16 Fandom K-Pop Indonesia Kumpulkan Rp1,4 Miliar untuk Korban Bencana, Fans BTS dan EXO Terdepan
Rabu, 27 Januari 2021 - 10:19 WIB
Baca Juga: Ini Reaksi MAMAMOO Saat Bertemu Teman Sekolah yang Pernah Merundung Moonbyul
Tidak hanya itu, mereka juga mengatakan aksi pengumpulan dana ini juga ingin mematahkan stereotip negatif publik terhadap K-popers.
"Bencana bukan sesuatu yang diharapkan semua orang. Kami berharap donasi ini bisa meringankan beban semua korban dan berharap dengan bencana ini, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menjaga lingkungan agar meminimalisir kerusakan yang disebabkan ulah manusia,” sebut mereka.
Foto: Getty Images
Di Indonesia, ARMY berhasil menggalang dana hingga Rp500 juta dalam waktu tiga hari, dan terus bertambah hingga saat ini.
Sejak September 2020, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan tentang potensi kejadian cuaca ekstrem di seluruh Indonesia akibat pemanasan global.
BMKG juga menyebut bahwa telah terjadi peningkatan suhu di Indonesia selama 30 tahun terakhir. Peningkatan dari 0,1 ke 1,0 derajat Celcius membawa dampak yang sangat besar.
Baca Juga: Banyak Adegan Kontroversial, 'Mr. Queen' Dapat Teguran Resmi dari Lembaga Sensor
Organisasi lingkungan hidup Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) sempat mengatakan bahwa dampak bencana diperburuk oleh deforestasi akibat industri ekstraktif seperti batu bara dan kelapa sawit, yang menguasai hampir 70% wilayah Kalimantan Selatan.
Pegunungan Meratus sebagai sumber sungai di Kalimantan Selatan saat ini berada dalam cengkeraman industri tersebut. Berbagai lembaga lingkungan memastikan kerusakan hutan Meratus telah menyebabkan korban jiwa dan krisis iklim
Tidak hanya itu, mereka juga mengatakan aksi pengumpulan dana ini juga ingin mematahkan stereotip negatif publik terhadap K-popers.
"Bencana bukan sesuatu yang diharapkan semua orang. Kami berharap donasi ini bisa meringankan beban semua korban dan berharap dengan bencana ini, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menjaga lingkungan agar meminimalisir kerusakan yang disebabkan ulah manusia,” sebut mereka.
Foto: Getty Images
Di Indonesia, ARMY berhasil menggalang dana hingga Rp500 juta dalam waktu tiga hari, dan terus bertambah hingga saat ini.
Sejak September 2020, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan tentang potensi kejadian cuaca ekstrem di seluruh Indonesia akibat pemanasan global.
BMKG juga menyebut bahwa telah terjadi peningkatan suhu di Indonesia selama 30 tahun terakhir. Peningkatan dari 0,1 ke 1,0 derajat Celcius membawa dampak yang sangat besar.
Baca Juga: Banyak Adegan Kontroversial, 'Mr. Queen' Dapat Teguran Resmi dari Lembaga Sensor
Organisasi lingkungan hidup Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) sempat mengatakan bahwa dampak bencana diperburuk oleh deforestasi akibat industri ekstraktif seperti batu bara dan kelapa sawit, yang menguasai hampir 70% wilayah Kalimantan Selatan.
Pegunungan Meratus sebagai sumber sungai di Kalimantan Selatan saat ini berada dalam cengkeraman industri tersebut. Berbagai lembaga lingkungan memastikan kerusakan hutan Meratus telah menyebabkan korban jiwa dan krisis iklim
(ita)
tulis komentar anda