Indonesia Science Expo 2020 Hasilkan Inovasi Terbaik dari Generasi Muda
Minggu, 22 November 2020 - 09:30 WIB
JAKARTA - Indonesia Science Expo (ISE) 2020 adalah ajang kompetisi riset dan inovasi, sekaligus titik temu antara pencinta sains dan pemangku kepentingan di bidang Iptek.
Dalam rangkaian ISE tahun ini telah diselenggarakan enam konferensi sains tingkat internasional.
ISE juga bekerja sama dengan Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) dan kembali menyelenggarakan kompetisi sains untuk siswa-siswi SMP dan SMA se-Indonesia, berupa National Young Inventor Award (NYAI) dan Lomba Karya Ilmiah Remaja.
Indonesia Science Expo (ISE) 2020 mengusung tema "Infunity Science Exploration". Penyelenggara berharap, sains menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi remaja.
Pada National Young Inventor Award (NYAI) ke-13 tahun 2020, posisi pertama diraih oleh siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Mukhammad Sholikhuddin dan Nabil Nasruddin atas inovasi berupa SADFOREST (Smart Alert Detect for Deforestation).
Foto: Dok. ISE 2020
Juara kedua ditempati oleh Ginaris Sekar dan almas Fauziyah atas karyanya berupa Detective Pen (Detektor Borax, Formalin dan pewarna Sintetik).
M. Lutfi Usman dan Ratna Juwita meraih juara ketiga untuk penemuan berupa Communication Gloves Device (Sarung Tangan Komunikasi Bebas Pulsa, berbasis Arduini Wireless, Bagi Para Pendaki).
Ketiga pemenang mendaptkan sertifikat, piala dan uang pembinaan. Para pemenang akan mengikuti International Expo Youth Inventor di Rusia dan Asian Student Science Project Competition di Thailand pada tahun depan.
Pada National Young Inventor Award (NYAI) ke-13 dan Lomba Karya Ilmiah Remaja ke-39, pihak panitia menerima 80 proposal dan proyek penelitian dari 142 finalis remaja.
Proses seleksi dan pembinaan telah dilaksanakan sejak Juli hingga Oktober 2020 dan sejak 16--18 November 2020 telah dilangsungkan presentasi hasil dan penjurian. ( )
Pada acara Penganuerahan Kompetisi Ilmiah dan Penutupan ISE 2020 (19/11), Kepala Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko berharap acara ini bisa memunculkan kesadaran dan kepedulian terhadap Iptek dan inovasi sebagai upaya meningkatkan daya saing.
Foto: Dok. ISE 2020
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Menristek, Bambang Brodjonegoro yang berharap anak muda bisa selalu produktif. "Juga menghasilkan riset-riset inovatif untuk Indonesia dan dunia," ujarnya.
Terdapat beberapa bidang yang dibuka dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja ke-39 tahun 2020, yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK), Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT), Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH), dan Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kelauatan (IPK).
Dalam bidang IPH, Juara ketiga dimenangkan oleh Siti Andriyani dan Nisrinah, asal MAN 2 Kota Malang atas karya Kultur Primer Sel Kanker Kolorektal dari Mencit Model BALB/C Terinduksi Diet Tinggi Lemak dan 7,12-Dimethylbenz(a)nthracene (DMBA) Tahun ke - II : Analisis Flowcytometri.
Dalam rangkaian ISE tahun ini telah diselenggarakan enam konferensi sains tingkat internasional.
ISE juga bekerja sama dengan Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) dan kembali menyelenggarakan kompetisi sains untuk siswa-siswi SMP dan SMA se-Indonesia, berupa National Young Inventor Award (NYAI) dan Lomba Karya Ilmiah Remaja.
Indonesia Science Expo (ISE) 2020 mengusung tema "Infunity Science Exploration". Penyelenggara berharap, sains menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi remaja.
Pada National Young Inventor Award (NYAI) ke-13 tahun 2020, posisi pertama diraih oleh siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Mukhammad Sholikhuddin dan Nabil Nasruddin atas inovasi berupa SADFOREST (Smart Alert Detect for Deforestation).
Foto: Dok. ISE 2020
Juara kedua ditempati oleh Ginaris Sekar dan almas Fauziyah atas karyanya berupa Detective Pen (Detektor Borax, Formalin dan pewarna Sintetik).
M. Lutfi Usman dan Ratna Juwita meraih juara ketiga untuk penemuan berupa Communication Gloves Device (Sarung Tangan Komunikasi Bebas Pulsa, berbasis Arduini Wireless, Bagi Para Pendaki).
Ketiga pemenang mendaptkan sertifikat, piala dan uang pembinaan. Para pemenang akan mengikuti International Expo Youth Inventor di Rusia dan Asian Student Science Project Competition di Thailand pada tahun depan.
Pada National Young Inventor Award (NYAI) ke-13 dan Lomba Karya Ilmiah Remaja ke-39, pihak panitia menerima 80 proposal dan proyek penelitian dari 142 finalis remaja.
Proses seleksi dan pembinaan telah dilaksanakan sejak Juli hingga Oktober 2020 dan sejak 16--18 November 2020 telah dilangsungkan presentasi hasil dan penjurian. ( )
Pada acara Penganuerahan Kompetisi Ilmiah dan Penutupan ISE 2020 (19/11), Kepala Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko berharap acara ini bisa memunculkan kesadaran dan kepedulian terhadap Iptek dan inovasi sebagai upaya meningkatkan daya saing.
Foto: Dok. ISE 2020
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Menristek, Bambang Brodjonegoro yang berharap anak muda bisa selalu produktif. "Juga menghasilkan riset-riset inovatif untuk Indonesia dan dunia," ujarnya.
Terdapat beberapa bidang yang dibuka dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja ke-39 tahun 2020, yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK), Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT), Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH), dan Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kelauatan (IPK).
Dalam bidang IPH, Juara ketiga dimenangkan oleh Siti Andriyani dan Nisrinah, asal MAN 2 Kota Malang atas karya Kultur Primer Sel Kanker Kolorektal dari Mencit Model BALB/C Terinduksi Diet Tinggi Lemak dan 7,12-Dimethylbenz(a)nthracene (DMBA) Tahun ke - II : Analisis Flowcytometri.
tulis komentar anda