Indonesia Science Expo 2020 Hasilkan Inovasi Terbaik dari Generasi Muda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia Science Expo (ISE) 2020 adalah ajang kompetisi riset dan inovasi, sekaligus titik temu antara pencinta sains dan pemangku kepentingan di bidang Iptek.
Dalam rangkaian ISE tahun ini telah diselenggarakan enam konferensi sains tingkat internasional.
ISE juga bekerja sama dengan Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) dan kembali menyelenggarakan kompetisi sains untuk siswa-siswi SMP dan SMA se-Indonesia, berupa National Young Inventor Award (NYAI) dan Lomba Karya Ilmiah Remaja.
Indonesia Science Expo (ISE) 2020 mengusung tema "Infunity Science Exploration". Penyelenggara berharap, sains menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi remaja.
Pada National Young Inventor Award (NYAI) ke-13 tahun 2020, posisi pertama diraih oleh siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Mukhammad Sholikhuddin dan Nabil Nasruddin atas inovasi berupa SADFOREST (Smart Alert Detect for Deforestation).
Foto: Dok. ISE 2020
Juara kedua ditempati oleh Ginaris Sekar dan almas Fauziyah atas karyanya berupa Detective Pen (Detektor Borax, Formalin dan pewarna Sintetik).
M. Lutfi Usman dan Ratna Juwita meraih juara ketiga untuk penemuan berupa Communication Gloves Device (Sarung Tangan Komunikasi Bebas Pulsa, berbasis Arduini Wireless, Bagi Para Pendaki).
Ketiga pemenang mendaptkan sertifikat, piala dan uang pembinaan. Para pemenang akan mengikuti International Expo Youth Inventor di Rusia dan Asian Student Science Project Competition di Thailand pada tahun depan.
Pada National Young Inventor Award (NYAI) ke-13 dan Lomba Karya Ilmiah Remaja ke-39, pihak panitia menerima 80 proposal dan proyek penelitian dari 142 finalis remaja.
Proses seleksi dan pembinaan telah dilaksanakan sejak Juli hingga Oktober 2020 dan sejak 16--18 November 2020 telah dilangsungkan presentasi hasil dan penjurian. ( )
Pada acara Penganuerahan Kompetisi Ilmiah dan Penutupan ISE 2020 (19/11), Kepala Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko berharap acara ini bisa memunculkan kesadaran dan kepedulian terhadap Iptek dan inovasi sebagai upaya meningkatkan daya saing.
Foto: Dok. ISE 2020
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Menristek, Bambang Brodjonegoro yang berharap anak muda bisa selalu produktif. "Juga menghasilkan riset-riset inovatif untuk Indonesia dan dunia," ujarnya.
Terdapat beberapa bidang yang dibuka dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja ke-39 tahun 2020, yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK), Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT), Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH), dan Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kelauatan (IPK).
Dalam bidang IPH, Juara ketiga dimenangkan oleh Siti Andriyani dan Nisrinah, asal MAN 2 Kota Malang atas karya Kultur Primer Sel Kanker Kolorektal dari Mencit Model BALB/C Terinduksi Diet Tinggi Lemak dan 7,12-Dimethylbenz(a)nthracene (DMBA) Tahun ke - II : Analisis Flowcytometri.
Foto: Dok. ISE 2020
Pada posisi kedua bidang IPH ditempati oleh Amira Kumala dan Edenia Evelina, asal SMA IT AlIrsyad AlIslamiyyah Purwokerto atas karyanya berjudul Identifikasi Mikroplastik Pada Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Di Pasar Manis Purwokerto.
Di posisi puncak bidang IPH ditempati oleh Christian Agung Novianto dan Steven Mathias Holme, asal SMA Regina Pacis Bogor atas karya berjudul Sintesis Komposit Mikropartikel GO-CS (Grafena Oksida-Kitosan) sebagai Adsorben Logam Berat Pb(II), Zn(II), dan Mn(II).
Dalam bidang IPK, Juara ketiga dimenangkan oleh Ramadhita Putra Purnomo dan Nadia Yulia Maya, asal SMA Negeri 1 Kertosono atas karya berjudul MANGROPLAST, Pemanfaatan Daun Mangrove (Lumnitzera littorea (Jack) Voigt) sebagai Plester Penyembuhan Luka.
Pada posisi kedua bidang IPK ditempati oleh Valencio Evanio Sahasika Kusumadyas, asal SMA Negeri 3 Yogyakarta atas karya berjudul Analisis Berkurangnya Kawasan Terbuka Dan Keberadaan Vegetasi Terhadap Perubahan Sebaran Potensi Ketersediaan Air Tanah Dangkal (Air Sumur) Di Pinggiran Kota Yogyakarta (Lokasi Studi : Wilayah Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul).
