Mencari Makna Kebahagiaan dari Novel 'I Saw the Same Dream Again'

Jum'at, 02 April 2021 - 21:32 WIB
Novel Jepang I Saw the Same Dream Again karya Sumino Yoru mengajak kita mencari arti kebahagiaan bagi tiap individu. Foto/Instagram @katalogharu
JAKARTA - Pernahkah kamu bertanya-tanya apa arti kebahagiaan? Sama seperti kamu, Koyanagi Nanoka dalam novel "I Saw the Same Dream Again" juga mempertanyakan arti kebahagiaan supaya bisa menjawab tugas sekolahnya.

Dalam mencari arti, dia bertemu dengan tiga perempuan berbeda usia, yaitu seorang pelajar SMA yang suka melukai dirinya bernama Minami, seorang perempuan yang terjebak dalam hidupnya sendiri yang dipanggil Abazure-san, dan seorang nenek yang tampak hidup damai.



Foto: Instagram @katalogharu

Semua orang tentu punya penyesalan masing-masing, sehingga definisi kebahagiaan pun juga akan berbeda. Koyanagi hanya seorang pelajar SD, berteman dengan seekor kucing yang menemaninya ke mana pun dia pergi, dan belum terlalu mengerti rumitnya dunia orang dewasa.



Meski begitu, dia digambarkan sebagai karakter yang pintar. Dia sesekali membuat analogi kehidupan dengan hal-hal di sekitarnya, seperti hidup yang mirip es serut atau hidup seperti puding.

Pada beberapa adegan, dia tampak tidak mengerti apa yang dimaksud oleh orang-orang di sekelilingnya. Misalnya, dia tidak mengerti istilah abazure—diartikan sebagai seorang perempuan tunasusila—dan justru mengira kata tersebut adalah sebuah nama.



Foto: Getty Images

Koyanagi menanyakan makna kebahagiaan bagi ketiga perempuan yang dia kenal. Dia hanya membutuhkan sebuah kata kunci, petunjuk agar dia bisa benar-benar memahami arti kebahagiaan.

Baca Juga: Apakah Kamu Bahagia? Ini Cara Mengecek Sekaligus Mengatasinya

Pertama, dia mendatangi tempat tinggal Abazure-san. Pada awalnya, mereka membahas mengenai pekerjaan, suatu hal yang sangat disukai oleh kedua orang tua Koyanagi. Sayangnya, menurut Abazure-san, tidak ada pekerjaan yang menyenangkan.

Mendengar pernyataan tersebut, Koyanagi tidak mengerti. Apakah artinya Abazure-san tidak bahagia karena dia tidak menyukai pekerjaannya? Abazure-san tidak menjawab, hanya mengatakan bahwa kedatangan Koyanagi yang sekarang membuatnya bahagia, lalu menyanyikan lagu yang liriknya berbunyi “Kebahagiaan itu tidak berjalan mendekat, karena itu kita yang menghampiri”.

Ketika dia bertanya pada nenek, sang nenek menjawab dengan beberapa cerita tentang kebahagiaan kecil. Contohnya adalah dapat menikmati teh di hari yang cerah atau ketika Koyanagi datang mengunjungi dirinya yang kesepian. Namun, memberikan satu jawaban pasti mengenai kebahagiaan merupakan hal yang sulit baginya.



Foto: uxdesign.cc

Berbeda dengan jawaban nenek, Minami mempunyai pandangan lain. Menurutnya, kebahagiaan merupakan sebuah situasi yang membuat seseorang benar-benar merasa terpenuhi akan perasaan senang. Hal-hal kecil seperti memakan kue yang membuat Koyanagi senang tidak dapat menjadi definisi kebahagiaan bagi Minami.

Selama berhari-hari dia memikirkan jawaban, dibantu dengan beberapa petunjuk yang diberikan oleh sekelilingnya, perlahan Koyanagi memiliki definisi kebahagiaan menurutnya sendiri.

Tidak hanya mendapatkan jawaban, tanpa sadar Koyanagi juga membantu sekelilingnya untuk kembali mengingat hal terpenting dalam hidup mereka yang sempat mereka lupakan. Karena seringkali kita melupakan hal-hal kecil yang membuat kita lupa untuk menjadi bahagia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More