Jebakan di Balik Deadline Panjang untuk Kerjakan Tugas
Senin, 01 Maret 2021 - 17:30 WIB
JAKARTA - Saat dikasih tugas kuliah atau kerjaan dengan tenggat waktu (deadline) yang panjang, biasanya kita akan senang dan menganggap punya banyak waktu untuk mengerjakannya. Padahal, ini bisa saja sebuah 'jebakan'.
Terdapat penelitian yang dilakukan sejarawan Inggris Cyril Northcote Parkinson yang menyebutkan bahwa salah satu teknik manajemen waktu terbaik dalam bekerja ialah menggunakan Hukum Parkinson.
Apa itu Parkinson Law (Hukum Parkinson)?
Mendengar kata Parkinson, biasanya selalu mengingatkan kita pada penyakit saraf yang memperburuk koordinasi otak. Akan tetapi, Hukum Parkinson justru punya arti yang jauh berbeda. Hukum Parkinson merupakan sebuah metode pemanfaatan waktu yang relevan dengan produktivitas bekerja.
Foto: Alamy/BBC News
Mengutip dari esai yang ditulisnya melalui The Economist (1955) , Parkinson mengatakan bahwa, “Saya memikirkannya setiap kali saya punya tenggat waktu (deadline). Berapa lama umumnya waktu yang saya butuhkan untuk menulis cerita akan bergantung pada kapan batas waktunya dan berapa banyak waktu yang saya punya sampai saat itu.”
Penggalan kalimat yang diutarakan Parkinson tersebut mengartikan bahwa kalau kita punya tenggat waktu lebih untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan cepat, maka (secara psikologis ) kita akan merasa pekerjaan tersebut jadi terasa berat dan sulit.
Bahkan, kondisi ini juga bisa memengaruhi psikologis kita untuk mengisi waktu senggang dengan mengerjakan tugas tersebut lebih lama, yang berakibat tekanan stres juga menjadi lebih besar untuk menyelesaikannya.
Parkinson Law menunjukkan bahwa waktu merupakan hal berharga sehingga kita perlu untuk memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Metode ini bisa kita gunakan untuk menghindari kecenderungan mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya tidak perlu dilakukan sehingga kita pun bisa memilih waktu yang tepat dalam mengerjakannya.
Baca Juga: Tips Belajar dari Para Seleb Pintar, dari Maudy Ayunda hingga RM BTS
Foto: 123rf
Tetapi menunda waktu juga tidak sembarang menunda. Ilustrasinya adalah seperti berikut ini.
Hari ini, dosen kamu memberikan tugas presentasi yang harus dikumpulkan dalam waktu tiga hari ke depan. Kamu meyakini bahwa tugas tersebut bisa diselesaikan hanya dalam waktu sehari. Karena takut tidak tercapai dalam satu hari, akhirnya kamu mengerjakannya sejak hari ini, dan yang kamu temukan ialah riset-riset atau kegiatan yang sebenarnya tidak begitu relevan dengan tugas yang dibutuhkan.
Kondisi ini tentunya mendorong psikologis kamu untuk bekerja dengan waktu yang lebih lama dan tidak jarang juga menjadi kebiasaan yang berlanjut terus. Padahal, kalau kamu memanfaatkan waktu dengan baik, maka kamu bisa mengerjakan pekerjaan yang lain, atau malah santai sejenak, rebahan, atau nonton serial atau film yang kamu suka.
Metode Parkinson mendorong kita untuk menggunakan waktu sebaik mungkin untuk menunjang hasil kerja yang maksimal. Metode ini juga mengajarkan kita untuk mengubah pola pikir dari ‘Berapa banyak waktu tersisa untuk menyelesaikan tugas A?’, menjadi ‘‘Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas A?’. Kita juga bisa menerapkan batasan waktu efektif supaya produktivitas bekerja semakin meningkat.