Foto: Dok. ISE 2020
Di posisi puncak bidang IPK ditempati oleh Muhammad Haikal Algifari dan Ridzik Malky Daniel, asa lSMAS Sukma Bangsa Lhokseumaweatas karya berjudul Evaluasi Model Konstruksi Façade Fotobioreaktor Chlorella Pyrenoidosa Terhadap Mikroklimat Ruangan Dan Daya Tumbuh Jamur Aspergillus Niger.
Dalam bidang IPT, Juara ketiga dimenangkan oleh Mochamad Sutrimo Raharjo asal MA Negeri 2 Kudus atas karya berjudul Sintesis Nanokomposit Graphene-carbon Quantum Dots (G-CQDs) Dari Grafit Dan Sekam Padi Sebagai Altern.
Pada posisi kedua ditempati oleh Muhammad Atpur Rafi asal SMA Negeri 2 Depok dengan karya berjudul Aplikasi Visualisasi Ingatan dengan Open 3D Creation Software.
Di posisi puncak bidang IPT ditempati oleh Sona Regina Salsabila dan Azizah Auliani Rahma, asal SMA N 1 Yogyakarta atas karya berjudul Kecerdasan Buatan Sebagai Deteksi Kanker Payudara Berbasis Algoritme Random Forest.
Foto: Dok. ISE 2020
Dalam bidang IPSK, Juara ketiga dimenangkan oleh Ervina Soviani Nursiam dan Aziza Sugesti Roqima, asal MAN 2 Tulungagung atas karya berjudul Banyolan Gus Dur: Solusi Mengedukasi Nilai-Nilai Toleransi Melalui Standup Komedi.
Pada posisi kedua ditempati oleh Isti Fathirah dan Dinda Rezky Audia, asal SMA Negeri 1 Majene atas karya berjudul Pelestarian Bahasa Mandar Dengan Teknik Dubbing Melalui Film “Miss Granny” Di SMA 1 Majene. (
)
Di posisi puncak bidang IPSK ditempati oleh Kadek Januarta dan Wahyu Padma Baskara, asal SMA Negeri 4 Denpasar atas karya berjudul Pengaruh Komunitas Pelayang Wanita Rare Angon Srikandi Terhadap Atensi Remaja Putri Mengenai Pendidikan.
Para pemenang dari keempat bidang akan mendapatkan sertifikat, piala dan uang pembinaan. Serta, mendapatkan rekomendasi untuk mengikuti Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) di Amerika Serikat.
Putri Melina Febrianti
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @putri.melinaf
Dalam rangkaian ISE tahun ini telah diselenggarakan enam konferensi sains tingkat internasional.
ISE juga bekerja sama dengan Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) dan kembali menyelenggarakan kompetisi sains untuk siswa-siswi SMP dan SMA se-Indonesia, berupa National Young Inventor Award (NYAI) dan Lomba Karya Ilmiah Remaja.
Indonesia Science Expo (ISE) 2020 mengusung tema "Infunity Science Exploration". Penyelenggara berharap, sains menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi remaja.
Pada National Young Inventor Award (NYAI) ke-13 tahun 2020, posisi pertama diraih oleh siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Mukhammad Sholikhuddin dan Nabil Nasruddin atas inovasi berupa SADFOREST (Smart Alert Detect for Deforestation).
Foto: Dok. ISE 2020
Juara kedua ditempati oleh Ginaris Sekar dan almas Fauziyah atas karyanya berupa Detective Pen (Detektor Borax, Formalin dan pewarna Sintetik).
M. Lutfi Usman dan Ratna Juwita meraih juara ketiga untuk penemuan berupa Communication Gloves Device (Sarung Tangan Komunikasi Bebas Pulsa, berbasis Arduini Wireless, Bagi Para Pendaki).
Ketiga pemenang mendaptkan sertifikat, piala dan uang pembinaan. Para pemenang akan mengikuti International Expo Youth Inventor di Rusia dan Asian Student Science Project Competition di Thailand pada tahun depan.
Pada National Young Inventor Award (NYAI) ke-13 dan Lomba Karya Ilmiah Remaja ke-39, pihak panitia menerima 80 proposal dan proyek penelitian dari 142 finalis remaja.
Proses seleksi dan pembinaan telah dilaksanakan sejak Juli hingga Oktober 2020 dan sejak 16--18 November 2020 telah dilangsungkan presentasi hasil dan penjurian. ( )
Pada acara Penganuerahan Kompetisi Ilmiah dan Penutupan ISE 2020 (19/11), Kepala Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko berharap acara ini bisa memunculkan kesadaran dan kepedulian terhadap Iptek dan inovasi sebagai upaya meningkatkan daya saing.
