereka, Dora Milaje dengan mudah menendangnya dan bahkan Lemar beberapa kali mempertanyakan kekaptenannya. Sebagaimana diucapkan Sam, satu-satunya yang dijalankan John adalah mulutnya. Perasaan tidak kompeten ini memberikan rasa rendah diri bagi John yang akhirnya meledak di klimaks episode 4.

Jahatnya John juga bisa terdampak atas kesadaran mendadaknya atas ketidakberdayaannya. Di dunia fiktif MCU, ada peningkatan besar-besaran dari konflik militer menjadi perang superhero. John mungkin telah menjadi kekuatan besar di Afghanistan, tapi melawan tentara super dan Dora Milaje, dia kewalahan. Kenyataan ini menabraknya seperti kereta kargo di episode 4. Dia pun menggunakan serum tentara super untuk mengompensasi dirinya dan frustrasi selama bertahun-tahun pun mencapai puncaknya, pengaruhnya langsung muncul di kepalanya.



Kenyataan bahwa John Walker menjadi penjahat itu memang tidak bisa dihindari di MCU. Namun, penyebabnya adalah campuran dari berbagai macam masalah lama—trauma masa lalu, rasa rendah diri, munculnya kekuatan secara mendadak, dan kurangnya rasa hormat terhadap dirinya sebagai pengganti Steve Rogers. Semua masalah emosional ini kemudian disulut oleh kematian Lemar. Sebagai teman dekat—mungkin satu-satunya, Lemar menjadi insting terburuk John. Kehilangan Lemar menyulut kemarahan John dan mengekspos nafsu untuk mendominasi yang selalu tersembunyi. Sekarang, tidak ada lagi yang menahan amarah itu.

5. Apa arti twist John Walker bagi MCU?



Ketika John melakukan pembunuhan di episode 4 The Falcon and the Winter Soldier, Sam dan Bucky menyaksikannya. Mereka tidak terlihat marah, tapi kecewa. Dampak pertama atas aksi John itu adalah mendapati dirinya langsung berhadapan dengan dua Avengers . Sampai saat ini, Sam dan Bucky ogah-ogahan menerima aliansi dengan Captain America baru itu—apalagi setelah John mengacaukan rencana mereka untuk berbicara dengan Karli Morgenthau. Menyaksikan bagaimana John kehilangan akal sehatnya akan membuat Sam dan Bucky sadar kalau bekerja sama dengan pembunuh ini bukan lagi sebuah pilihan. Tidak hanya duo disfungsi ini harus mengejar Flag Smasher sendiri, mereka mungkin juga akan berusaha melumpuhkan John. Captain America baru itu jelas di luar kendali dan telah berubah dari sekadar menjadi tiruan Steve Rogers menjadi pencedera memorinya. Dia harus dihentikan.

Bagi John, Captain America baru ini menunjukkan sedikit rasa penyesalan atas tindakannya itu. Dia berdiri dengan pongah di atas mayat anggota Flag Smasher yang dihabisinya. Jelas tidak akan mengejutkan jika episode 5 dimulai dengan John mengerdipkan matanya ke arah kerumunan orang dengan senyum getir dan mengatakan tidak ada yang harus dilihat di situ. Namun, dia memilih bereaksi. John telah bergerak mendekati menjadi vigilante yang kejam dan tidak bisa diandalkan. Ya, dia memang memerangi orang jahat, tapi dia tidak bisa dijabarkan sebagai pahlawan.

Baca Juga: Bukan Falcon, Ini Sosok Captain America Baru di MCU

Yang lebih menarik adalah bagaimana Pemerintah AS akan bereaksi terhadap Captain America mereka yang memukuli kepala orang dengan tameng yang dilihat banyak orang di Riga. Pihak berwenang mungkin akan melakukan hal yang benar dengan mengenyahkannya, mengakuinya dan mengirimkan tim untuk menangkap John, di mana dia akan diadili. Dalam skenario ini, John sepertinya akan mulai menggunakan persona US Agent yang lebih sering dia pakai di komik Marvel. Namun, dengan mempertimagkan tema sinis terhadap dunia superhero di serial The Falcon and the Winter Soldier, ada kemungkinan kalau Gedung Putih akan membela orang ini. Pemerintah bisa menjadi penjahat MCU—tidak hanya dipertanyakan secara etis, tapi secara aktif terlibat dalam pembunuhan brutal. Kemana pun The Falcon and the Winter Soldier mengarah, perubahan John Walker ke sisi gelap jelas menjadi titik balik bagi MCU.
(alv)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More