Baca Juga: 15 Pertanyaan Seru 'Truth or Dare' untuk Kamu Mainkan Secara Daring Bareng Teman
Nah, saatnya bekerja cerdas untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah atau pekerjaan, ya!
Terdapat penelitian yang dilakukan sejarawan Inggris Cyril Northcote Parkinson yang menyebutkan bahwa salah satu teknik manajemen waktu terbaik dalam bekerja ialah menggunakan Hukum Parkinson.
Apa itu Parkinson Law (Hukum Parkinson)?
Mendengar kata Parkinson, biasanya selalu mengingatkan kita pada penyakit saraf yang memperburuk koordinasi otak. Akan tetapi, Hukum Parkinson justru punya arti yang jauh berbeda. Hukum Parkinson merupakan sebuah metode pemanfaatan waktu yang relevan dengan produktivitas bekerja.
Foto: Alamy/BBC News
Mengutip dari esai yang ditulisnya melalui The Economist (1955) , Parkinson mengatakan bahwa, “Saya memikirkannya setiap kali saya punya tenggat waktu (deadline). Berapa lama umumnya waktu yang saya butuhkan untuk menulis cerita akan bergantung pada kapan batas waktunya dan berapa banyak waktu yang saya punya sampai saat itu.”
Penggalan kalimat yang diutarakan Parkinson tersebut mengartikan bahwa kalau kita punya tenggat waktu lebih untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan cepat, maka (secara psikologis ) kita akan merasa pekerjaan tersebut jadi terasa berat dan sulit.
Bahkan, kondisi ini juga bisa memengaruhi psikologis kita untuk mengisi waktu senggang dengan mengerjakan tugas tersebut lebih lama, yang berakibat tekanan stres juga menjadi lebih besar untuk menyelesaikannya.
Parkinson Law menunjukkan bahwa waktu merupakan hal berharga sehingga kita perlu untuk memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Metode ini bisa kita gunakan untuk menghindari kecenderungan mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya tidak perlu dilakukan sehingga kita pun bisa memilih waktu yang tepat dalam mengerjakannya.
Baca Juga: Tips Belajar dari Para Seleb Pintar, dari Maudy Ayunda hingga RM BTS
Foto: 123rf
Tetapi menunda waktu juga tidak sembarang menunda. Ilustrasinya adalah seperti berikut ini.
Hari ini, dosen kamu memberikan tugas presentasi yang harus dikumpulkan dalam waktu tiga hari ke depan. Kamu meyakini bahwa tugas tersebut bisa diselesaikan hanya dalam waktu sehari. Karena takut tidak tercapai dalam satu hari, akhirnya kamu mengerjakannya sejak hari ini, dan yang kamu temukan ialah riset-riset atau kegiatan yang sebenarnya tidak begitu relevan dengan tugas yang dibutuhkan.
Kondisi ini tentunya mendorong psikologis kamu untuk bekerja dengan waktu yang lebih lama dan tidak jarang juga menjadi kebiasaan yang berlanjut terus. Padahal, kalau kamu memanfaatkan waktu dengan baik, maka kamu bisa mengerjakan pekerjaan yang lain, atau malah santai sejenak, rebahan, atau nonton serial atau film yang kamu suka.
Metode Parkinson mendorong kita untuk menggunakan waktu sebaik mungkin untuk menunjang hasil kerja yang maksimal. Metode ini juga mengajarkan kita untuk mengubah pola pikir dari ‘Berapa banyak waktu tersisa untuk menyelesaikan tugas A?’, menjadi ‘‘Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas A?’. Kita juga bisa menerapkan batasan waktu efektif supaya produktivitas bekerja semakin meningkat.
Baca Juga: 15 Pertanyaan Seru 'Truth or Dare' untuk Kamu Mainkan Secara Daring Bareng Teman
Nah, saatnya bekerja cerdas untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah atau pekerjaan, ya!
tulis komentar anda