Foto: Dok. ISE 2020
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Menristek, Bambang Brodjonegoro yang berharap anak muda bisa selalu produktif. "Juga menghasilkan riset-riset inovatif untuk Indonesia dan dunia," ujarnya.
Terdapat beberapa bidang yang dibuka dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja ke-39 tahun 2020, yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK), Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT), Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH), dan Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kelauatan (IPK).
Dalam bidang IPH, Juara ketiga dimenangkan oleh Siti Andriyani dan Nisrinah, asal MAN 2 Kota Malang atas karya Kultur Primer Sel Kanker Kolorektal dari Mencit Model BALB/C Terinduksi Diet Tinggi Lemak dan 7,12-Dimethylbenz(a)nthracene (DMBA) Tahun ke - II : Analisis Flowcytometri.
Foto: Dok. ISE 2020
Pada posisi kedua bidang IPH ditempati oleh Amira Kumala dan Edenia Evelina, asal SMA IT AlIrsyad AlIslamiyyah Purwokerto atas karyanya berjudul Identifikasi Mikroplastik Pada Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Di Pasar Manis Purwokerto.
Di posisi puncak bidang IPH ditempati oleh Christian Agung Novianto dan Steven Mathias Holme, asal SMA Regina Pacis Bogor atas karya berjudul Sintesis Komposit Mikropartikel GO-CS (Grafena Oksida-Kitosan) sebagai Adsorben Logam Berat Pb(II), Zn(II), dan Mn(II).
Dalam bidang IPK, Juara ketiga dimenangkan oleh Ramadhita Putra Purnomo dan Nadia Yulia Maya, asal SMA Negeri 1 Kertosono atas karya berjudul MANGROPLAST, Pemanfaatan Daun Mangrove (Lumnitzera littorea (Jack) Voigt) sebagai Plester Penyembuhan Luka.
Pada posisi kedua bidang IPK ditempati oleh Valencio Evanio Sahasika Kusumadyas, asal SMA Negeri 3 Yogyakarta atas karya berjudul Analisis Berkurangnya Kawasan Terbuka Dan Keberadaan Vegetasi Terhadap Perubahan Sebaran Potensi Ketersediaan Air Tanah Dangkal (Air Sumur) Di Pinggiran Kota Yogyakarta (Lokasi Studi : Wilayah Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul).
Foto: Dok. ISE 2020
Di posisi puncak bidang IPK ditempati oleh Muhammad Haikal Algifari dan Ridzik Malky Daniel, asa lSMAS Sukma Bangsa Lhokseumaweatas karya berjudul Evaluasi Model Konstruksi Façade Fotobioreaktor Chlorella Pyrenoidosa Terhadap Mikroklimat Ruangan Dan Daya Tumbuh Jamur Aspergillus Niger.
Dalam bidang IPT, Juara ketiga dimenangkan oleh Mochamad Sutrimo Raharjo asal MA Negeri 2 Kudus atas karya berjudul Sintesis Nanokomposit Graphene-carbon Quantum Dots (G-CQDs) Dari Grafit Dan Sekam Padi Sebagai Altern.
Pada posisi kedua ditempati oleh Muhammad Atpur Rafi asal SMA Negeri 2 Depok dengan karya berjudul Aplikasi Visualisasi Ingatan dengan Open 3D Creation Software.
Di posisi puncak bidang IPT ditempati oleh Sona Regina Salsabila dan Azizah Auliani Rahma, asal SMA N 1 Yogyakarta atas karya berjudul Kecerdasan Buatan Sebagai Deteksi Kanker Payudara Berbasis Algoritme Random Forest.
Foto: Dok. ISE 2020
Dalam bidang IPSK, Juara ketiga dimenangkan oleh Ervina Soviani Nursiam dan Aziza Sugesti Roqima, asal MAN 2 Tulungagung atas karya berjudul Banyolan Gus Dur: Solusi Mengedukasi Nilai-Nilai Toleransi Melalui Standup Komedi.
Pada posisi kedua ditempati oleh Isti Fathirah dan Dinda Rezky Audia, asal SMA Negeri 1 Majene atas karya berjudul Pelestarian Bahasa Mandar Dengan Teknik Dubbing Melalui Film “Miss Granny” Di SMA 1 Majene. (
Baca Juga
Di posisi puncak bidang IPSK ditempati oleh Kadek Januarta dan Wahyu Padma Baskara, asal SMA Negeri 4 Denpasar atas karya berjudul Pengaruh Komunitas Pelayang Wanita Rare Angon Srikandi Terhadap Atensi Remaja Putri Mengenai Pendidikan.
Para pemenang dari keempat bidang akan mendapatkan sertifikat, piala dan uang pembinaan. Serta, mendapatkan rekomendasi untuk mengikuti Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) di Amerika Serikat.
Putri Melina Febrianti
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @putri.melinaf
(it)