Cerita Produser Musik soal Cara-cara Bekerja Sama dengan BTS dan EXO
Rabu, 14 Oktober 2020 - 16:00 WIB
Foto: Big Hit Labels
Untuk kasus hit BTS pada 2016 yang berjudul “FIRE”, Big Hit Entertainment sedari awal udah menggandeng Devine Channel untuk diajak berkolaborasi.
“Saya pikir Big Hit ingin kami menyempurnakan lagu yang sudah mereka buat atau menambahkan ciri kami ke dalam lagu itu,” kata Lim.
“Kami gak banyak mengubah ketukan, tapi kami melakukan bagian melodi. Setelah kami mengirim hasilnya ke perusahaan,mereka memilih bagian yang menurut mereka bagus.”
Cara ketiga, para penyanyi yang langsung meminta Devine Channel untuk diajak kerja sama, seperti yang dilakukan Chanyeol dan Sehun EXO (EXO-SC) dan solois Kang Daniel , mantan anggota boy group Wanna One.
Tim produksi dan bintang K-pop biasanya ngobrol santai soal musik, dan akhirnya berujung pada kerja sama.
Dalam kasus album duo pertama EXO-SC "What a Life" (2019), Devine Channel sebagian besar mengerjakan setiap segmen rekaman, sementara produser lain, Gaeko, mengerjakan rap dan lirik. "Kami juga mendapat beberapa nada dari rapper GRAY,” jelasnya.
Lim bilang, dia selalu berusaha membuat musik yang koreografinya kuat. Meskipun gak terlalu paham tentang tarian, Devine Channel selalu berusaha berpikir soal cara para bintang harus tampil, berpakaian, dan mengekspresikan diri di atas panggung supaya kelihatan menarik.
Mereka juga berusaha membuat cerita atau naik turunnya trek seperti novel atau film, jadi punya aliran yang dinamis. (
Baca Juga
Tapi gak semua karya Devine Channel berakhir sesuai seperti yang mereka mau. Lim bilang bahwa ada kasus saat karya mereka gak terlalu dipromosikan.
"Kami agak sedih, tapi kami tetap lebih senang daripada dipaksa bermusik,” katanya.
Dinda Dola Putri A.
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Instagram: @dolagwin
(it)
Lihat Juga :
tulis komentar anda