5 Kecelakaan Tragis Saat Lakukan Olahraga Ekstrem

Sabtu, 12 Desember 2020 - 12:00 WIB
Base jumping jadi salah satu olahraga ekstrem yang punya tingkat kematian tinggi. Foto/soulflyers.com
JAKARTA - Untuk melakukan olahraga ekstrem bukan cuma butuh keahlian tingkat tinggi, tapi juga ketelitian dan penuh detail dalam melakukan persiapannya.

Meski begitu, takdir maut bukan berarti tak mungkin terjadi saat melakukan olahraga tersebut, seperti yang terjadi berikut ini.

1. VINCENT REFFET (2020)



Foto: redbull.com



Jumper, skydiver, dan wingsuit flyer berusia 36 tahun asal Annecy, Prancis, ini meninggal saat berlatih di gurun. Dia pernah melakukan lompatan dari Burj Khalifa, Dubai, setinggi 828 meter. Dia juga salah satu atlet peraih medali emas yang disponsori oleh Red Bull.

2. ULI EMANUELE (2016)



Foto: independent.co.uk

Base jumping (terbang menggunakan kostum mirip sayap) adalah salah satu olahraga ekstrem yang punya tingkat kematian tinggi, bahkan dianggal ilegal di beberapa tempat.

Uli yang pernah merekam penerbangannya dengan baju sayap melompat di Pegunungan Dolomite, Italia, ini dikenal teliti dalam merencanakan penerbangannya, tapi dia malah meninggal karena jatuh dan terkena benturan.

3. MUHAMMAD TAUFAN MUNGGARAN (2015)



Foto: Okezone

Atlet BMX berusia 17 tahun ini meregang nyawa karena setang sepeda miliknya mengenai ulu hati dan dadanya saat terjatuh setelah melakukan trik “No handler” dalam sebuah pertandingan di dalam negeri.

4. KURAUDO TODA (2015)



Foto: mensjournal.com

Toda adalah pembalap motocross asal Jepang yang pernah mengalami kecelakaan saat menguji motor Suzuki pada 2008, mengakibatkan dada sampai bawah tubuhnya lumpuh.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More